03

299 47 0
                                    

===

You're only drifting further away like this
I say that it's all fine

===
















Disalah satu hari tahun 2017, Hyunjin mengalami kecelakaan tunggal karena licinnya salju saat itu. Mobilnya terperosok ke jurang. Kondisinya kritis dan divonis koma.

Seungmin dan nyonya Hwang syok. Pasien dengan kondisi koma sama saja tidak ada kemungkinan untuk membuka mata.

Enam bulan koma, tidak ada perkembangan dengan kondisinya. Hingga memasuki bulan ketujuh, tiba tiba jantung Hyunjin melemah. Monitor disebelah ranjang sudah bersiap menunjukkan garis lurusnya.

Beruntung Hyunjin masih bisa diselamatkan saat itu tapi dokter bilang jika jantung Hyunjin melemah seiring waktu dan harus secepatnya transplantasi jantung.

Tapi dari banyaknya jenazah kecelakaan di rumah sakit saat itu, tidak ada satupun yang cocok untuk Hyunjin.

"Maaf, nyonya. Transplantasi jantung tidak dapat dilaksanakan karena tidak adanya pendonor yang cocok."

"Kalau begitu, pakai jantung saya, dok." Kata nyonya Hwang.

"Tidak semudah itu, pendonor dan penerima jantung harus cocok baik itu darah dan ukuran jantung. Jantung ibu juga harus dalam kondisi yang sehat"

Mendengar itu nyonya Hwang menangis, akan bagaimana nasib putranya.

"Ibu, tenanglah.." disamping itu, Seungmin selalu menenangkan hatinya. Agar tidak tergesa gesa dan ceroboh mengambil tindakan. Itu bisa memengaruhi kesehatan wanita paruh baya itu.

"Darah saya sama dengan Hyunjin, dokter. Kami juga seumuran. Apakah itu bisa?"

Nyonya Hwang kaget, "a-apa yang kamu lakukan Seungmin?"

Seungmin hanya mengangguk memberi isyarat agar ibu Hyunjin tidak perlu khawatir.

Setelah lama merenung dokter itu mengangguk, "bisa saja, sangat bisa. Tapi seperti yang kalian dengar. Tidak ada mayat yang jantungnya masih bagus. Jika kamu ingin mendonorkan jantungmu, sama saja dengan kamu mengorbankan nyawamu sendiri"

Nyonya Hwang menangis histeris, tidak mau mendengar pernyataan yang dilontarkan dokter. Dengan tergesa menahan Seungmin agar tidak mengatakan sesuatu.

"Tidak, Seungmin. Jangan, ibu mohon."

"Saya bersedia, dokter"

"Berhenti, Seungmin. Kita bisa mencari pendonor dari rumah sakit lain. Berhentilah bertindak seperti ini" menggenggam tangan Seungmin erat sambil menangis memohon.

"Ibu, aku tak apa. Dokter sudah mengatakan sulit mencari pendonor untuk Hyunjin. Jika Hyunjin tidak cepat cepat ditangani aku juga akan khawatir, ibu"

"Hyunjin pasti tidak menginginkan ini, Seungmin"

"Itu tidak masalah. Aku ingin Hyunjin segera sembuh"

Hingga akhirpun, Seungmin dengan sikap keras kepala mempertaruhkan segalanya. Hanya untuk Hyunjin, lelaki yang bahkan masih belum bisa mengucapkan sebuah kata cinta untuknya selama 4 tahun belakangan ini.









Promise
- Hyunmin -

promise (hyunmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang