"Hah hah hah"
Raina terlihat ngos-ngosan"Napa lu"
Tanya Kesya menatap Raina yang susah payah mengatur nafasnya"Lo masih nanya lagi, tuh si culun"
Ucapnya menunjuk Tomo yang berjalan kearahnya"Kenapa lo jadian sama dia?"
Tanya Kesya"Coy coy amit amit Ya Allah"
"Ra kita duduk dimana?"
Tanya cowok berkacamata bulat yang menghampiri keduanya"Kita lo aja kali"
Ketus Raina"Kesya aku boleh duduk yah"
"Oh boleh boleh banget malah"
Ucap Kesya dengan usilnya menyuruh Tomo duduk di sebelah Raina yang tengah menatapnya tajam"Selamat berkencan"
Pamit Kesya mengambil gelas berisi jus jeruk seraya meninggalkan mereka berdua, Senyum mengambang diwajah Tomo berbeda dengan Raina yang membulatkan matanya menatap Kesya yang meninggalkannya"Keyyyy"
Teriak Raina namun tak di perdulikan oleh Kesya"Apaan lo"
Ucap Raina kesal ditambah lagi Tomo menatapnya dengan senyum mengambang"Ngak papa"
Jawabnya lugu"Pesen cepetan, awas aja yah lo ngusilin gue lagi"
Ucapnya mengancam Tomo"I iya Ra"
Ucapnya terbata-bataRaina harus melakukan ini bukan karena ia suka dengan Tomo tapi ia kasian dengan Tomo yang terus-terus diacuhkan olehnya
~~~
"Alea"
Panggil pria yang berdiri didepan pintu kelas Alea"Ngagetin tau ngak"
"Maap maap, Al kita pulang bareng yuk"
Ucap Ryan dengan senyum mengambang"Aku bawa mobil"
"Gak papa nanti-"
"Gue nebeng Ryan"
Cetus Raina membuat ucapan Ryan terpotong karenanya"Ganggu aja"
"Biarin wlekkk"
Ucapnya menjulurkan lidahnya"Yuk Al"
Raina menarik tangan Alea meninggalkan Ryan, Alea hanya pasrah di tarik oleh sahabatnya"Dah Ryan"
Ucapnya melambaikan tangan kearah Ryan seolah mengejek"Aissshh"
Kesal Ryan"Gagal lagi gagal lagi gimana sih lu Yan"
Batinya merutuki dirinya sendiri, baru saja ia membalikan badan matanya tertuju pada gadis yang baru saja keluar dari kelas yang tengah merapikan tasnya"Kamu cantik Key, aku nyesel Key, aku bodoh aku bodoh"
Batin Ryan, ini kedua kalinya ia merutuki dirinya sendiriKesya mulai mengangkat kepalanya setelah merapikan tasnya yang terbuka, matanya tertuju pada Ryan yang juga menatapnya, Kesya kembali merasakan tatapan hangat Ryan ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih
"Key kita jadi pulang bareng kan"
Ucap Rio pada Kesya, matanya tertuju pada tatapan Kesya yang menuju kearah Ryan"Key ayo Key"
Ucapnya berusaha memecahkan lamunan Kesya"A? Oh iya ayo"
Mendengar persetujuan Kesya, Rio langsung menggandeng tangan Kesya tak memperdulikan Ryan yang menatap mereka berdua seolah Ryan tak ada disana, sedangkan Kesya merasa sesak didadanya ia kasian pada Ryan ia tahu jika Ryan masih menyimpan rasa padanya namun disisi lain dia juga kesal pada Ryan yang dulu memutuskannya karena ia menyukai sahabatnya sendiri yaitu Alea~~~
"Al kita nunggu siapa sih"
Ucapnya mengibaskan tangannya karena gerah dengan sengatan matahari"Tuh orangnya udah dateng"
Tunjuk Alea pada cowok jakung yang menghampirinya"Yuk, aku buntutin kam-"
Drittt Drittt
Ucapannya terhenti karena ponselnya berbunyi
"Aku angkat dulu yah"
Alea mengangguk setuju"....."
"Iya mah"
"Kenapa?"
Tanya Alea"Mama nelfon katanya ada tamu aku tapi"
"Oh, siapa?"
Tanya Alea, Alvin mengangkat bahunya tanda tak tahu"Gakpapa kan kalau aku pulang duluan, nanti kamu nyusul"
"Iya gakpapa"
"Khmm hmm gue masih disini yah, kalian kalau mau berduan jangan disini dong gue jadi obat nyamuk kan jadinya"
"Ye sirik makanya cari jodoh sono, tuh bebeb Tomo lu nganggur"
Ledek Alvin yang tak sengaja tadi melihat Tomo membuntutinya menuju kantin"Huaaa Aleaaa, tuh kan gara-gara tadi Alvin ngatain gue"
Ucapnya ingin menangis, Alvin berlari kecil menuju motornya seraya menjulurkan lidahnya mengejek Raina"Udah yuk masuk"
Raina dengan gontai memasuki mobil Alea"Gimana kencan lo tadi ama Tomo?"
"Aleaaaa mulai lagi deh ah"
"Hhhh becanda"
~~~
"Pufttt hah"
Alea menghela nafas gerah, cuaca hari ini memang sedang panas"Eh non udah pulang"
"Iya bi"
"Panas yah non, mau dibikinin minum non?"
"Boleh bi, jus jeruk yah"
"Siap non"
Alea melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan mengganti pakaiannya
Tak butuh waktu lama Alea telah rapi dengan pakaian miliknya
"Eh non mau kemana"
"Mau ngajar Alvin bi"
"Oh, nih non diminum dulu"
Ucap bibi seraya meletakkan jus jeruk pesanan Alea"Eh non ngak makan siang dulu?"
"Nanti aja bi"
Sebenarnya Alea mulai lapar tapi ia tak enak dengan Alvin yang mungkin telah menunggunya sedari tadi
Alea meneguk setengah jusnya lalu berdiri bergegas menuju rumah Alvin
"Eh bi kalau papa dateng bilang aja Alea dirumah Alvin yah"
"Ok non"
Alea mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dan mulai membela jalan kota yang mulai ramai, tak menunggu lama 30 menit perjalanan akhirnya Alea sampai dirumah mewah nan megah itu sebelas duabelas lah dengan rumahnya
Tok tok tok
Alea mulai mengetok pintu berharap ada yang membukakan pintu rumah AlvinSudah beberapa kali Alea mencoba tapi tak ada jawaban Alea mengambil ponselnya berinisiatif menelfon Alvin namun ada sebuah pesan tertera disana
Alvin
"Kalau udah sampe masuk aja yah aku ada di ruang tamu"
Alea memberanikan diri untuk masuk kerumah AlvinRumah Alvin terlihat sepi, kakinya mulai berjalan menuju ruang tamu
Takkkk
Alea menutup mulutnya melihat apa yang ada dihadapannya sekarang, matanya memanas dadanya sesak tak tahu apa yang harus ia perbuat sekarang
Alea pergi meninggalkan Alvin yang dipeluk oleh wanita apalagi posisi Alvin seolah menindih wanita itu
"Kamu tega Vin"
-Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You
Teen FictionProlog Alea Andriana gadis berparas cantik dan juga berprestasi di SMA Nusa Bakti ini merupakan The Wanted Most Girl plus murid kesayangan para guru, berbading tebalik dengan putra tunggal donatur terbesar sekolah ini dia adalah Alvin Addison ya...