Gadis itu sedang berjalan tertatih setelah terjatuh didepan gerbang sekolahnya, ia merutuki kebodohannya karena bangun terlalu siang sehingga keadaan mengharuskannya untuk terburu-buru dan alhasil yang ia dapatkan adalah terjatuh dan ..? Tidak! bukan mendapatkan hukuman yang ia benci,
melainkan tidur di UKS. Kenapa? gadis itu benci dengan yang berbau obat, sejak kematian ibundanya yang disebabkan karena kelebihan dosis (overdosis), dan dari itu ia sangat benci yang namanya obat.Ia berjalan lambat didepan kelasnya, sembari menundukkan tatapannya takut akan kena kemarahan Bu nanik-guru Bahasa Indonesia, "kenapa terlambat?" tanya Bu Nanik sedikit sengit, setelah menyadari keberadaan gadis didepannya, Bu Nanik menatapnya intens.
"Maaf Bu"
"Itu kenapa lutut dan sikut kamu?" tanya nya yang mulai merendahkan nada bicara, mungkin beliau mulai mengerti keadaan gadis itu.
"lebih baik kamu ke UKS saja, kalau sudah kamu kesini, jangan bolos!" saran guru itu dan diangguki nya.
Lalu dia berjalan secepat mungkin menuju UKS, dengan wajah yang sedikit suram.
Gadis itu duduk lalu meniup lukanya pelan. "gara-gara insom aku kambuh, jadi kaya gini deh, Huft" sesalnya, suaranya begitu keras, ia tak mengetahui bahwa disitu ada orang."Nih" ujar seseorang yang berjenis kelamin pria itu, menyerahkan hansaplast. Bukannya mengambil namun gadis itu malah mengerutkan keningnya bingung.
"Kamu siapa?"
"saya disini karena ini waktu piket saya di UKS" jawabnya sedikit melenceng.
"Tapi saat masuk ke UKS aku ngga ngeliat kamu?" Gadis itu mengangkat satu alisnya.
Pria itu mengehal nafas pelan, "jangan berpikir saya sedang membolos, tidak baik berprasangka buruk ,apalagi pada orang yang belum kamu kenal." jawab pria itu, lalu gadis itu menerima hansaplas darinya dan menutupi lukanya.
"Tadi kamu terlalu cepat kalau jalan, sampai kamu ngga sadar kalau ada penunggu di UKS." jelas pria sembari mengambil kotak P3K
"Eh?" pekik orang itu.
Gadis itu langsung menoleh terkejut, "jangan langsung kamu tempelin, bersihin dulu atau kasih obat merah, nanti bisa infeksi kalau ngga"
"Kamu setan ya?"
"Apa maksud kamu?"
"Katanya kamu penunggu di UKS"
"Terserah"
"Ih,kaya cewe" goda gadis itu membuat pria dihadapannya mendengus kesal.
Gadis itu terus menatap pria yang sibuk membersihkan luka di lutut serta sikunya, "tahan, mungkin ini akan terasa sedikit perih" gadis itu meringis setelah mendapat peringatan.
"Awww"
"Udah, jangan meringis mulu, gigi nya nanti garing lagi" tukasnya, setelah menoel-noel luka gadis itu.
"CK" gadis itu sedikit berdecak kesal,
"terimakasih" lanjutnyaOrang itu tersenyum singkat, lalu menjulurkan tangannya, "Romeo"
"Juliet" sembari menjabat tangan Romeo.
"Saya Romeo" ulangnya,"Romeo septa Wijaya",Tandasnya.
"Ya bener dong, kalau kamu Romeo aku Julietnya heheheh" ujarnya tertawa renyah, namun tidak diikuti oleh Romeo. Ia tetap memasang muka datarnya.
"Hahaha, garing ya?" gadis itu menghela nafas.
"Aku salsa, Adine Salsabila"
pernyataannya, sembari menarik tangan Romeo dan menjabatnya."Oh, oke" ujarnya lalu berlalu begitu saja.
Pertemuan yang tak disengaja,menimbulkan rasa yang berbeda.
Aku kagum, takut untuk lebih.
Nice to meet you Romeo.
-Adine Salsabila
***************
Hallo, yaampun bikin cerita susah banget ya.
Bikin cerita yang bikin orang baper apalagi sulitnya:(
Baca cerita-cerita dari para author buat aku mikir kalau buat cerita itu mudah, eh ternyata susah:*
Buat author yang bisa bikin cerita sampai tamat, sumpah pro banget ea:v
Terimakasih, para readers ku. Semoga suka💙.
With love author:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA SMA
Teen FictionSebuah kisah klasik yang hadir untuk memberi warna dalam kehidupan yang putih abu-abu. -Romeo Septa Wijaya Pria kaku yang bergestur datar. Dia tidak cuek atau pun dingin seperti kisah cinta dalam novel.romeo adalah pria kaku yang ramah.dia sangat be...