Part 7 - Sorry not Sorry (Side Story)

15 2 0
                                    

Aku menghela napas. Berjalan menaiki anak tangga terakhir. Berbelok ke kiri dan menuju apartment paling ujung di lantai dua.


Huh. Aku mendengus. Lenganku rasanya pegal sekali.


Sial. Gadis ini berat sekali rupanya.


Kalau bukan karena ulah si bocah itu, aku tak perlu repot-repot menggendong gadis ini pulang. Lagipula, ini juga karenaku.


Dasar Hanbin sialan. Apalagi yang diperbuatnya? Apa pula tujuannya? Bisa-bisanya seperti itu..


Aku berdeham setelah sampai di depan pintu.

"Rissa-ssi, turunlah. Sudah sampai."


Ia diam saja.


"Ayo turun! Kau ini berat."


Ia masih diam.


"Rissa-ssi!" Seruku lagi. Namun nihil balasan darinya.


Dasar menjengkelkan.


Aku menoleh. Mengamati tangannya yang masih melingkar di leherku. Sebenarnya ini membuatku agak risih, namun aku terpaksa mengabaikannya.


Lalu mataku menangkap wajahnya yang bersandar di pundak kananku. Pantas saja berat. Dan oh.. dia tertidur!


Ckck.. dasar anak ini. Semakin merepotkan!


Aku merogoh saku celanaku. Mencari-cari kunci kamar. Untung saja aku tak perlu kerepotan hingga akhirnya bisa menemukannya dan memutar kenop pintu.


Cklek.


Huh. Aku jadi teringat akan hal tadi. Membayangkan punggung dan kakinya yang pasti sakit akibat ulah Hanbin. Tidak mungkin 'kan ia kubiarkan tidur di sofa?


Sedang aku juga tak mungkin mengangkatnya ke ranjang atas karena ia berat dan aku lelah.


Bagaimana ya? Apa dia tidur di ranjangku saja?


Aku menoleh dan mengamatinya lagi. Gadis ini sepertinya sudah lama terlelap dan sulit untuk membangunkannya.


Hhh... Ya sudah. Kali ini saja aku berbaik hati padamu, Rissa-ssi.


Aku berjalan ke arah ranjangku. Mendudukannya di ranjang dan melepaskannya dari gendonganku. Kusenderkan tubuhnya secara perlahan.


Lalu aku mengamatinya. Wajahnya terlihat begitu tenang saat tidur. Terasa damai dan menentramkan. Entah mengapa ini malah membuatku tersenyum saat melihatnya.

ROOMMATE   || SEO KANG JOON ||Where stories live. Discover now