To My People!

11 1 0
                                    

29 Juli 1914

Ini buruk, baru satu hari aku di Wina, perang sudah dimulai walaupun manifesto kerajaan baru disebar ke publik pagi hari ini, namun Belgrade, ibukota dan kota terbesar di Serbia. Terletak di pertemuan sungai Sava dan Danube dan persimpangan dari Dataran Pannonia dan Semenanjung Balkan, sudah mulai dibombardir bom dan artileri oleh Austro-Hungaria.

Sialan, dengan begini aku tidak akan punya waktu untuk mencicipi bir yang terkenal itu dan berlama-lama di Wina, menurut perkiraanku cepat atau lambat Rusia akan menginvasi Austria-Hungaria. Sebuah telegram yang kudapatkan dari Celia membuatku harus bergerak cepat,

"Kirimkan manifesto kerajaan, dan segera keluar dari Wina, aku mendapat informasi bahwa Rusia sudah bersiap"

Jika kalian kenal Celia, kalian tidak akan heran bagaimana dia mendapat informasi tersebut. Dia mempunyai jaringan informan yang masif di Eropa timur.

Aku sudah mendapat manifestonya, dalam empat bahasa lagi, ya dikarenakan Kerajaan ini multi etnis jadi aku tidak heran. Manifesto ini berjudul Untuk Rakyatku!, Kupikir sangat tidak kreatif, ayolah judul seperti ini sudah digunakan berulang-ulang dalam manifesto perang. Dan aku mendapat salinan 4 bahasa yang berbeda yaitu dalam bahasa Jerman An Meine Völker !, dalam bahasa Hungaria Népeimhez!, dalam bahasa Ceko Mám národům !, dalam bahasa Slovenia Mojim narodom!

Kaisar Franz Joseph menandatangani deklarasi perang di Imperial Villa-nya di Bad Ischl pada 28 Juli. Bad Ischl, adalah kota spa di Austria. Itu terletak di bagian selatan Austria Hulu, di Sungai Traun di pusat wilayah Salzkammergut. Tempat yang cukup bagus untuk menandatangani deklarasi perang.

Akan kutuliskan disini untuk manifesto itu karena aku ingin berjaga-jaga saja jika salinan manifesto yang kubawa itu hilang.

"The Imperial Rescript and Manifesto.

      Ischl, 28 Juli.

      Pangeran Stürgkh yang terhormat:

      Saya telah memutuskan untuk menginstruksikan para Menteri Dalam dan Luar Negeri saya untuk memberi tahu Pemerintah Kerajaan Serbia tentang awal keadaan perang antara Monarki dan Serbia.  Di saat yang menentukan ini saya merasa perlu untuk kembali kepada orang-orang yang saya kasihi.  Karena itu, saya perintahkan Anda untuk menerbitkan manifesto terlampir.

MANIFESTO.

      Untuk bangsaku! Adalah keinginan kuat saya untuk menguduskan tahun-tahun yang, oleh kasih karunia Tuhan, masih tetap ada pada saya, untuk karya-karya perdamaian dan untuk melindungi umat saya dari pengorbanan dan beban perang yang berat. Takdir, dalam kebijaksanaannya, telah dinyatakan sebaliknya. Intrik dari lawan jahat memaksa saya, dalam membela kehormatan Monarki saya, untuk melindungi martabatnya dan posisinya sebagai kekuatan, untuk keamanan harta miliknya, untuk memegang pedang setelah bertahun-tahun yang damai.

      Dengan lupa rasa terima kasih, Kerajaan Serbia, yang, sejak awal kemerdekaannya sebagai Negara hingga baru-baru ini, telah didukung dan dibantu oleh leluhur saya, telah bertahun-tahun menginjak jalan permusuhan terbuka ke Austria-HongariaKetika, setelah tiga dasawarsa bekerja untuk perdamaian di Bosnia dan Herzegovina, saya memperluas hak-hak Kuasa saya ke negeri-negeri itu, dekrit saya diajukan di Kerajaan Serbia, yang hak-haknya dalam keadaan luka parah, wabah hasrat tak terkendali dan kebencian paling pahit. Pemerintahan saya pada waktu itu menggunakan hak istimewa yang baik untuk lebih kuat, dan dengan pertimbangan ekstrem dan keringanan hukuman hanya meminta Serbia mengurangi pasukannya menjadi pijakan perdamaian dan berjanji bahwa, untuk masa depan, ia akan menapaki jalan perdamaian dan persahabatanDipandu oleh semangat moderasi yang sama, Pemerintah saya, ketika Serbia, dua tahun lalu, terlibat dalam perjuangan dengan Kekaisaran Turki, membatasi aksinya untuk membela kepentingan Monarki yang paling serius dan vital.  Karena sikap inilah Serbia terutama berutang pada pencapaian objek-objek perang itu.

Make Love Not War : The Great WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang