prolog

70 11 0
                                    

"Eh guys! Mumpung lagi istirahat, kita foto-foto yuk!" ajak Nabila kepada tiga teman yang baru sebulan ini dikenal nya di pesantren. Nasya, Siina, dan Riri.

"Yuk! Tapi pake laptop aku aja yaaa" seru Nasya.

"Oke, tapi cari tempat yang rapih, disini berantakan banget banyak kabel.. " rutuk Riri yang kesal melihat banyak kabel charger berantakan dimana-mana.

"Ya udah, di kelas sebelah aja gimana? Kan kelas nya lagi kosong." usul Siina.

Akhirnya mereka ber-empat pun pergi ke kelas sebelah, tepat nya kelas XA Yang tak lain adalah kelas Nabila dan Riri.

Kelas XA kosong karena memang hari ini adalah kali kedua mereka ber empat belajar TIK. Kelas A&B digabung karena memang program belajar pesantren yang mengharuskan mereka digabung menjadi satu kelas selama semester awal.

Dan yaa, jangan salah, di pesantren Al-hammah ini, mereka di anjurkan untuk membawa laptop masing-masing. Karena fasilitas pesantren yang belum memadai. Maklum saja, pesantren tersebut masih baru.

Bahkan Nabila dan kawan-kawan nya itu adalah angkatan ketiga, dengan jumlah 42 anak yang hanya dibagi dua kelas.

Cpret! Cprett! Mereka pun bergaya dengan lihai nya di depan kamera, hingga belasan atau mungkin puluhan foto mereka ambil. Daebak!
Setelah puas berfoto ria, mereka pun mengamati hasil jepretan nya.

"Aaaaa! Mataku merem,, hapus! Hapus! Hapus yang ini sya." ucap Riri dengan teriakan lebay yang di buat-buat nya.

"Ya elah riii.. Biasa aja nape? Lebay amat lu!"

"Tau tuh! Lagian kamu kan emang matanya merem terus, kagak melek-melek!" ledek Siina pada Riri sambil menyipitkan matanya dengan kedua telunjuk nya.

"Hahahaha...." sontak semua pun tertawa melihat nya.

"Hmm,, ngeledek.. Ngeledek... Ketawa aja terus sono!" ucap Riri kesal.

"Utuututuu... Ngambeeek.. Ngambek.. " ucap Nabila menggoda Riri yang tengah kesal sambil mencolek-colek lengan Riri. -sambel kali ah, di colek-colek:v

"Hahaha.. Udah dong.. Keep smile..." ucap Nasya sambil menirukan gaya caesar, si artis dalam salah satu acara komedi yang pernah trend itu.

"Hahaha.... " tawa mereka pun pecah seketika melihat gaya Nasya yang sok imut itu.

Itulah mereka, selalu di penuhi canda dan tawa yang selalu menghangatkan kebersamaan mereka ber-empat.

Nabila putri, sosok yang paling bijak di antara mereka. Cantik, humble, aktif dan selalu penuh semangat. Selalu menjadi pionir persahabatan four stars ini. Tetapi, ia adalah sosok yang selalu memendam segala duka dan lara yang dirasakannya sehingga malah berpengaruh pada kesehatannya. Ia mudah sakit jika banyak pikiran. Banyak yang menyukai sosok seorang Nabila ini, sebab dianggap sebagai yang bisa menyatukan peremselisihan antara laki-laki dan perempuan di angkatannya. Namun, tetap saja ada yang tidak menyukai nya. Wajar saja, hukum alam ini imbang. Ada yang suka, maka ada juga yang tidak suka.

Nasya Aurora Zahra. Sosok yang paling tua di antara mereka, namun tingkah nya ini terkadang childish. Cantik, pintar, dan aktif. Hanya saja dia sedikit menjaga jarak dengan lelaki sehingga disebut oleh anak angkatannya itu sebagai "anak alim". Sebenarnya Nasya ini sosok yang humble juga, ia bisa mudah bergaul dengan siapapun. Hanya saja, bagi orang-orang tertentu yang belum begitu dekat dan mengenal Nasya akan mengira jika ia adalah sosok yang pendiam. Padahal jika diajak gila bersama, ia pun akan ikut gila-gilaan.

Riri Riana Aquila. Adalah sosok yang paling pandai di antara mereka. Ia selalu unggul di bidang akademik, terlebih matematika. Wajah nya manis namun ia sosok yang dingin, terkesan cuek. Banyak disukai oleh para asatidz karena keaktifannya ketika belajar di kelas. Seperti tipe anak pandai lainnya.

Nur Siina Kholidah. Sosok yang paling ceria dan paling manis di antara mereka. Namun ia sosok yang mudah putus asa, dan selalu minder dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki ketiga sahabat nya itu. Ia selalu merasa penuh kekurangan, merasa paling tidak bermutu diantara ketiga sahabatnya, padahal ia punya segudang kelebihan yang tak pernah terjamah oleh pikiran nya.

Itulah mereka, si 4 sekawan yang mereka sebut "4 stars".
4 bintang yang berbeda watak dan sifat nya yang di satukan dengan ikatan PERSAHABATAN. 4 bintang yang akan menyinari agama, pesantren, orang tua, dan teman mereka dengan mencetak kisah terkenang. 4 bintang yang selalu menyinari satu sama lain. 4 bintang yang selalu bersabar dengan badai yang menghantam sinar mereka.
4 bintang yang bersinar di bawah langit pesantren. 😍

Four Stars (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang