“Ta, gimana rencana arisan kita?” tanya Tante Sri yang merupakan ketua geng arisan Ibu-ibu sosialita di lingkungan sini.
“Keliatannya nggak bisa Mbak, soalnya sekarang ada ponakan suami di rumah,” jawab Tante Ita dengan muka sedih.
“Kok bisa sih?” tanya Tante Nindi dengan penuh tanya.
“Iya Ta, suamimu kan paling bloon dibanding suami-suami kita,” imbuh Tante Sri yang disambut oleh gelak tawa emak-emak yang lain.
Ita hanya memonyongkan bibirnya tanpa bisa memberikan jawaban, karena memang yang dibilang oleh emak-emak anggota geng-nya itu memang benar.
Geng emak-emak rempong mereka berisikan lima orang. Sri, Nindi, Wiwik, Eki dan tentunya Ita. Mereka tinggal satu komplek di perumahan mewah yang tertutup ini. Cluster yang hanya berisi enam rumah saja tapi memiliki sistem security yang lengkap.
Kalau dibandingin keempat orang lainnya, Tatak memang yang paling culun. Dari segi penampilan, background dan juga pendidikan.
Tante Sri, suaminya adalah seorang pejabat pemerintahan dengan pangkat yang tinggi tentunya didukung oleh pendidikan yang tinggi pula.
Tante Wiwik, dia adalah musuh abadi Tante Sri, karena Wiwik adalah istri simpanan pejabat. Berbeda dengan Sri yang istri resmi, Wiwik adalah pelakor. Karena itu, mereka berdua sering terlibat cek cok tanpa alasan yang jelas. Padahal suami mereka jelas beda dan tak saling mengenal. Hanya nasib saja yang mempertemukan keduanya dalam satu komplek perumahan.
Tante Nindi, dia adalah seorang keturunan Chinese dan mempunyai suami pengusaha yang keturunan Chinese juga. Pendidikan? Jangan dilawan, suami Nindi jebolan Australia, bisa dibayangin sendiri dong kapasitas isi kepala doi.
Tante Eki, mungkin sedikit berbeda dengan yang lainnya, tapi suami Eki adalah seorang karyawan perusahaan minyak yang bekerja di pengeboran lepas pantai. Rotasinya 3-2, itu artinya setiap berada di tengah laut selama 3 bulan, dia akan mendapatkan jatah libur 2 minggu. Bisa dibayangin nggak betapa gersangnya kehidupan seks Eki?
Dan yang terakhir si Ita alias Tantenya Mi.
Tatak bukan suami pilihan Ita. Tatak orang kampung yang sekolahnya cuma tamatan SMA, sedangkan Ita sendiri jebolan S2 kampus ternama. Ngomong aja mereka nggak nyambung, terus gimana ceritanya bisa married?
Karena itulah suami Ita sering diledekkin suami yang paling goblok oleh geng emak-emak rempong ini.
Ita sudah hamil duluan sebelum menikah dengan Tatak. Dia hamil tentu saja karena kelakuan free sex Ita bersama sang kekasih. Tapi ketika Ita meminta pertanggungjawaban kekasihnya, dia justru kabur dan meninggalkan Ita.
Alasannya sederhana, siapa yang menjamin kalau anak dalam kandungan Ita adalah buah karyanya? Toh mereka semua tahu seperti apa kehidupan seks Ita yang liar.
Makin hari, kandungan Ita makin membesar dan akhirnya aib itu tak bisa ditutupi lagi. Papa marah besar ke Ita karena itu. Dan dia menyarankan untuk mengaborsi bayi dalam kandungan Ita, tapi ternyata kandungan itu sudah berumur lebih dari 4 bulan, berarti sudah ada nyawa didalamnya.
Papa tak mau menjadi pembunuh.
Dia lalu mencari solusi lain. Mencari suami bayaran yang mau menikahi Ita dan akhirnya pilihan jatuh kepada Tatak. Pekerja Papa yang polos dan orang desa yang tak tahu apa-apa.
Dan anehnya, pernikahan itu berlanjut sampai sekarang.
Tiap kali Ita ditanya oleh geng rempongnya kenapa nggak cerai sama si Kampungan?
Ita selalu menjawab, “kapan lagi bisa punya suami goblok yang bisa aku goblokin dan tipuin tiap hari. Aku bebas ngentot sana sini, dan kalau bunting, aman-aman aja kan sudah punya suami untuk tanggung jawabin. Enak kan?”
Saat itu, semua emak-emak rempong merasa iri dengan Ita yang punya suami bloon dan gampang ditipu. Dan sejak itu, rumah Ita dijadiin basecamp untuk arisan brondong sebulan sekali yang mereka lakukan bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life of Mi (End)
Ficción General21++ Plakkkkkk. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Mi dan membuat anak laki-laki itu kesakitan. Tapi dia hanya merintih dan tak berani membalas. "Jilat kataku!!" bentak seorang wanita berusia 36 tahun yang berdiri di depan Mi tanpa mengenakan se...