"Kita chat-chatan dan interaksi sama Felix selama satu bulan, selama chat harus panggil sayang, bilang good morning, ingetin jangan lupa makan, dan semua hal kaya yang dilakuin cowok ke pacarnya. Di sekolah juga gitu, kudu nyapa dia, senyumin dia, b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ENJOY AND DON'T FORGET TO VOMENT
Sekitar pukul 14.00 WIB, Jisung mengantar Felix pulang ke rumah. Seusai menonton film di bioskop mereka menyempatkan diri untuk makan siang di salah satu rumah makan kecil, kemudian barulah Jisung mengantar Felix kembali ke rumahnya.
"Mampir dulu gak?" Tanya Felix setelah turun dari motor Jisung.
"Gak usah, lu langsung istirahat aja gue mau ke rumah Seungmin." Jawab Jisung.
Semenjak insiden di dalam bioskop tadi, keduanya menjadi sedikit canggung.
"Oh gitu, yaudah hati-hati. Makasih ya." Felix tersenyum tulus.
"Iya sama-sama. Besok kalo gak ada orang tua lu gue mampir deh." Jisung menaikturunkan kedua alisnya.
"Apaan sih! Udah sana pergi." Felix memukul pundak Jisung pelan, membuat Jisung tertawa karena berhasil menggoda Felix.
"Pamitin sama ayah bunda lu ya, gue balik dulu." Jisung mengusak rambut Felix sekilas, kemudian menyalakan motornya.
"Iya hati-hati, jangan ngebut." Felix pun melambaikan tangannya ke Jisung saat pemuda itu mulai menjalankan motornya menjauh dari rumah Felix.
Felix segera masuk ke rumahnya, rupanya Dongwook dan Suzy tengah tidur siang. Merasa lelah, Felix pun memilih untuk ikut tidur menyusul kedua orang tuanya.
*****
Sore harinya, Felix terbangun saat bundanya menyuruh mandi. Setelah mengumpulkan kesadarannya akhirnya Felix bangkit dari ranjang dan meraih ponselnya yang sudah terisi penuh di atas nakas.
Felix terkejut, terdapat 10 chat dari Jeongin dan juga 4 panggilan tidak terjawab. Saat Felix mencoba menelpon ulang, Jeongin tidak mengangkat panggilannya. Akhirnya Felix pun mandi dengan perasaan tidak tenang.
Felix keluar dari kamar mandi bertepatan dengan ponselnya yang kembali bergetar, dan itu Jeongin yang menelpon. Dengan segera Felix pun mengangkat panggilannya.
"Halo?"
"Halo kak, ada acara gak?"
"Emm... Enggak Jeong, kenapa?"
"Gue ke rumah boleh?"
"Eh ada ayah sama bunda gue, ntar gak enak ngobrolnya. Mau hangout aja?"
Hening sejenak, Jeongin tidak langsung menjawab.
"Yaudah kak, gue jemput ya."
"Tunggu di depan Alf*mart aja, ntar gue jalan kesitu."
"Oke kak, see you." Jeongin pun memutus panggilannya sementara Felix segera berpakaian.
Setelah yakin penampilannya sudah oke, Felix pun mengambil ransel kecilnya dan diisi dengan dompet, powerbank, serta make up pouch.
