Chapter 01

314 15 5
                                    

  "The future starts from the past"

            **

Di kediaman keluarga Nathalio hari ini sedang diadakan syukuran karena akan adanya keluarga baru.semua keluarga berkumpul,tetapi tiba-tiba nyonya nathalio merasakan perutnya sakit.

"aduh...perutku,yah...ayah perut bunda sakit yah."teriak bunda dari dalam kamar.karena tadi bunda terlihat sangat lelah maka ayah menyuruh bunda untuk istirahat didalam kamar saja.
Semua keluarga yang mendengar teriakan bunda langsung lari menuju kamar.kakak dari bunda mengatakan bahwa sepertinya bunda akan melahirkan.

"sepertinya meli akan melahirkan,cepat bawa kerumah sakit sekarang mid."perintah kakak dari bunda dengan nada khawatir.

"tapi mbak ini kan belum waktunya meli melahirkan."

"tapi istrimu sekarang sedang merasakan sakit diperutnya itu tandanya dia akan melahirkan."

"ya sudah aku akan membawa meli sekarang juga,tolong jagain zulfan sekarang dia sedang pergi ke supermarket."pinta ayah kepada kakak ipar yang ada dirumah.

"iya kamu tidak usah mengkhawatirkan zulfan,lebih baik cepat bawa meli kerumah sakit."

"iya terima kasih mbak saya antar meli kerumah sakit dulu,assalamualaikum."

"waalaikumsalam hati-hati."

Ayah langsung menggedong bunda menuju mobilnya dan berangkat kerumah sakit,sementara putra dan keluarganya yang lain menunggu dirumah.

Sementara ditempat lain ibu-ibu yang sesang bekerja di sebuah restoran yang sedang hamil besar juga merasakan sakit diperutnya.

"aduh...perutku kenapa sakit, apa aku mau melahirkan.aduh..."ucap ibu itu sambil memegangi perutnya.lalu datang temanya bekerja.

"ya ampun bu maira kenapa?ibu mau melahirkan ya?"tanya teman ibu itu yang bernama desi.

"sepertinya iya des,tolong bawa aku kerumah sakit dan hubungi suamiku."pinta ibu itu.

"iya bu mari saya tolong."desi langsung membawa ibu maira kerumah sakit setelah meminta izin dari bosnya dan keluar melalui pintu belakang.

Setelah beberapa menit perjalana akhirnya mobil ayah sampai dirumah sakit.
"suster...dokter...tolong istri saya."teriak ayah saat sudah sampai dirumah sakit.

"aduh ayah perut bunda sakit."

"iya bunda sabar ya,ayah ada disini."ucap ayah menenangkan bunda.

Setelah itu bunda langsung di bawa keruangan bersalin.dari arah lain juga seorang ibu-ibu yang juga akan melahirkan memasuki ruangan disebelah bunda.

Setelah mengantarkan ibu maira,desi langsung menghubungi suaminya ibu maira.

"halo pak farid ibu maira mau melahirkan."kata desi.

"apa istri saya mau melahirkan?"jawab diseberang sana dengan nada khawatir.

"iya pak,bapak cepat kerumah sakit Bakti Bunda."

"iya saya akan segera kesana."setelah mendapat telepon ia langsung bergegas menuju rumah sakit.

Beberapa dokter dan perawat langsung bergegas menuju ruang bersalin.

" ayo bu dorong,sedikit lagi."ucap dokter yang membantu bunda meli.

"aaa...huf...huf...huf...eee."teriak bunda.

sementara disebelah bunda seorang dokter juga berusaha membantu pasiennya.

"ayo bu sedikit lagi."ucap dokter tersebut.

"aaa...huf...huf..."teriak ibu maira.

"oeoeoe...oeoe.."tangis kedua bayi tersebut secara bersamaan.

"alhamdullilah bayinya perempuan bu,sebentar ya bu biar dibersihkan dulu."ucap dokter kepada bunda dan memberikan bayinya kepada perawat untuk langsung dibersihkan.

"alhamdullilah bayinya perempuan bu,sebentar ya bu biar dibersihkan dulu."ucap dokter kepada ibu maira dan memberikan bayinya kepada perawat untuk langsung dibersihkan.

Kedua bayi tersebut langsung dibersihkan dan dipakaikan sebuah gelang nama agar tidak tertukar,tetapi perawat salah mengambil gelang nama.setelah selesai dibersihkan langsung diberikan kepada ibunya masing-masing.

Setelah bunda dipindahkan keruang rawat ayah langsung menghampiri bunda.

"bunda gak papakan,apa yang sakit bunda bilang sama ayah." tanya ayah khawatir.

"bunda gak papa kok yah,ayah tenang aja." ucap bunda menenangkan ayah.

"alhamdullilah kalau begitu."

"zulfan mana yah?" tanya bunda.

"zulfan ada dirumah." kata ayah.

"tapi tadi mbak bilang zulfan pengen nyusul kesini kok,jadi bunda tenang aja ya bentar lagi zulfan sampai."kata ayah yang langsung mendahului bunda.

"gak usah yah,inikan udah malam kasihan nanti zulfan biar dirumah saja."

"ya udah ayah hubungin mbak dulu,bilang kalau zulfan gak usah kesini,biar besok pagi aja kesininya."

Sementara diruangan lain,
"ibu...bu...ibu gak papakan?"tanya ayah khawatir.

"ibu gak papa kok yah." ucap ibu.lalu menatap desi yang ada disebelahnya.

"terima kasih ya des,sudah membantu saya."ucap ibu maira kepada desi.

"iya bu sama-sama,selamat ya bu atas kelahirannya,saya harus pamit dulu ya bu."

"iya terima kasih,hati-hati dijalan ya."

"iya bu,permisi".

           

Assalamualaikum wr.wb

Maaf ya updatenya lama jangan lupa vote atau komen dan kritik sarannya,maaf juga kalau banyak typonya.

See you next part

Jazakumullah khairan katsiron




Salwa & NajwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang