BRUAKKK...
Suara bantingan dari pintu kamar yang terbuka begitu keras hingga membuat Lesty dan Rizki melepaskan pelukan mereka.
"Umii.. abii.." teriak Nur sambil berlari kearah Rizki dan Lesty.
"Astagfirulloh.. kenapa anak umi lari2 sambil banting pintu sih nak..??" tanya Lesty pada putrinya itu dengan menyetarakan tubuhnya dengan Nur.
"Kenapa umi sama abi nggak turun... Nur kan nunggu umi sama abi untuk sarapan..."jawab gadis kecil itu dengan gaya ngambeknya yang menggemaskan.
"Embb.. ternyata putrinya abi ini sedang nunggu abi sama umi ya sayang.. maafin abi sama umi ya nak karna lama nggak turun2... tapi kaka Nur sudah sarapan belum nak..??" tanya Rizki dengan membelai lembut kepala Nur dan menyetarakan tubuhnya dengan putrinya itu.
"(mengangguk) iya abi sama2... Nur sudah sarapan kok bi.. tinggal umi sama abi aja yang belum sarapan,, eh tapi eyang juga belum sarapan kok bi..." jawab gadis itu menjelaskan dengan detail.
"Iya sayang... habis ini umi sama abi mau turun sarapan kok... tapi biar abi mandi dulu ya nak.. soalnya abi nya kaka Nur masih bau asem.."jelas Lesty.
"(menatap Rizki) ihh.. abi jorokk ih.. abi dari tadi kenapa belum mandi.. Nur nggak suka sama abi.. kata abi.. Alloh itu nggak suka sama orang yang nggak menjaga kebersihan.. tapi kenapa malah abi yang nggak menjaga kebersihan.. Nur nggak mau bicara sama abi sebelum abi mandi.."protes Nur dengan bersidekap dada dan mengalihkan pandangannya dari Rizki.
Mendengar protes itu dari sang putri, malah membuat Rizki dan Lesty saling menatap satu sama lain. Ada sesungging senyum dibibir Rizki dan Lesty setelah mendengar protes itu dari sang putri.
Nur memanglah seorang putri yang sangat pandai juga cerdas. Ia selalu mengingat nasihat setiap orang yang diberikan kepadanya. Ia pun juga termasuk anak yang suka menjaga kebersihan.
Begitu pun dengan sekarang, ia sedang memprotes abinya yang belum membersihkan diri selepas jalan2 pagi bersamanya tadi. Itu lah sifat dari Nur yang paling membanggakan buat Rizki juga Lesty sebagai orang tuanya. Bangga memiliki buah hati yang begitu lucu dan pandai.
"(memegang kedua pundak Nur) iya sayang,, abi minta maaf sama kaka Nur karna abi belum mandi.. tapi janji kaka Nur mau maafin abi ya.. nggak marah lagi sama abi,,bukankah kata eyang kita harus selalu memaafkan orang yang sudah meminta maaf sama kita.."bujuk Rizki.
Mendengar bujukan dari Rizki, Nur pun langsung menoleh lagi ke arah Rizki. Ia seakan luluh dengan semua yang telah diucap oleh Rizki. Meski usianya masih tiga tahun lebih, Nur sangatlah taat atas apa yang diperintahkan sang pencipta kepada umatnya.
Karna didikan dari Rizki juga Lesty yang sudah mengajarkan kepada gadis kecil itu dasar2 agama apa saja yang harus dikerjakan dan juga apa saja yang harus ditinggalkan. Dan gadis itu pun sedikit demi sedikit paham dengan apa yang sudah diajarkan oleh kedua orang tuanya itu.
"(menatap Rizki dan menurunkan tangannya yang bersidekap dada) iya Abi..Nur nggak akan marah lagi sama abi.. Nur juga mau maafin abi.. tapi abi juga harus janji untuk selalu menjaga kebersihan.. kalau tidak.. Nur akan marah lagi sama abi.."ucap gadis kecil itu.
"Iya sayang... abi janji akan selalu menjaga kebersihan... sekarang abi mandi dulu ya.. biar nggak kena marah lagi sama kaka Nur..."ucap Rizki.
"Ok bi.."jawab Nur..
Setelah itu, Rizki pun langsung masuk kedalam kamar mandi untuk segera mandi. Sedangkan disitu, masih ada Lesty juga Nur yang belum berpindah dari posisi mereka.
"Umi... kita turun kebawah yuk mi.. eyang sendirian dibawah mi.. katanya eyang mau ngaji keluar mi.."ajak gadis kecil itu pada umi nya.
Ya.. hari ini abi Ramzi memang ada acara untuk mengisi pengajian diluar pondok. Dan itulah kebiasaan Nur, sebelum eyangnya itu keluar, ia harus bermain dulu dengan sang kakek.
KAMU SEDANG MEMBACA
CPS Seoson2
FanfictionLesty POV Inilah aku.. yang selalu Kau uji kesabaranku,, kekuatanku,, dan selalu Kau renggut kebahagiaan juga surganya. Tidak cukupkah ujian di masa silamku... Tidak cukupkah cobaan dimasa laluku hingga Kau ambil semua orang terkasihku ya Alloh... D...