Bagian 40

269 40 15
                                    

Happy reading gais..



































































































"Kakak duduk dulu yah, aku ambilin air hangat buat kompres luka kak Yechan" ucap Rara dan segera berlari kearah dapur setelah ia membawa Yechan keruang tengah apartementnya.


Yechan melarikan diri keapartement milik Rara setelah di hajar habis-habisan oleh papah nya sendiri, wajah tampannya dihiasi lebam berwarna ungu dan darah yang setia mengalir disudut bibirnya, menambah sensasi tersendiri bagi yang mengalaminya.

Tak butuh waktu yang lama, Rara datang dengan sebaskom air yang hangat, handuk kecil dan juga beberapa obat di kotak P3K nya. Rara segera duduk disamping Yechan, Yechan memerhatikan gerak-gerik gadis tersebut yang benar-benar sibuk.


"Sini aku liat luka nya" ucap Rara, langsung saja Yechan memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Rara


Jujur saja, Rara masih gugup seperti dulu jika didekat Yechan. Tangan Rara menjadi gemetar membersihkan luka Yechan dengan handuk basah.

Setelah membersihkan kotoran pada wajah tampan Yechan, Rara membuka kotak P3K nya dan mengolesi krim luka pada sudut bibir Yechan.


"Akhh" rintih Yechan ketika dinginnya krim itu menyentuh lukanya

"Sakit yah?" balas Rara dengan ekspresi khawatirnya

"Lumayan hehe"

"Kakak kenapa sih kek gini? Abis berantem sama siapa?"

"Sama papah aku"


Pergerakan tangan Rara langsung berhenti lalu menatap Yechan


"Kenapa?" tanya Rara

"Gpp kok"


Rara mengerti kalau Yechan tidak bisa cerita kepadanya, karena Rara bukanlah siapa-siapa bagi Yechan.

Rara kembali fokus menyelesaikan tugasnya, dan tak butuh waktu yang lama, akhirnya pekerjaannya selesai. Ia telah membersihkan dan memberi obat pada luka luka Yechan


"Udah selesai" seru Rara sembari membereskan peralatan P3Knya

"Makasih yah Ra"

"Iya sama-sama kak, kakak udah makan?"

"Udah kok"


Seketika Rara teringat adegan yang ia lihat di restaurant tadi, ia kemudian berdiri dari duduknya dan menyimpan semua barang-barang yang ia ambil ditempat semula.


"Kak Yechan nginap dimana?" tanya Rara

"Nginap disini boleh?"


DEG


Rara terdiam, tak tau harus menjawab apa. Jujur, Rara sangat bahagia ketika Yechan datang padanya seperti ini. Meskipun nantinya ia harus kehilangan seperti dulu


"E..emang ibu gak nyariin?"

"Gak kok, aku tidur disofa aja"

"Yaudah, kalo kakak butuh sesuatu, panggil aku aja, aku dikamar"

"Iya, kamu istirahat gih" Rara membalasnya dengan sebuah anggukan lalu ia berjalan menuju kamarnya yang berada dilantai atas meninggalkan Yechan sendirian.


Yechan tersenyum kecil atas perlakuan Rara padanya, hatinya terasa hangat ketika sang gadis pujaannya tidak mengusirnya begitu saja.


"Makasih Ra"


---


Seperti biasa, Rara bangun cepat untuk membuat sarapan dan langsung berangkat kerja. Namun hari ini, Rara tidak masuk kerja karena Yechan ada di apartementnya, mana mungkin ia meninggalkan tamu nya sendirian disini.


"Pagi Ra" sapa Yechan yang sedang memasak didapur Rara

"Pagi, kak Yechan ngapain?"

"Masak"

"Iya aku tau, tapi kakak kenapa masak?"

"Aku sebagai tamu juga gak mau santai aja, apalagi aku nginap disini. Seengaknya aku masak sarapan buat kamu"


Rara berjalan kearah Yechan dan melihat apa yang dimasak pria itu


"Nasi goreng?" ucap Rara

"Hmm, kamu suka kan?"

"Iya"


Baru saja Rara ingin melangkah, namun ia terhenti ketika Yechan memeluknya dari belakang. Dagu pria itu ia simpan di pundak Rara, Rara tentu terkejut bukan main atas tindakan Yechan.


"Kak, lepas"

"Bentaran aja Ra, aku kangen sama kamu" lirih Yechan

"Kak.."

"Maaf, aku pernah nyakitin kamu, aku pernah sia-siain kamu, aku nyesal itu semua Ra"

"Aku gak tau kalo aku bakal kesiksa karena ninggalin kamu, selama 7 tahun, aku hanya mikirin kamu. Gimana kabar kamu dan keadaan kamu, kadang aku mikir apa kamu udah lupain aku atau gak"


Rara hanya terdiam mendengar segala ucapan Yechan, ucapannya sangat bergetar seakan menahan isakan tangisnya


"Kak itu nasi gorengnya nanti angus"

"Udah aku matiin kompornya"


Rara menundukkan kepalanya, rasanya air matanya juga ingin jatuh saat ini. Jika kalian tanya apa kelemahan Rara, maka jawabannya hanya satu yaitu Yechan.


"Aku sayang sama kamu Ra"


TES


Jatuh sudah air mata Rara yang ia tahan sedaritadi, jika ia bisa jujur sekarang, ia akan berteriak dihadapan Yechan bahwa ia juga sayang


"Kakak sarapan dulu, aku siapin piringnya" ucap Rara sembari melepas pelukan Yechan, namun Yechan kembali menarik Rara untuk berhadapan dengannya, dan yang terjadi..


CUP


Mata Rara membulat dengan sempurna ketika bibir Yechan menyentuh bibirnya, Rara dapat lihat mata Yechan yang terpejam menikmati bibir mungil Rara. Entah, Rara harus balas atau tidak, ia hanya terdiam membiarkan Yechan melakukan kegiatannya.


"Aku cinta sama kamu Ra" lirih Yechan dan kembali melakukan aktivitasnya, tidak ingin membuat Yechan melakukannya sendirian, Rara pun membalasnya. Seketika senyum Yechan merekah, lalu mengeratkan pelukannya di pinggang Rara.


TIT TIT TIT TIT


CEKLEK



"Kalian?"

















































































































Bersambung..

Gaje? Maafkan diriku gais, gak ada ide huhu..

Maaf jika ada salah kata atau cerita tydak menarik

Jadilah pembaca yang menghargai penulis dengan cara Vote+Komentarnya ditunggu

Terima kasih dan sampai jumpa 🙏❤❤

Shin Yechan : Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang