Voment gan :)
Btw enaknya maknya si Jinwoo seiapa ges?
***
~¤¤¤~
Jinhyuk melepaskan sepatu pantofelnya dengan rapi di rak sepatu.
Wooseok hanya menggaruk lehernya lalu mengikuti apa yang Jinhyuk lakukan.
"Kamu bisa masuk," ucap Jinhyuk.
Wooseok hanya mengangguk lalu mengikuti langkah kaki Jinhyuk, Wooseok menatap kagum bangunan rumah Jinhyuk yang sangat bersih.
"Wah, rumahmu sangat rapi pak," celetuk Wooseok.
Jinhyuk hanya menoleh lalu mengangguk. "Iya, saya tidak bisa melihat debu yang berterbangan kesana kemari membawa alamat," ucap Jinhyuk ngelantur.
"Apasih, bapak nih receh banget awokawokawokawok." Ketawa Wooseok legend banget pake awokawok.
"Papa!" seorang anak kecil berumur 6 tahun berlari dari atas tangga.
"Hei jangan berlari!" Jinhyuk mengkhawatirkan jika anak kesayangannya jatuh.
"Halo adek manis," ucap Wooseok berjongkok lalu mengusap kepala anak yang memeluk kaki panjang Jinhyuk.
"Halo kak, hehehe ...," ucapnya dengan memamerkan giginya yang ompong dua.
"Namanya siapa hm?" tanya Wooseok.
"Jinu.ehe," jawabnya.
Wooseok tersenyum lalu mencubit pipi gembil Jinu. Ya Wooseok sangat menyayangi anak kecil, karena menurutnya mereka sangat menggemaskan.
Jinhyuk hanya tertawa melihat reaksi Wooseok dan Jinu, anaknya jarang sekali mudah berbaur dengan orang asing.
"Siapa dia?" tanya Wooseok.
"Anak saya."
Duar!
Bagaikan disambar geledek Wooseok membuka mulutnya lebar-lebar.
"Jadi ... bener kata anak-anak kalo bapak itu? Duda." Wooseok melotot kaget.
"Hem, mereka benar."
▪▪▪
Wooseok mengikuti Jinhyuk ke kamarnya. Tunggu! Jangan berfikiran macam-macam Wooseok hanya mengikuti apa yang Jinhyuk katakan.
"Kamu bisa duduk dulu disini, pakai ini ganti baju disini saja, saya mau mandi sebentar." Jinhyuk memberikan Wooseok kaos putih dan sebuat sweater berwarna biru miliknya.
Sweater Jinhyuk cukup kebesaran di tubuh Wooseok yang bisa dibilang kecil.
Wooseok melihat kamar Jinhyuk yang rapi bernuansa hitam putih, baunya sangat maskulin.
Terdapat buku yang cukup berserakan di meja, Wooseok berinisiatif membantunya merapikan buku tersebut.
Wooseok tersenyum melihat foto Jinhyuk dan Jinu yang tertawa lepas dengan wanita yang cantik di sampingnya.
Cklek!
Pintu kamar mandi terbuka membuat Wooseok langsung mengalihkan perhatiannya.
Terdapat Jinhyum dengan handuk yang hanya menutupi tubuh bagian bawahnya.
Tanpa sadar Wooseok meneguk ludahnya kasar, melihat otot perut Jinhyuk yang terbentuk sempurna dengan enam kotak yang mehiasinya, dengan tangan yang kokoh bisep yang terbentuk, dengan rambut basah yang menetes.
Muka Wooseok memerah sempurna. Wooseok mengalihakn perhatiannya.
"Kenapa kamu malu-malu seperti itu? Kita sesama laki-laki, ah iya saya lupa kalau kamu itu uke," ucap Jinhyuk.
Brak!
Wooseok menggebrak meja cukup keras. "SAYA SEME PAK! SAYA SEME!"
Jinhyuk hanya tertawa keras menanggapi ucapan ngarang dari Wooseok, mungkin jika ada dongpyo teman anaknya dia pasti bilang, 'ENGGAK! ITU PASTI NGARANG!!' dan juga gara-gara Dongpyo anaknya jadi menyukai animasi khususnya animasi nopal.
Wooseok duduk di pojok ranjang Jinhyuk. "Pak? Ini sudah malam, saya pamit pulang ya," ucap Wooseok.
Jinhyuk menoleh lalu menatap Wooseok. "Siapa yang menyuruh kamu pulang, kamu disini saja, menginaplah besok saya akan mengantarmu," ucap Jinhyuk.
Jinhyuk menuruni ranjangnya lalu keluar dari kamar, Wooseok hanya menatap punggung yang perlahan menghilang.
Wooseok mencium bau sedap, kakinya melangkah mendekati bau tersebut.
Wooseok menatap punggung Jinhyuk yang sibuk memasak dengan tubuh yang dibalut apron.
"Dariapada kamu berdiri di situ mendingan bantuin saya masak," ucap Jinhyuk.
Wooseok mendekati Jinhyuk lalu membantunya memasak.
"Apa yang bapak masak?" tanya Wooseok.
"Steak, Jinu sangat menyukai daging." Jinhyuk sibuk memotong sayuran, Wooseok hanya menatap wajah Jinhyuk.
Tampan, itulah yang ada dipikiran Wooseok sekarang.
"Ambilkan piring dan siapkan minum saja," ucap Jinhyuk. Wooseok melenggang pergi lalu mengisi gelas yang kosong dengan susu dan menyiapkan piring.
Semuanya duduk dimeja makan tak terkecuali Jinu. "Oke, selamat makan."
Jinu hanya diam tanpa menyentuh makanannya sedikitpun.
"Kamu kenapa?"
"Jinu gamau makan, Jinu mau disuapi mama," ucap Jinu, matanya mulai memerah.
Jika sudah seperti ini Jinhyuk hanya menatap Jinu iba. Dia kasihan dengan anaknya.
"Bagaimana kalau kakak yang menyuapi Jinu?" Wooseok menawarkan bantuan kepada Jinu.
Jinu mengangguk antusias, Wooseok menyuapi Jinu dengan sangat telaten. Ingatkan Jinhyuk untuk jatuh cinta dengan laki-laki manis disampingnya.
***
TBC.
Kapan WeiShin berlayar hell? Apa cuma gw yang ngerasa WeiShin semakin jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen | WeiShin [PRODUCE X 101 as X1]
HumorTentang Jinhyuk yang memperjuangakn cinta muridnya sendiri, Kim Wooseok. Warn! BxB area! Start [18 Juni 2019]