Nama ku Ai hari ini adalah hari spesial di mana aku akan bertemu dengan sahabat yang sudah aku anggap kakak, kami sudah lama tak bertemu makanya haru ini adalah hari yang spesial bagi ku.
Aku memegang kuat kota kecil yang berisi jam, aku sudah lama ingin memberikan dia jam ini.
Aku terus berjalan dengan penuh semangat menuju tempat nya sampai langkah ku terhenti mekihat dia dengan wanita lain yang menatap ku tajam.
" ooo jadi kau ya yang selama ini dekat dekat sama pacar ku, mulai sekarang jauhi pacar ku, dia sudah tidak butuh dengan mu lagi" ucap wanita itu membuat aku kaget dan melihat ke arah kakak yang hanya menunduk sedih.
"kakak apa maksud nya " ucap ku dengan suara bergetar dan terus mekihat kakak.
" maaf Ai" ucap nya sambil memalingkan wajah enggan melihat diri ku.
"nah kau dengar kan, sekarang jangan lagi dekat dekat pacar ku jangan chat dia atau bahkan temu dengan nya lagi " aku tidak peduli dengan perkataan kucing betina ini, yang aku hawatir kan adalah kakak ku yang sedari tadi menunduk.
Aku tidak mau terkena masalah aku tidak mau kakak jadi sakit karena ku, maka aku haru mengalah.
"emm jika itu yang terbaik buat kakak ya gak apa, ini aku ada ha-" belum selesai aku bicara hadia itu segerah di ambil oleh si kucing betina dan menjatuhkan nya setelah itu menginjak injak kotak kecil itu sampai hancur.
"dia gak butuh barang murahan seorti itu " ucap nya dengan sombong.
" hai jangan ka-" "udah kak gak apa apa itu hanya jam murah juga, hahah kakak gak usa marah marah" ucap ku membuat kakak sedikit sedih tapi kembali tenang.
Lagi lagi harus aku yang mengalah, tapi tidak apa mengalah demi orang yang kau sayang adalah hal yang bagus bukna?
Aku hanya bisa tersenyum sambil pergi meninggalkan mereka berdua, semoga setelah ini kakak lebih bahagia.
Hari sudah menjelang malam, aku pun pergi ke ruang bawa tanah untuk bermain, aku melihat mainan ku yang nampak cantik ya dia adalah perempuan brengsek itu matanya membuat melihat ku yang membawa sebuah pisau.
"hai kak kita bermain bersama ya " ucap ku melihat cewek itu yang terikat di sebuah kursi.
" kalau begitu kita mulai saja " aku mulai melukai kulit mulus nya, ku goreskan pisau ku secara perlahan, sayang sekali aku harus menyumbat mulut nya padahal aku ingin sekali mendengar teriakan nya.
Aku pun mulai memotong perlahan kaki itu sedikit demi sedikit memberikan darah mengalir membasahi tangan ku, aku biar kan kaki nya tak Putus dan menjahit nya kembali, aku pun melakukan itu kepada kedua tangan nya.
"nah sekarang aku tak perlu mata ini lagi" ku ambil mata itu dengan tangan kosong dan langsung menjahit kelopak mata itu supaya tak lagi terbuka, aku lakukan hal yang sama pada mata kanan nya juga.
"apa dia sudah mati" aku dekat kan telinga ku pada jantung nya yang sudah ku keluar kan, dan seperti nya iya dia sudah mati
Aku tutup bagian lubang bekas jantung nya itu dengan kain dan menjahit nya.
"wajah nya tampak sedih, sini aku bikin kakak senyum" aku menggunting bagian mulut nya membentuk sebuah senyum sampai ke pipi dan menjahit nya nya kembali.
Aku juga memotong telinga nya dan mengganti nya dengan telinga kucing dan itu memang lebih terlihat imut
"nah sekarang kakak ganti baju ya " aku pun memasang kan gaun putih pengantin pada cewek itu dan menduduki kan nya di sofa bersam dengan mainan ku yang lain
" nah sekarang kalian mendapatkan teman baru, semoga kalian cepat akrab ya " ucap ku melihat beberapa boneka pengantin buatan ku yang tersusun rapi di ruangan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Kata
HororBerikan satu kata buat cerita ku Maaf ceritanya jelek masi perlu banyak belajar