3♡

93 5 0
                                    


Taehyung menghela nafas setelah memberikan peraturan untuk calon mahasiswa esok hari yang harus datang pagi sekali, ia seperti melupakan sesuatu tapi entah apa. Taehyung membereskan bawaannya dan pulang.

Ia mengendarai motor gedenya menuju rumahnya yang lumayan dekat dengan kampus, ia tersenyum saat di sambut ibu dan sepupunya.

“Mandi sana kak, bau.” Ledek Jennie saudara sepupunya yang lebih muda satu tahun darinya.

“Iya aku tahu.” Taehyung memasuki kamarnya dan meletakkan tas ranselnya, ia melepas pakaiannya dan memasuki kamar mandi.

Taehyung menatap cermin dan merasa heran sendiri dengan perawakan tubuhnya yang kekar dan otot perut juga lengannya terbentuk, ia merasa tidak pernah ingin membuat ototnya seperti ini.

Latihan basket dan menjadi ketua pengelola menjadikannya sangat sibuk, mungkin ini yang membuat tubuhnya kekar dengan sendirinya. Taehyung mandi dan setelahnya langsung tidur, ia sangat lelah hari ini.

Diwaktu yang sama, Jungkook mengusap wajahnya dan menatap cermin, ia izin keluar untuk ke toilet. Wajahnya terlihat sangat lelah dan begitu mengantuk ia rasakan, karena setelah pulang dari kampus tadi walau awal Jungkook harus membersihkan rumah dan juga mencuci baju, ia tidak sempat untuk tidur dan ia harus pulang pagi.

Melelahkan, begitu melelahkan.

Jungkook kembali masuk dan fokus kembali bekerja, ia besok masih harus datang ke kampus, ia mengerti dan paham kalau sebenarnya sangat lelah kalau ia harus pergi ke kampus setelah bekerja.

Tapi, ia harus menepati janjinya pada ayahnya untuk bisa lulus perguruan tinggi. Jadi ia harus bisa dan pasti bisa untuk itu.

Paginya, Jungkook marah dan kesal, ia menatap tajam Taehyung yang sama sekali tidak melihatnya.

Ia berdiri di koridor karena datang terlambat, ia tidak tahu kalau harus masuk sangat pagi karena kemarin ia pulang awal dan itu karena ketua dari penyelenggara. Ia sedih, Jungkook menatap nanar lantai koridor dan merasa sedih, mungkin ini yang namanya memperkuat mental.

Tapi, ia sakit hati dengan mengira tindakan Taehyung kemarin adalah hal yang baik.

“Brengsek!” ucapnya sambil menatap sedih Taehyung yang berbicara pada ratusan calon mahasiswa, air mata lolos dari mata cantik Jungkook dan ia cepat menghapusnya.

Kakinya sakit dan ia belum tidur sejak pulang bekerja, ia melirik jam dinding di ruang kelas kosong dan menghela nafas. Pukul sembilan lima belas di mana berarti Jungkook sudah berdiri sejak satu setengah jam yang lalu di tambah ia harus berlari dari halte saat bis yang ia naiki mengalami kerusakan, Jungkook meringis mengingat begitu banyak masalah sejak awal.

“Heh masuk lu, ga denger ya dari tadi gue manggil lu?” kata perempuan memakai bandu yang di tarik ke belakang hingga keningnya yang mengkilap terlihat, Jungkook mengikuti perempuan itu masuk dan suara gemuruh mulai terdengar.

Entah ledekan atau apa yang terdengar, ia malas mendengarnya.

Jungkook berdiri di hadapan Taehyung yang sama sekali tidak merasa bersalah karena Taehyung yang membuatnya terlambat, Taehyung menghela nafasnya dan mengusap tengkuknya mendengar bisikan anggota mahasiswa yang mengatakan kalau Jungkook sangat seksi.

Ya Jungkook sangat seksi ia tahu itu, juga sangat cantik.

“Kenapa kamu bisa terlambat?” tanya Taehyung dan mata Jungkook yang bulat cantik melebar.

“..” Jungkook tidak menjawab, ia tidak habis pikir dengan Taehyug. Apa dia memiliki kepribadian ganda? Pikir Jungkook.

“Jung-“

Babe ♡ - [ TK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang