Try Again - JaeYong

214 21 24
                                    


uriga nanun
gin shiganmankeum naeureonan gidaeneun
eojjeomyeon dangyeonhaljido molla
sumaneun wechimdo
seoroye mamen dachi motan chae
geureoke heulleogagido haetjiman
So whenever you ask me again
How I feel
Please remember
My answer is you

Alunan musik menggema di seluruh ruangan dalam cafe tempat seorang lelaki dengan pakaian rapih --bernama lengkap Jung Jaehyun-- sedang duduk dengan laptop menyala di hadapannya sembari menunggu pesanannya datang ke hadapannya.

"Taeyong, tolong antar americano ini ke meja nomor 12"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Taeyong, tolong antar americano ini ke meja nomor 12"

"Baiklah, Taeil hyung"
___

"Permisi tuan, ini pesanan anda" ucap Taeyong pada Jaehyun.

Jaehyun pun mengalihkan pandangannya dari laptop yang ia mainkan ke arah Taeyong.

Jaehyun terdiam.
Ia menyadari bahwa selama hidupnya, baru kali ini ia menemukan lelaki secantik Taeyong.

"Tuan? Anda baik-baik saja?" tanya Taeyong, memastikan.

"Ah, aku? Um.. Sepertinya aku mengalami guncangan ringan di jantungku" Ucap Jaehyun, bergurau.

Seketika air muka Taeyong berubah panik.
"Ya Tuhan, kenapa bisa begitu? Apa yang harus saya lakukan?" tanya Taeyong

"Ahaha yaampun.. Maaf, aku hanya bercanda.. Kau lucu sekali" jelas Jaehyun sambil terkekeh melihat reaksi Taeyong.

"Ah, Yaampun.. Saya sudah panik tadi" kalau ingat bukan pelanggan, mungkin Taeyong sudah mencubit pipi Jaehyun yang menurutnya menggemaskan itu.

"Baiklah, saya permisi dulu"

"Eh tunggu! Tolong duduklah sebentar" cegah Jaehyun saat Taeyong akan melangkah.

Taeyong terdiam sejenak. Lalu ia menuruti perintah Jaehyun.

"Um.. Ada apa tuan?" Wajah Taeyong terlihat polos saat bertanya.

"Sepertinya aku tertarik padamu"
Tanpa ragu Jaehyun mengucapkan kalimat itu.

"Aku ingin mengenalmu lebih dekat.. Bolehkah?"

Ucapan Jaehyun berhasil membuat Taeyong kehilangan kata-kata.
Tetapi kemudian ia mengangguk dengan malu-malu.

.
.
.

Setelah kejadian itu, Jaehyun jadi lebih sering berkunjung ke cafe tempat Taeyong bekerja.
Bukan untuk perihal menyantap makanan atau menyesap minuman, melainkan untuk mengajak si lelaki manis berkencan.

Sudah dua bulan lamanya Jaehyun menunggu moment ini. Memantapkan hati dengan apa yang ia pilih. Rupanya sudah terlalu dalam ia terbuai dalam sihir sang pujaan hati.

Song Of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang