Sekejap, namun membuatku terpana.
Padanya yang menggoda mata.
Senyum dan tawanya begitu mempesona.
Membujukku jatuh pada asmara.
-RomeoSW
"Eh? milik Romeo?" gumam salsa. Ia telah menemukan secarik kertas ini jatuh diperpustakaan. Karena ia penasaran ia pun mengambil dan membacanya.Niat untuk mengembalikan pasti ada, tapi
Salsa tidak mengetahui kelas berapa, dan apa. Pasalnya ia lupa untuk menanyakannya, karena setelah menyebutkan namanya ia langsung pergi begitu saja tanpa adanya percakapan lain."Sal, itu apaan?" tanya Meira sahabat nya selama di SMA. Setiap rolling class terjadi tiap tahunnya entah kebetulan atau memang keberuntungan bagi Salsa, Meira tetap bersama dengan nya dalam 1 kelas. Salsa sendiri sangat bersyukur, karena Salsa tipikal siswi yang sulit untuk berteman.
"Oh ini?" ujarnya menunjukkan kertas tadi, "bukan apa-apa kok!" lanjutnya,
Sembari memasukan kertas tadi kedalam tas miliknya.Meira mengehembuskan nafas gusar. Salsa diam, Meira diam. Tak ada perbincangan diantara mereka. Salsa memilih membuka suara terlebih dahulu, "Mei, kamu kenal sama Romeo?" tanya salsa, sedikit berhati-hati.
"Kenal"
"Pacarnya Juliet kan?" lanjutnya,membuat salsa berdecak sebal.
"Ck, bukan. Romeo murid sekolah kita."
"Oh, ngga kenal gue"
***
Romeo melangkahkan kakinya ke perpustakaan dengan tergesa-gesa. Ia berniat mencari secarik lembaran yang hilang."Eh, loe tau lembaran disini ngga?" tanya nya pada seluruh siswa yang lewat dihadapannya. Namun jawabannya nihil.
Dengan sangat terpaksa Romeo berjalan merangkak untuk melihat lorongan bawah rak mungkin saja lembarannya jatuh dan terbang dibawah rak buku atau meja. Ia merangkak terus, lalu tak sengaja kepalanya menatap kaki seseorang yang membuatnya sontak langsung berdiri.
"Eh" pekik orang itu, dan reflek berjalan mundur karena saat itu jarak antar keduanya sangat dekat.
"Kamu cari ini?" tanya orang itu yang tak lain adalah salsa.
"Ah iya" pekiknya begitu antusias. Ia langsung merebutnya dari Salsa. "kok lembarannya bisa di kamu sih?"
"Hm...aku nemuin itu waktu aku mau keluar dari perpustakaan." jelasnya. Ia menarik nafas lamban. "diksinya bagus" pujinya, lalu berlalu begitu saja.
"Eh?" pekik Romeo lirih.
'Berarti dia tau, kata-kata yang saya rangkai ini?', batinnya.
Ia menggenggam kertas itu dan memasukkannya dalam tas, dengan bibir yang melengkung, itupun tanpa ia sadari.
Waktu pulang sudah datang. Pria berseragam putih abu-abu itu berjalan keluar kelas dan berhenti tepat di pintu kelas 12 B. Matanya menjelajah seluruh inci kelas, ternyata dia sudah pulang terlebih dahulu. Iamelangkah kan kaki. Namun langkahnya tertahan ketika suara panggilan itu terdengar ditelinga ya.
"Romeo?"bpanggil seseorang itu dari belakang, membuat Romeo menoleh kearahnya.
"Eh,saya kira kamu sudah pulang." katanya sedikit kikuk, menggagur tengkuk nya yang tak gatal.
Gadis itu Salsa, yang dia cari. Salsa mengangguk mendengar perkataan Romeo," tadi aku ke perpus dulu buat balikin buku".
Romeo hanya ber'oh' ria, disisi lain salsa bingung dengan sikap aneh Romeo, "kenapa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA SMA
Teen FictionSebuah kisah klasik yang hadir untuk memberi warna dalam kehidupan yang putih abu-abu. -Romeo Septa Wijaya Pria kaku yang bergestur datar. Dia tidak cuek atau pun dingin seperti kisah cinta dalam novel.romeo adalah pria kaku yang ramah.dia sangat be...