7. Jadi Babunya Farrel

398 14 0
                                    

"holla guys! ketemu lagi nih sama Senja. bagaimana kabarnya? semoga pada sehat ya, bagi yang sakit cepat sembuh dan jangan lupa Prokesnya. selalu berpikir positif oke?!
.
.
.
HAPPY READING


Khanza terlihat cekatan memotong sayuran dan bahan makanan lainnya membuat Farrel yang melihatnya tersenyum. Khanza yang menyadari sedang diperhatikan, melirik sinis Farrel.

"Apaan lihat-lihat? burung lo mau dimasak hah?!" ancam Khanza sambil menujuk Farrel dengan pisau. Farrel seketika menelan salivanya susah payah. ancamannya mengerikan sekali bos!!

"Ya Allah Za, lo jahat banget nanti kalo dimasak gak bisa buat Khanza dan Farrel junior!"

Khanza bergeriding geli.  "Lo ngomong sekali lagi gw mutilasi!"

"Hehe. iya-iya" kekeh Farrel.

"Kalo liat lo jago masak gini bikin gw yakin lo jodoh gw, " ucap Farrel sambil membayangkan khanza menjadi istrinya yang langsung dihadiahi lemparan bawang dari Khanza.

Masakan Khanza sudah terhidang sempurna dimeja makan, seperti nasi goreng Seafood, telur balado, sop ayam, pergedel dan sambal membuat Farrel segera menyerbu masakan Kjanza. Mereka makan dengan khidmat, beberapa kali Farrel menambah makan seperti tak makan berbulan-bulan.

"Gw pikir lo gak bisa masak. secara lo anaknya tomboy dan bobrok," ucap Farrel sebelum menyuapkan makanannya.

"Makanya jangan menilai orang luarnya aja. Btw, lo tinggal sendirian?"

"Gak, gw tinggal sama papa dan kakak,"

"Oh terus mama lo?" tanya kepo Khanza.

"7 tahun lalu, nyokap gw meninggal dalam kecelakan," jawab Farrel dengan nada sendu.

"Sorry gw gak tau'" sesal Khanza.

"Its ok,"

mereka melanjutkan makan dengan hening.

Seharian penuh Khanza membersihkan semua ruang di rumah Farrel terkecuali kamar bercat putih dan hitam. Sampai-sampai Khanza ketiduran dikamar Farrel.

"Ck kalo lo tidur gini imut ya," gumam Farrel.  karena merasa kasihan cowok itu memindahkan Khanza dari Sofa ketempat tidurnya.

Senyum Farrel terus menghiasi wajahnya saat memandang wajah imut Khanza yang sedang terlelap. Farrel menyelipkan rambut pada belakang telinga agar tidak menghalangi wajah imut, setelahnya Farrel menyelimuti Khanza sampai dada.

***

Mata gadis itu mengerjap menyesuaikan dengan cahaya sekitarnya, lama gadis itu berpikir dan ke sadarnya terkumpul penuh. tunggu! ini bukan rumah, lalu rumah siapa?

"Aduh kenapa gw bisa ketiduran di sini sih!" gerutu khanza, saat akan turun terdengar pintu dibuka Dan menampakan sosok laki laki tampan.

"Lo udah bangun za?" tanya Farrel Yang sudah masuk kekamarnya.

"Hm, kenapa Lo gak bangunin gw sih?" kesal Khanza.

"Ya mana tega gw bangunin calon ibu buat anak anak gw,"

Khanza hanya bisa memutar bola mata jenggah dengan ucapan bullshit Farrel. Khanza langsung keluar Dari kamar Farrel namun sebelum keluar tangan Khanza dicekal oleh Farrel.

"Thanks untuk Hari ini," Farrel tersenyum.

"Hm, lagian ini juga hukuman gw,"

"nah bagus kalu sadar. sweet dream," ujar Farrel mengerlingkan mata.

Khanza melangkah keluar namun saat dia melewati Kamar pintu putih dia mendengar suara nyanyian sangat merdu.

Khanza ingin sekali masuk siapa pemilik suara merdu itu, karena terlalu penasaran ia mencoba membuka knop pintu, niat terhalang saat bi Jumi mengagetkan.

"neng Khanza, mau ngapain? "

"Astagfirallah! bibi bikin kaget aja," Khanza sambil mengelus dadanya.

"hehe, maaf atau neng."

"bi, yang nyanyi didalam siapa?"

"Owh, itu kakaknya den Farrel. Ya udah bibi mau kedapur dulu non, jangan masuk ya non, soalnya den Aksa orangnya gak suka diganggu," peringa bi Jumi.

Khanza mulai melangkah namun baru beberapa langkah, terdengar suara bising dari kamar.

Prangggg

"bawa pergi makanan ini! gw mau mati, nyusul mama!" teriak seorang laki-laki.

Khanza ingin menghampiri, tapi ia urungkan karena teringat peringatan bi Jumi tadi.

TBC

HOPE [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang