Part 19

31 13 5
                                    

"Key"

"Make a wish"
Kesya mengikuti instruksi dari Ryan

Keduanya menutup mata mengucapkan harapannya masing-masing

"Gue harap Tuhan jadikan Ryan Mahendra takdir gue itu udah lebih dari cukup"
Batin Kesya berharap

"Tuhan izinnya Ryan menjaga Kesya Nasution selamanya"
Batin Ryan berharap

"Udah?"
Tanya Ryan yang siap menerbangkan lampion yang ada di hadapannya

"Siap?"
Tanya Ryan sekali lagi

"Go!"
Ucapnya melepaskan lampion mereka

Lampion mereka telah terbang bersama harapan masing-masing dan sekarang harapan itu telah hilang bersama waktu

Flashback Off

Seketika senyuman Kesya berubah setelah ia melihat Ryhan bersama kenangan itu

"Key"
Rio datang menemui Kesya

"Sayang kok ngak bilang kirain kamu sendiri"
Ucapnya pada kekasihnya

Kesya mengambil kesempatan ini untuk membuat Ryan cemburu

"Gak papa kenapa ke sini"

"Mau jemput macan ke sini, singanya kangen katanya"

"Yaudah aku pulang yah"

"He he he becanda he sini"
Ucapnya berusaha menghadang Kesya

"Hap"
Sebuah tangan melingkar di perut Kesya

Seketika senyum mengambang di bibir mungilnya itu

"Mama"
Batin Rio merasakan hal yang berbeda saat memeluk Kesya, pelukan ini sama persis dengan pelukan Ibunya yang ia rasakan terakhir kali sebelum Ibunya pulang ke pangkuan Sang Pencipta

Rio memejamkan matanya sejenak hanyut dalam pelukan Kesya seolah tak ingin lepas

"Rio"

"Rio udah ah malu diliatin orang"

Kesya merasakan bahunya basah

"Rio kamu kenapa?"
Ucapnya sendu melihat Rio mengeluarkan air matanya

"Rio maafin aku"

Rio mengangkat wajahnya dari bahu Kesya lalu mulai membuka matanya

"Gak papa aku cuma inget sesuatu"

"Kamu kenapa?"

"Lain kali aku cerita yah"

"Yang penting sekarang kita Dinner"
Lanjutnya

Kesya hanya mengangguk mengikuti Rio menuju mobilnya

Ada rasa sesak di dada Ryan ia merindukan moment-moment bersama Kesya moment dimana ia sering melakukan hal itu, namun apa boleh buat perselisihan yang terjadi yang mengmembuat Ryan dan Kesya seperti sekarang

"Al kita pulang yuk"

"Gak papa aku bawa mobil"

"Ow ok"

Ryan berbalik menuju mobilnya menggaruk tekuknya yang tak gatal

Alea melakukan hal yang sama dengan Ryan

Ryan memasuki mobilnya lalu menyalakan mobilnya menuju tujuannya kini ia malas untuk pulang kerumah ia perlu menghirup udara segar

Di dalam mobil Ryan terus saja memikirkan Kesya mengingat semua kisah mereka dulu

Flashback

"Aduh Yan ini susah banget sih"
Ucap Kesya menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Mana coba aku liat?"
Balas Ryan meambil buku Kesya lalu mengematinya

Kini mereka sedang mengerjakan tugasnya, sebagai seorang pelajar yang baik mereka tetap melaksanakan kewajibannya meski mereka di landa kasmaran

"Oh ini gampang kok gini yah liat caranya"
Ucap Ryan mulai menjelaskan
Terlihat Kesya mulai menguap matanya kian berat

"Jadi ngerti dulu rumusnya pahami terus masukin semuannya ke rumus pasti-"
Ucapan Ryan terpotong melihat Kesya telah terlelap dalam tidurnya
Kesya tertidur di depan sofa memeluk bantal sofa

"Cantik"

"You so beautiful Kesya, aku janji bakal jaga kamu, selamanya Key"
Ucapnya menyisipkan anak rambut Kesya yang menutupi wajahnya

Flashback off

Banyak kenangannya bersama Kesya yang sampai saat ini tak bisa terhapus di pikirannya

"Jujur gue masih cinta sama lo Key entak kenapa gue bego, gue ngejar Alea yang dia sendiri ngak cinta sama gue, apa Kesya jadian sama Rio cuma bikin gue cemburu? Atau Kesya udah lupain gue? Arggggghhhh"
Erangnya menggaruk-garuk kepalanya

Kini Ryan tak bisa kemana-mana seolah di semua titik kota selalu ada kenangannya bersama Kesya tak ada yang bisa ia lakukan selain pulang kerumah

~~~

Rio menatap Kesya dengan lamunnya

"Kenapa pelukan itu muncul lagi, apa gue jatuh cinta sama Kesya? Alea memang cantik tapi ngak mungkin gue nikung Alvin, dia udah baik sama gue, Kesya udah lebih dari cukup toh Kesya juga cinta sama gue"

"Rio ih tuh mbaknya udah nunggu, kamu mau pesan apa?"

"A? Itu samain aja sama yang kamu pesan"

"Oh ok"

"Samain aja mbak"
Ucap Kesya pada pelayan

Rio teluruskan pikirannya ia tak ingin mengacaukan makan malamnya bersama Kesya

"Yo"

"Hmm"

"Aku mau nanya boleh?"

"Nanya aja"

"Kamu kenapa tadi nangis?"

"Gak papa kali gue ngomong sama Kesya gue ngak mau kaya Alea, toh dia sekarang pacar gue"
Batinya melamun lagi

"Yo"

"Hmm oh yang tadi"

"Iya"

"Pas tadi aku meluk kamu di parkiran aku inget sama mama aku ngerasa pelukan itu muncul lagi"

"Kamu kangen sama mama kamu"

"Iya Key"
Ucapnya menunduk

"Mama kamu kemana?"

"Hmm mama udah ngak ada Key"

"Rio aku minta maaf"

"Gak papa udah biasa"

"Maaf yah"

"Udah minta maafnya"





Maaf kalau banyak typo

Yang mau complain atau mau request cerita atau mau cerita yang lalu mau di publisin lagi boleh dm di Instagram aku
👇 👇 👇

And so
Don't forger to voment yah :)
Dan jangan lupa follow ig penulis
@arvinadamayanti181 jangan jadi silent readers karena Vote dan Comment kalian mempengaruhi cerita and so happy reading

See you next part 💕

Senin, 27 Mei 2019

Waiting For You  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang