Bruk!Davies lari ke tempat di mana seorang gadis ambruk karna terkena bola basketnya yang salah sasaran. Alih-alih masuk mencetak skor, bola itu malah mengenai kepala seseorang yang sedang lewat di belakang ring basket.
'Duh mampus gue.'
"Permisi, permisi." Davies menerobos masuk kegerombolan orang yang mengerubungi gadis yang terkena bola basketnya. Ia membalikkan badan gadis tersebut, untuk merealisasikan rasa bersalahnya, Davies menepuk jidatnya dan menyumpah serapahi dirinya yang terlalu ceroboh.
'Buset, inimah beneran mampus gue'.
Tanpa pikir panjang, Davies menggendong gadis tadi untuk dibawa ke UKS. Resikonya nanti urusan belakangan. Saat ini, Ia sangat khawatir dengan keadaan gadis dalam gendongannya yang dalam keadaan pingsan tersebut.
Setibanya di UKS, Davies meletakkan gadis itu ke atas ranjang dan langsung di periksa oleh tim medis yang ada di sana. Sudah cukup lama, tapi gadis itu belum juga membuka matanya. Keringat tengah membasahi tubuh Davies. Dirinya sangat panik.
'Duh gimana nih? Habis dah gue.' Davies berjalan ke sana kemari di balik tirai pembatas antara ranjang yang ditempati si gadis dan ranjang lainnya.
Tiba-tiba saja, BRAK!Pintu terbuka dengan sekali dorongan kuat dari seseorang tanda ia sedang panik dan terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feymars
Teen Fiction[REVISI] Syailant Feymars takut jika rasa kagum yang dirasanya kelak akan berubah menjadi cinta kepada Davies Rayhan -kakak kelasnya- jika ia semakin larut dalam perasaan itu sehingga Ia bertekad menjauh dan melupakan. Namun dengan sekali senyuman...