03

1.7K 236 37
                                        

jackson masuk kedalam ruangan jaebum dan melihat mark yang sedang tampak risih diduduk nya.

"kenapa?"

mark menggeleng, "gak tau, kayak ada yang ganjel gitu, ngilu." ringis nya sambil memegangi punggung bawahnya.

jackson mengerutkan alisnya, "ekor?" gumamnya sambil menatap mark yang masih bergerak-gerak diduduknya.

"hah? lu ngomong apaan?"

"itu.."

kalo gua ngomong dia kemungkinan bakal punya ekor, pasti bakal histeris, pikir jackson.

diurungkan lah niatnya untuk mengatakan hak tersebut.

"gak jadi."

mark memutar bola matanya.

"ke cafe dulu yuk, lu belum sarapan kan?" ajak jackson. mark mengangguk, ia berdiri mengekori jackson ke cafetaria.

mark meringis ketika bokongnya mendarat ke kursi. jackson ikut ngilu melihat mark yang tampak kesakitan.

"lo gak papa?"

"mata lo gak papa, gak liat apa gua kesakitan?" jawabnya dengan ketus.

jackson tertawa, yang galak galak seperti ini memang tipe nya sekali.

"mau makan apa? gua pesenin."

"apa aja lah." jawabnya sambil menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.

jackson mengangguk dan pergi untuk memesan makanan, meninggalkan mark sendiri dimeja tersebut.

"sial banget, tau gini gua gak nurutin permintaan jaebum." keluhnya samar samar.

mark terus meringis merasakan sakit dibagian bawah belakang nya, rasanya seperti ada sesuatu yang tertekan disana.

tak tahan dengan rasa sakitnya dan rasa penasaran nya sudah tak tertahankan kan, mark berlari menuju toilet.

jackson yang tengah mengantri langsung mengikuti mark untuk mengecek keadaan pria tersebut.

mark masuk kedalam salah satu bilik dan mengangkat hoodie nya, pupilnya bergetar ketika melihat benda berbentuk ekor hewan terletak tepat di tulang ekornya.

mark menarik pelan benda tersebut keluar dari celananya, tangannya bergetar ketika menyentuh benda asing tersebut.

mark menyelipkan ekor tersebut kedalam hoodienya dan terduduk lemas diatas toilet.

"mark! lo didalem?" teriak jackson sambil menggedor-gedor bilik yang diisi oleh mark.

mark mengamgguk dengan bodohnya, ia tau jackson tidak dapat melihatnya tapi ia terlalu lemas untuk berbicara.

"mark, buka."

mark membuka pintu bilik tersebut dan menunduk lemas. jackson diam menatap mark yang memancarkan aura tak enak.

"gua.. mau bunuh jaebum aja." ucapnya lirih membuat jackson merinding.

mark mengangkat kepalanya, menatap jackson, "gua bener bener jadi manusia setengah hewan."

"itu disebutnya hybrida—"

"bacot, gua sebut apa yang gua mau."

jackson menahan tawanya.

"gua gak bisa hidup tenang kalo benda ini masih nempel dibadan gua." racau mark. pandangan jackson terfokus pada telinga hewan mark yang mencuat keluar dari penutup kepalanya.

merasakan pandangan jackson tertuju pada hal lain, mark pun protes, "lo liatin apaan sih?"

"telinga lu."

mark refleks memegang telinga 'normal'nya.

"bukan yang itu."

mark kembali lemas, menyadari ia memiliki 4 telinga sekarang.

mereka berdua terhentak kaget saat seseorang masuk kedalam toilet. dan mereka menyadari posisi mereka saat ini tidak senonoh.

jackson merapikan penutup kepala mark dan menepuk kepalanya, "mending lu balik, bahaya kalo disini terus, kalo sampe ada yang liat lo bisa diambil ke puspitek."

"gua anterin ya?" mark mengangguk.

mereka keluar dari gedung menuju parkiran. jackson mengikuti mark dari belakang, dan menyadari ada yang menonjol di punggung mark.

sesampainya diparkiran, mark memberikan kunci mobilnya, "lu yang nyetir, gua males."

jackson mengangguk dan membuka kunci mobil mark dan masuk kedalam kursi kemudi, mark menyusul duduk dikursi sebelahnya.

setelah menutup pintunya mark melepas penutup kepalanya dan menarik keluar ekornya dari dalam hoodienya.

"panas." keluhnya.

"gua nyalain ac nya." mark mengangguk.

mark memberi alamat apartemen nya kepada jackson. sepanjang perjalanan, jackson tak kapok kapok nya mencuri pandangan ke pria disebelahnya.

telinga hewan mark yang bergerak-gerak membuat mark tampak menggemaskan dimatanya, dan jangan ditanya jika jackson mulai memikirkan hal hal liar saat melihat hal tersebut, jawabannya sudah pasti iya.

setelah sampai di gedung apartemen mark, jackson memarkir mobil mark dengan rapi. mark langsung melompat keluar, lupa dengan ekor dan telinga.

melihat hal tersebut jackson langsung berlari kearah mark, "mark," ia memasukkan ekor yang menjuntai tersebut kedalam hoodie mark dan memakaikan penutup kepala nya untuk menyembunyikan telinga hewan nya.

"lupa." ucap mark, membiarkan jackson melakukan hal tersebut.

"lain kali hati-hati."

mark mengangguk, ia kembali melanjutkan langkahnya menuju apartemen nya. jackson berjalan dibelakang nya, berjaga-jaga siapa tahu ekor mark tiba-tiba keluar dari dalam hoodienya.

mark berjalan sembari berpikir, apa yang akan ia lakukan dengan ekor dan telinga baru nya ini, bagaimana ia akan pergi kuliah dengan benda aneh yang menempel di badannya ini.

saking sibuknya berfikir, mark tak sadar ia sudah membuka kunci pintu apartemen nya dan masuk kedalam kamarnya.

mark menatap pantulan dirinya di kaca dengan tatapan miris, hidupnya benar benar kacau saat ini.

ulah siapa?

ya jaebum lah.

mark membuka hoodienya menampilkan ekor panjang nan lebatnya yang melingkar di pinggang nya yang kecil.

tangannya perlahan menyentuh ekor tersebut dan mengelus nya, ia merinding ketika merasakan perutnya seperti tergelitik saat ia mengelus ekornya sendiri.

mark mengganti celananya menjadi celana pendek, namun ia kesulitan mengatur posisi ekornya.

"harus gua apain ini ekor, ya tuhan." misuhnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

mark tak bisa membiarkan ekornya terlipat didalam celananya, ekornya tertekan dan sakit jika ia biarkan terus seperti itu.

kemudian mark pun mendapat ide...






































HAPPY MARKSON DAY SAYANG KUUU

gak kerasa udah 8 tahun huhuhu
aku sayang kalian semua pendukung markson tersayang 🖤🖤🖤

potion ✘ marksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang