"Maafin aku yah"
Tak ada jawaban dari AleaAlvin semakin mengeratkan pelukannya
"Alvinnn"
Teriaknya serasa ingin muntah karena Alvin menekan perutnya"Iya aku maafin"
"Really?"
"Hmm"
Ucapnya melepaskan diri akan meninggalkan Alvin"He mau kemana"
Tangan Alvin kembali ke parut Alea"Alvin jangan macem-macem yah"
"Emang kenapa toh kita cuma berdua jadi....."
Goda Alvin menggantungkan ucapannya"Alvinnnn"
"Ngak, becanda"
"Udah ah"
"Al"
"Hmm"
"Kamu masih ajarin aku les kan"
"Maybe"
"Kok mungkin"
"Ok iya, tapi ngak tiap hari, aku juga banyak les di luar"
"Oh"
"Kita diner yuk"
"Besok aja yah"
"Kenapa?"
"Gakpapa, pulang sana"
"Kok ngusir"
"Kepala aku pusing Vin pulang yah"
"Ok ok inget besok"
"Hmm"
Ucapnya menginggalkan Alvin lalu menuju kamarnya untuk melanjutkan hibernasinya~~~
Ryan duduk di sudut kasur berukuran king size miliknya
"Apa gue tembak Alea aja?"
"Gue ngak mungkin sama Kesya, dia udah bahagia sama orang lain"
Batinnya memikirkan masalah kehidupan yang penuh dilema
Ryan menghempaskan tubuhnya di kasur lalu mulai memejamkan mata menjemput alam mimpi
~~~
Ryan kini telah rapi dengan balutan kaos putih dibaluti jaket coklat kulit miliknya, Ryan bergegas merapikan tubuhnya siap mengikuti les untuk malam ini bersama Alea
Tangannya bergerak mengambil ponselnya yang terletak di nakas
"Aku jemput yah"
"Ngak usah, aku bawa mobil"
"Oh ok"
Read
Kini keduanya telah berada di sebuah gedung dimana mereka menimba ilmu tambahan
Alea melempar senyum kepada Ryan lalu berjalan mendahului Ryan memasuki kelas
Ryan sedari tadi melamun memikirkan Alea seolah semua pelajaran itu tidak penting yang terpenting adalah Alea
Ryan merauk cicin berlian yang berada di kantong jaketnya berharap ia bisa memberikannya kepada Alea jika waktunya sudah tepat
Kelas selesai setelah 2 jam mereka menerima materi seperti les pada umumnya
"Ryan kamu yang nyetir yah"
Pinta Alea"Kamu kan bawa mobil"
Ucap Ryan"Hmm yaudah"
"Gpp kan"
"Maybe"
"Kok maybe?"
"Ya iya"
Alea melajukan mobilnya diikuti Ryan di belakangnya
Mobil Alea semakin lama semakin menaikkan kecepatan
Ryan mengira Alea menyengaja tindakannya itu karena jalanan juga mulai sepi Ryan hanya bisa positif thinking walau kecemasan membaluti dirinya
Alea tak sadar jika kecepatan mobilnya di atas rata-rata matanya mulai berat ia tak bisa menahan kantuknya
Ryan mulai cemas kecepatan mobil Alea telah melampaui batas maksimum
"Al what you doing"
Ucapnya berupaya mengekori AleaAlea sadar jika kecepatan mobilnya diatas rata-rata
Alea tersentak jika remnya tidak bisa dikendalikan di depan ada dua mobil di arah kiri dan kanan ia tak bisa menghindar jika kecepatan mobilnya seperti iniBrukkkkkkk
Suara tabrakan menggelegar di jalan yang mulai sepi, beberapa pengendara terhenti lalu berbondong-bondong berlari menuju tabrakan yang mengenaskan itu
Mobil hitam bmw menghantam pohon besar ketika menghindari dua mobil di depannya
"Aleaaaa"
Teriak Ryan menghentikan mobilnya, tubuhnya gemetar ia merutuki dirinya sendiri mengapa ia tidak menuruti kemauan Alea dan membiarkan Alea menyetir sendiriIa melihat tubuh Alea dengan darah yang bercucuran di seluruh tubuhnya
"Yan aku ngantuk, aku mau pulang mama udah manggil Lea, jaga papa Lea yah"
Ucapan terakhir Alea setelah matanya menutup sempurna"Ngak Al ngak, kamu ngak boleh pergi Al, Al Aleaaa"
Teriaknya berharap nyawa Alea datang kembali tapi itu mustahil hanya keajaiban yang bisa menolongnyaIa hanya bisa menangis memukul-mukuli dirinya sendiri
Maaf kalau banyak typo
Ini aku ngak aktif nulis karena mau lebaran dan sibuk sih
#authorsoksibukYang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy readingSee you next part 💕
Jumat, 29 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting For You
Fiksi RemajaProlog Alea Andriana gadis berparas cantik dan juga berprestasi di SMA Nusa Bakti ini merupakan The Wanted Most Girl plus murid kesayangan para guru, berbading tebalik dengan putra tunggal donatur terbesar sekolah ini dia adalah Alvin Addison ya...