3

116 8 5
                                    

Maaf apabila Ada kesalahan di bagian kata-katanya 🙏
Enjoy🌈

"Eh eloo?" Ujarnya. Gue cuman diam. "Lo ngikutin gue?" Tanyanya.

"Yueeee, geer lo, jelas rumah gue di komplek ini juga." Jawab gue. Dia mencibir.

"Ayo Alvin, tapi mau beli es krim" ajaknya. "Ya, ayo ce! Bang Reyhan mau ikut?" Ajak si Alvin.

Jiahh! Nih anak malah ngajakin. Gue menggeleng. "Ga usah Alvin, abang takut sama singa yang lagi gendong Alvin" jawab gue asal.

Gue lihat dia melotot, "eh,tapi kan abang suka singa" jawab Alvin polos.

Kini giliran si jovanna yang ketawa. Cih! Gue mempoutkan bibir kesal.

"Ya udah! Bye Alvin! Heh lo anak orang pulangin lagi yah!" Pamit gue ke Alvin lalu bicara ke cewe itu.

"Yaiyalah! Lu kira gue pedofil apa ga balikin anak orang" jawabnya.

Gue ngangkat bahu, "siapa tahu kan?"

"Wah bangkee!" Umpatnya kesal. Gue mendelik, "heh! Ada anak kecil tuh! Mulut dijaga donk!" Kata gue memperingati.

"Yueee, lo sih mancing, udah ah!" Katanya lalu membawa Alvin pergi.

"Bye bang Reyhan!" Teriak Alvin lalu melambaikan tangan. Gue membalas lambaian nya.

Gue tersenyum lihat cewek itu dari jauh. Cewek aneh! Pikir gue lalu melanjutkan perjalanan ke rumah.

...........

Gue membuka pintu rumah gue dan masuk. "Bang Lehan!!" Teriaknya.

"Apa alessa?" Kata gue tersenyum. Yah Alessa adek gue. Adek gue yang masih kelas 2 SMP tapi gayanya kayak udah dewasa. Pengen gue jitak Mulu bawaannya kalo lihat dia.

"Bang Boboiboy ada episode baru! "Katanya garing. Emang iya, gaya bicaranya Udah kek dewasa, tapi film kesukaannya Boboiboy.

"Beuhh elu tuh!! Abang kirain ada kabar bagus" kata gue sambil melepaskan tas yang masih gue sandang.

"Ada kok, sini Lessa bisikin" katanya. Gue mendekat, "mastin kini ada ekstraknya" katanya lalu lari keluar kamar gue sambil ketawa.

"HEH ANAK KECIL! SINI LO! AWAS AJA LO! GUE JITAKIN NTAR LO! "teriak gue kesal.

Ya Tuhan, dosa apa gue sampai punya adek kek dia. Gue cuma geleng-geleng lihat dia.

.......

Sekarang gue lagi ngerjain PR. Yah, anak SMA emang banyak PR, buat mumet aja.

Tok...tok...tok

Pintu kamar gue di ketuk. "Masuk aja, ga Ahan (panggilan gue di rumah)kunci kok" ujar gue dengan suara yang agak keras.

Gue menoleh dan melihat Alessa berjalan ragu-ragu ke arah gue.

"Bang, Abang masih marah?" Tanyanya sok polos. Gue mengendus, ga ngejawab.

"Alessa janji deh ga bakal kek gitu".

"..."

"Ih Abang kok diam aja, yaudah deh! Nih untuk abang! Sebagai permintaan maaf dari Lessa, jadi jangan ngambek lagi" katanya, gue tersentuh.

Gue segera balik ke arahnya dan memeluknya. "Abang ga marah kok! Makasih yah, Abang sayang Lessa" kata gue sambil memeluk dia.

"Lessa juga sayang abang, yaudah bang Lessa balek ke kamar dulu yah, ngantuk" jawabannya.

"Lah tumben lu tidur jam segini" gue heran. "Lessa lagi mencoba menjadi baik" jawabannya, "Lessa tidur yah! Bye bang!" Katanya mencium pipi gue lalu berbalik ke kamarnya. Gue mengangguk lalu mengatakan selamat malam.

Setelah Alessa pergi ke kamarnya, gue penasaran dengan benda yang ada di dalam kotak persegi yang tadi dia kasih ke gue.

Gue membuka kotak itu.

"HEH BOCAH TENGIL! SINI LO!!!" Kata gue teriak lalu keluar dari kamar.

"Apaan han? Udah malam kok teriak gitu?" Tanya mama. "Mah, lihat deh mah kelakuan anak gadis mamah. Masa dia beliin Ahan kiranti. Dikira Ahan cewek apa?" Adu gue ga terima.

"Lessa,ga boleh gitu" kata mama lemah lembut ke arah sofa. Wah ternyata tuh anak ngumpet di sofa deket papa.

"Mama ngidam apa sih pas hamil Lessa? Kok bisa kek gini ya Tuhan" keluh gue. "Mama ngidam pake baju cosplay power ranger merah, ngapa?" Balas Lessa.

"Heh gue gak nanya lu" gue kesal. "Yuee suka-suka Lessa donk" jawabnya lagi. "Aduh duh, mama" kata kami berdua.

"Kalian berdua ini yah! Berantem terus, dih kesel mama" omel mama sambil narik telinga gue sama Lessa.

"Udah atuh mah, lagian sih kalian, kalo lagi jauh kangen, kalo Deket berantem" sahut papa.

Mama ngelepas jeweran nya. "Papa,lihat bang Ahan, masa Lessa dimarahin terus" adunya. Gue melotot. "Udah ah, tidur sana, udah malam" kata mama.

Gue berbalik ke kamar, Alessa jalan di belakang gue. Sebelum masuk kamar, gue segera menjitak kepalanya. "Rasain lu" kata gue.

"BANG AHAN!!!" Teriaknya kesal, gue ketawa puas.

......

Jovanna side

"Abang pilih yang mana, perawan atau janda"

"Asek asek joss"

"Digoyang atuh mang!!! 10 IPA 2 di goyang!" Teriak gue heboh bersama Ariq, Haqi dan Dessya. Lagi konser. Semua anak kelas 10 IPA 2 ada yang ikutan, ada yang cuman ketawa teriak-teriak.

Gue menjadikan sapu sebagai mic gue, Ariq pake pel, dan Dessya pake kamoceng sementara Haqi ngibas-ngibas uang mau nyawer.

"Woi jo! Ada yang nyariin" kata seorang teman gue, dan ga gue hiraukan. Gue sibuk ngelahirin konser.

Tiba-tiba gue sadar di sekitar gue pada diam. Gue menoleh ke arah pintu dan melihat Ketua osis bersama 4 orang temannya nonton di depan pintu.

Eh waitttt, ketua OSIS? KETUA OSIS?!

TBC

Haj guys! Ini part 3, gimana ceritanya? Bagus ga? Hehehehe, semoga suka yaa!!

Vote and comment plisss, see you on the next chapter.

Ichel

Cewe Gila Dan Ketua OsisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang