"Nama kamu Biru, tapi kok sendu sih? Gak ada biru yang kelabu, tau."
•••
Alunan melodi dari piano yang ia mainkan begitu membuai siapapun yang mendengarnya. Jari tangannya sangat piawai menari di antara tuts piano. Nampak tak peduli dengan semesta, seakan di dunia hanya ada melodi yang ia mainkan dan dirinya sendiri. Tenang, tenggelam, menghanyutkan.
Prok... Prok... Prok...
"Baguus, aku suka deh." Mentari bertepuk tangan kegirangan.
Biru tersentak, seingatnya ia hanya seorang diri berada di ruang musik ini. Lantas wanita itu siapa? Dahinya mengkerut kebingungan.
"Lo siapa?" tanya biru, berniat menghilangkan kebingungannya sedari tadi.
"Oh, maaf. Aku gak sopan ya? Hehe. Sebenernya sebelum kamu masuk ke ruangan musik ini, aku udah ada disini loh. Kamunya aja yang gak liat. Aku tidur di sofa itu," jelasnya panjang lebar sambil menunjuk sofa yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Omong-omong, nama aku Mentari. Mentari Anindita, kamu?" lanjutnya sembari mengulurkan tangan, berharap ia akan berjabat tangan seperti orang-orang yang sedang berkenalan pada umumnya.
Tetapi sayang, Niatnya untuk sekedar berkenalan dengan Biru di tolak mentah-mentah oleh Biru yang saat ini sibuk mencari tasnya. Kasihan.
"Gak mau kenalan? Yaudah, lagian aku udah tau nama kamu, Biru Bagaskara. Gak sengaja liat di name tag kamu tadi." Mentari masih saja mengoceh walau di abaikan oleh lawan bicaranya.
"Nama kamu Biru. Tapi kok sendu sih? Gak ada Biru yang kelabu, tau." Biru tertegun.
"Huh, aku duluan ya. Oh satu lagi, sepertinya kita bakalan sering ketemu deh hehe. Babaii."
Mentari mulai jengah. Ia memilih untuk pergi dari ruang musik. Meninggalkan Biru yang mematung mendengar ucapan Mentari yang berusaha ia cerna maksudnya. Namun tak lama, ia langsung mengabaikannya, seperti biasanya.
"Terserah."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
BIRU
Fiksi RemajaNamanya Bagaskara Biru. Kamu tahu Biru? Warna yang begitu cerah dan sejuk di pandang. Lalu bagaimana jika 'ia' terlalu kelabu untuk disebut Biru? Namun suatu hari, Biru bertemu dengan Mentari Anindya. Akankah ia akan menjadi Mentari dalam hidup Biru?