4♡

89 5 0
                                        

Jungkook bingung dan tidak tahu harus apa, ia duduk di kursi penonton menunggu Taehyung selesai. Taehyung melihat Jungkook duduk menatapnya, tidak biasanya Jungkook datang ke lapangan indoor basket.


Taehyung mendekati Jungkook dan duduk di samping gadis itu yang tubuhnya langsung kaku, Taehyung bingung. Jungkook tidak tahu harus memulainya dari mana, ia takut malah di kira merusak hubungan Taehyung dengan Nancy.


“Ada apa Jungkookie? Ada yang mengganggumu lagi?” tanya Taehyung dan Jungkook menggeleng kuat, membuat Taehyung bingung.

“Lalu?” Jungkook menarik nafas dan memberikan ponselnya pada Taehyung, alis Taehyung terangkat.

“Buka di galeri.” ucap Jungkook pelan, dan Taehyung menurutinya, seketika matanya melebar dan kemarahan melingkupinya yang refleks membanting kuat ponsel Jungkook hingga hancur, membuat Jungkook pucat.

“Brengsek!” Umpat Taehyung membuat anggota basket yang sedang berlatih terkejut “Darimana kamu dapatkan itu, Jungkook?!” teriaknya keras membuat tubuh Jungkook bergetar.

“..” Jungkook ketakutan, baru pertama ini ia melihat Taehyung marah.

“Jangan diam saja Jung! Katakan!” anggota basket mendekati Taehyung dan Jungkook, “Katakan Jungkook, kau pasti tahu sesuatu! Katakan padaku!”.

“Ketua tenanglah,” kata seorang lelaki yang tingginya sama dengan Jungkook.


“Diam kalian jangan ada yang ikut campur!” ucap Taehyung tajam, membuat semuanya diam.

Jungkook meremas tali tasnya menatap mata Taehyung “Di taman belakang kampus. Dia bilang kamu susah untuk di dekati, dia bilang dia sudah membayangkannya karena kamu populer, dia bilang kamu tidak mau selangkangannya!” air mata Jungkook jatuh, ia sangat benci menjadi perusak hubungan orang dan setelah ini ia tidak akan memiliki hubungan baik dengan Taehyung ia tahu, tapi ia harus melakukannya.

“Begitu..” Taehyung berbalik dan mengambil sesuatu dalam tas, ia mengambil sapu tangannya dan kembali.

Ia mengusap wajah Jungkook dengan sapu tangannya dan mengusap lembut pipi gembil Jungkook “Kau mengalami hari yang sangat buruk Jungkook, maaf.” Jungkook masih menangis, dan anggota lain memunguti pecahan ponselnya dan memberikannya pada Jungkook.


“..” Jungkook menatap sedih ponselnya dan Taehyung mengusap wajahnya.

Taehyung mengambil kartu SIM dan kartu memori Jungkook, dan membuang ponsel itu.
Jungkook hanya diam, tangisnya sudah berhenti. Taehyung memberikan Jungkook minum dan mengusap kepala Jungkook lembut, anggota lain menepuk bahu Taehyung.


“Maafkan aku Tae, aku tidak bermaksud melakukannya..” Taehyung menghela nafas dan meminum air mineral yang tadi Jungkook minum.


“Tidak Jung, aku yang minta maaf dan tolong jangan bahas itu sekarang.” Jungkook menatap Taehyung, ia ingin menangis tapi Jungkook menahannya Taehyung tahu itu dan menarik Jungkook ke pelukannya. Jungkook membenamkan wajahnya pada ceruk leher Taehyung dan menangis.

Taehyung mengusap lembut punggung Jungkook dan menepuk lembut punggungnya sesekali, Jungkook melihat sesuatu yang membuatnya terguncang dan Taehyung yang marah membuat perasaannya campur aduk.


Taehyung tahu seharusnya ia tidak menilai cepat Nancy, ia menghela nafas mengeratkan pelukannya pada Jungkook. Ia merasa bodoh saat ini.





Taehyung menatap langit-langit kamarnya, semakin ingin di lupakan semakin sulit baginya. Taehyung meremas kepalanya yang berdenyut dan memejamkan matanya, ia menghancurkan ponsel Jungkook dan membentak gadis itu. Ia sangat keterlaluan.

Babe ♡ - [ TK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang