3. BERTEMU

633 23 0
                                    

lama tak jumpa, ayok budayakan Vote dan coment oke!
.


.
.

Selamat membaca.
.
.
.
.

Kantin ramai oleh seluruh siswa untuk mengisi perutnya setelah menerima pelajaran yang membuat mereka pusing tujuh keliling. Tiba tiba kantin ramai dengan sorak siswi yang melihat geng most wanted mereka siapa lagi kalo bukan Farrel Alsaran Bagaskara, disebelah kanan cowok yang tak kalah tampan dengan gaya coolboy, cuek, dan dingin dia bernama Adhitama Elvan Syahreza kerap dipanggil Elvan, tidak ketinggalan pula disebelah kiri terdapat cowok pecicilan, petakilan playboy yang sialnya tampan meskipun ketampannya kalah oleh Farrel sang most wanted dia adalah Ardian Adhlino Gavin kerap dipanggil Gavin.

Mereka seolah menyedot perhatian semua siswa terkecuali 3 sisiwi yang sedang mengunjingkan most wanted mereka sambil sesekali memakan jajanan mereka siapa lagi kalo bukan si galak Khanza Andini Putri dan kedua temannya, Zanna si tomboy, dan penggila cogan namun masih jomblo sampai sekarang dan Nirmala si imut, pintar dan lolanya membuat semua orang mengelus dada.

"Eh, Za. itu si Farrel sama gengsnya". tunjuk Zanna.

"Lah gw harus bilang WOW gitu". ujar Khanza sambil mengunyah baksonya.

"Lah, lo gak suka sama dia Za? kan dia most wanted dan selalu deketin lo. masa gak baper?" tanya Nirmala.

"Eh, gw anti baper baper club ya, Zan."

"Apa kata lo Za, ada lemper mana Za gw suka lemper!" sambar Nirmala cepat dengan sorak gembira membuat kedua sahabatnya mengelus dada dan mengucapkan istigfar.

"Serah lo deh, mal gw capek!" dengus Zanna.

"Wah. ada sayur lodeh juga ya," Nirmala semakin girang mendengarnya. tolonglah dia sangat menyukai makanan.

"Sesuka lo aja lola. gw balik kekelas dulu," ujar khanza sambil berbalik namun kepalanya mendubruk dada bidang seseorang membuat pipi Khanza merona. tolonglah, dia juga perempuan. apalagi ini disuguhkan oleh visual sempurna Farrel.

"Cie, yang blusing karena ketampanan gw." ledek Farrel, tentu saja interaksi Farrel dan Khanza membuat seisi kantin menyorot mereka.

"Apaan sih, minggir lo!" sentak Khanza.

"Eit,mau kemana gw mau ngomong nih," Farrel terus menghalangi jalan Khanza.

"Ya udah cepet kenapa sih! awas ntar lo suka sama gw," sunggut Khanza sebal.

"Iya gw suka," Farrel terus menatap Khanza serius dan sialnya itu membuat ketampannya menaik tinggi.

"Hahhahahahha, maksud gw. Gw suka kalo lo ngamuk," Farrel menggaruk belakang telinganya, gugup.

"CEPAT NGOMONG APA, GW MAU LEWAT!"teriak Khanza memenuhi seisi kantin.

"Ok ok santai sayang, gw mau mulai besok lo berangkat dan pulang sekolah sama gw dan turutin semua kata gw!" perintah Farrel.

hei! tentu saja Khanza tak bersedia, ia saja sudah malas bertemu disekolah dengan Farrel apalagi ini. bencana buatnya!

"gak mau!"

"Lo kan inget, kalo lo bakal tanggung jawab atas perbuatan lo yang sudah melukai masadepan gw heh?!" seringainya terukir jelas dibibir Farrel.

sial! ia tak bisa apa-apa. Khanza berdoa mulai besok, semoga ia tidak terkena serangan darah tinggi.

"Iya iya ok gw mau." ujarnya sambil cemberut.

***

Jingga menyiratkan ukiran indah membawa ketenangan jiwa, menyisakan kenangan hari yang sudah dilalui dan sebagai pertanda untuk mengistirahatkan tubuh yang letih. kini Khanza berjalan menuju danau didekat rumah yang baru ia tempati kemarin.

Khanza melihat siluet seorang laki laki terduduk dikursi rodanya sesekali terdengar isak tanggisnya, Khanza pun menghampiri seseorang itu.

POV KHANZA

Ku lihat seseorang sedang terduduk dikusi roda samabil menanggis tersedu di pinggir danau. aku pun menghampirinya dan aku berusaha menyapanya.

"Hi,"

Dia menoleh kesebelah kiri padalah aku disebalah kananya. Tunggu berarti dia tidak bisa melihat? ku coba mengerakan tanganku didepan wajahnya yang sialnya amat tampan, dan yah benar dia tidak bisa melihat.

"Siapa lo?" laki-laki itu bertanya sambil menghapus air matanya.

"Kenalin gw Khanza Andini Putri biasa panggil Khanza,"

"Owh, gw Aksara Cakra Bagaskara," ujarnya dingin. hais, apakah dia tipe tipe Coolboy yang biasa gw baca di novel online.

"Lo sering kesini?" gw memulai pembicaraan.

"Hampir setiap sore,lo baru ya didaerah ini?"

"Iya gw orang baru didaerah sini,"

Ia hanya menjawab pernyataan aku dengan gumaman.

POV END

"Gw boleh tanya tentang lo?" tanya Khanza menatap Aksa.

"Apa? gw buta dan lumpuh. kenapa jijik sama gw?" ucapnya tersirat nada frutasi disetiap katanya.

"Apaan sih, negatif thinking aja sama orang,"

"Gw gak pernah percaya lagi pada orang. mereka hanya bisa menghujat tanpa melihat dirinya sendiri."

Sekian menit mereka lalui dengan keheningan. keheningan terpecah oleh kursi roda yang berbalik arah membuat Khanza melirik pada Aksa yang kesusahan menjalankannya karena rodanya terikat pada rerumputan. Khanza membantu membenarkannya sontak perlakuan Khanza membuat Aksa marah.

"LO NGAPAIN HAH!!!"bentak aksa membuat khanza kaget.

"gw cuma mau bantu lo,"

"GW GAK PERLU DIKASIHANI APALAGI ORANG YANG GW GAK KENAL.GW BIASA SENDIRI!!" bentak Aksa.

"siapa juga yang ngasihanin lo. gw cuma mau bantu lo doang" tentu saja Khanza tak terima dengan tuduhan Aksa. kenapa sih dengan pria ini? ia kan hanya ingin membantunya, dasar terlalu insecure.

"gw gak butuh pertolongan lo," ucapnya sambil berlalu pergi.

"Ikhhhh kalo gak buta dan lumpuh udah gw jadiin rembahan reginang!" gerutu Khanza dengan deru nafas turun naik menadakan dia marah.

TBC

haiii! selamat membaca ya. jangan lupa jaga kesehatan. protokol kesehatannya jangan kendor oke! Annyeong!

HOPE [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang