4

197 24 2
                                    

16.45

Hujan turun sangat deras hingga jalanan banyak yang tergenang air, jika kau tidak hati hati maka pakaianmu akan kotor.

Seorang gadis dengan pakaian sekolahnya berjalan terburu buru menghindari air hujan yang jatuh. Dia menggunakan tasnya sebagai payung untuk menutupi tubuhnya dari air.

Dia melewati gang gang sempit agar lebih cepat sampai ke rumahnya. Saking terburu burunya, ia tidak melihat jalanan di depanya hingga menabrak seseorang.

Brukk

"ahh mianhae, aku terburu buru" kata gadis itu

"apa kau mau pulang?" gadis itu mendongakkan kepalanya. Dia melihat seorang pria berumur sekitar 23 tahun sedang mengajak nya berbicara.

"Emhh ne!" jawab gadis itu.

"mau ku antar" tawar pria itu.

"eee baiklah" terima gadis itu tanpa berpikir dulu, dia hanya ingin pulang. Lagi pula tidak ada salahnya kan mendapat antaran gratis.

Gadis tersebut akhirnya diajak menuju mobil pria tersebut.

"naik lah" kata pria itu

"ok, terima kasih" lalu pria itu menutup pintu kemudian berputar menuju kursi supir.

Merekapun melaju menembus hujan.
Di dalam mobil mereka hanya berbicara tentang hal hal biasa seperti asal, sekolah, alamat, umur dll.  Tidak ada yang aneh.

Setelah beberapa saat, sang pria malah semakin mengarahkan mobilya ke gang gang yang sepi. Dia mengabaikan intruk gadis yang berada di sebelahnya.

Gadis itu mulai curiga dengan pria ini.  Ia berpikir jika pria ini berkeinginan buruk denganya.

Mobil itu akhirnya berhenti di jalan yang cukup gelap.

"kenapa kau membawaku ke sini" tanya gadis itu, ia mulai ketakutan

"bersenang senang dengan seorang gadis mungkin tidak ada salahnya" kata pria itu dengan seringai jahatnya.

"andwae! jangan sentuh aku" bentak gadis itu.

"kenapa? Rilex saja kau pasti akan menikmatinya" pria itu mengunci pintu mobilnya. Ia telah mendesain mobilnya sehingga hanya bisa dibuka lewat pintu kemudi.

Pria itu kemudian mendekat ke gadis itu hingga menghimpitnya dengan pintu mobil.

"kau mau apa? Jangan! Ku mohon jangan" pria itu menahan kedua tangan gadis itu dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kananya bergerak membuka seragam yang dikenakan gadis itu.

"ku mohon jangan... Hiks...  TOLONG!!!" gadis itu mulai menangis.

"tenang saja, jika kau tidak berteriak seperti tadi maka kau akan selamat." ancam pria itu.

"andwae!!! Jangannn!! " gadis itu berusaha melepaskan diri dari kukungan pria itu.

Gadis itu menendang perut sang pria hingga peganganya terlepas. Gadis itupun berusaha melarikan diri dengan berpindah ke kursi belakang mobil tersebut, namun pria itu berhasil menangkap kaki sang gadis dan menyeretnya kembali.

"aaa lepaskan" teriak gadis itu.

"tidak semudah itu" pria itu kembali mengukung sang gadis.

Gadis itu menarik rambut pria itu dengan sangat kencang, tapi pria pria itu dengan mudah meraih leher sang gadis kemudian mencekiknya dengan kencang.

Indigo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang