02

1.8K 245 74
                                        

mark memeluk box ps vr baru—milik jaebum yang sekarang telah menjadi miliknya— nya dengan mata berbinar-binar.

"jangan kek orang miskin gitu deh reaksi lo." celetuk jaebum yang tengah menggendong kucingnya.

mark mencibir, "bodo amat."

mark sebenarnya bisa saja membeli ps vr nya, hanya saja ia bisa digampar orang tuanya jika ia ketahuan membeli ps vr yang harganya berjuta-juta itu menggunakan kartu kreditnya.

mark enggan kerja dan memilih fokus dengan kuliahnya, biaya hidupnya sehari-hari dipanggul oleh sebuah kartu kredit yang diberikan ayahnya sebelum ia pindah kemari.

"lu kesana mau ngelamar jinyoung apa nemuin mertua doang?"

"niatnya pengen langsung ngelamar sih, cuman ntar liat kondisi aja."

mark mengangguk, ia menepuk bahu jaebum, "semangat mamank."

jaebum menyengir, ia mengangkat pet cargo yang berisikan tiga kucingnya itu ke mobilnya. mark mengekori jaebum ke parkiran.

"oh iya mark, besok lu harus dateng ke lab, buat ngecek ada efek samping apa kaga." ucap jaebum sembari masu kedalam mobilnya.

mark mengangguk malas, ia menatap mobil jaebum yang perlahan menghilang di belokan.

mark memutar matanya, "rumah siapa yang ditinggal siapa." dengusnya sambil masuk kedalam mobil miliknya.

sepanjang perjalanan, mark merasakan gatal di kepala nya dan ia punggung bawahnya, ia pikir karena ia belum sempat mandi tadi pagi, jadi ia abaikan.

sesampainya di apartemen nya, ia langsung memasangkan ps vr miliknya dan mencobanya. ia memainkan game bernama beat saber hingga malam, bahkan ia hanya berhenti untuk mengambil minum.

mark mengusap matanya yang perih karena bermain terlalu lama, dilihatnya jam yang menunjukkan pukul 9 malam.

"lama bener gua main." gumamnya sambil menggerakkan lehernya. ia mematikan lampu ruang tamu nya dan melempar dirinya ke kasur dan memejamkan matanya.














































mark mengerang mendengar suara alarm yang memaksanya bangun, diraba nya nakas disebelah kasur nya, hingga tangannya bertemu dengan ponsel nya yang terus berbunyi.

"ah paok." misuhnya sambil mematikan alarm ponselnya dan bangun.

mark mengusap matanya yang terasa perih akibat bermain game semalam, ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dengan mata yang setengah terpejam.

dinyalakan nya keran air untuk membasahi sikat giginya. mark menggosok giginya sembari setengah tertidur.

entah kenapa mark merasakan badannya menjadi ringan dan indra pendengaran nya terasa aneh.

mark berkumur-kumur dan membasuh wajahnya, semuanya terasa lancar sampai tangannya menyentuh benda berbulu di kepalanya.

mata mark langsung terbuka sepenuhnya dan memandangi cermin di hadapannya dengan terkejut.

"bangsat."

mark berlari mengambil hoodie nya dan kunci mobilnya secepat kilat. dengan rasa panik dan amarah bercampur, mark mengendarai mobilnya ke lab jaebum.

"jaebum tolol, jaebum tolol, jaebum tolol, jaebum tolol." rapalnya sepanjang jalan.

tanpa mengatakan apapun, mark masuk kedalam lab dengan aura seram dan mendapatkan perhatian para pekerja disana.

potion ✘ marksonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang