"k-kakak?"ucap kesya terbata-bata.ia menatap wajah kakaknya.rasa rindu menyelimuti dirinya.ia sangat-sangat rindu kepada kakak kandungnya.
"dek,kamu harus pergi dari sini.besok pagi kamu harus sudah kembali.sekarang kamu ada di bagian paling belakang hutan,cukup lama kamu bisa sampai depan.sudah dulu ya... kakak tidak bisa berlama-lama bersamamu.titip sama buat mama sama papa.dadah dek."ucap kakaknya sambil melangkah pergi.dalam sekejap kakaknya menghilang.
"kakak? kakak di mana? jangan tinggalin aku sendiri."ucap kesya sambil bejalan.ia tak tau lagi harus kemana.
***
"sya, bangun sya."lirih aldo.ia sangat hawatir kepada kesya.
kesya membukasedikit matanya. "sya, lo dah sadar."aldo memeluk tubuh kesya.
"do,kita harus pulang sekarang."udap kesya di dalam pelukan hangat aldo."jam berapa sekarang?"
"jam 12." jawab aldo sambil melepas pelukan pada kesya. mata kesya membulat. "anjirrr, gue pingsan lama banget dah."
"eh,yang laen mana do?" tanya kesya sambil menengok keluar tenda."lagi cari sinyal katanya."
"oh..., begitu mereka balik pokoknya kita udah harus pergi dari sini. gak aman." ucap kesya sembari berlari memasuki tenda. kesya segera memberesi barang-barangnya. "do, bantuin lah..."
"aldo segera membantu kesya membenahi barang-barangnya. bersamaan dengan itu, rafa dan gracia juga sudah kembali. "gimana? dapet sinyal gak?"
"boro-boro dapet sinyal. kita malah nyasar." jawab gracia sambil menengok ke arah kesya. "loh sya, lo dah sadar?"
kesya menengok kearah gracia. ia mengangguk. "udahlah, masa kalo gue belum sadar udah ngelakuin aktivitas?"
"hehe..."
"lah? ini napa barang pada diberesin?" tanya rafa yang tak mengerti kenapa semua barangnya dibereskan.
"kata kesya. kita dah harus pergi dari sini. dah kagak usah banyak bacot lagi. nih tas lo." aldo melempar tas milik rafa dan gracia. ditangkapnya tas miliknya dan pacarnya.
"ayo jalan." mereka berempat mulai berjalan.
***
matahari sudah berada di bawah.mereka berempat baru setengah jalan untuk sampai pintu keluar.
"gue ke kamar mandi dulu ya..." ucap kesya sembari memberi ranselnya pada rafa.
"gue temenin." ucap kesya dan memberi ranselnya pada aldo.
"iya,hati-hati. toiletnya ada di deket sini kok." rafa menunjuk ujung jalan. disebelah situ terdapat taman kecil dengan toilet tiga.
"kita pergi dulu. yuk sya." gracia menggandeng tangan kesya. kesya mengangguk lalu mengikuti gracia berjalan kearah toilet.
1 menit...
2 menit...
"ya, dah belum sih lo? lama banget." ucap kesya kesal karena ia sudah menunggu gracia sedari tadi. tak ada jawaban. kesya memutuskan menunggu kesya lagi.
matahari sudah terbit. gracia juga belum keluar dari dalam toilet. kesya pun juga sudah mengetok-ketok pintu toilet, tapi tak ada jawaban sama sekali. perasaan nya sedikit tidak enak.
"kok gue merinding ya..." kesya memegang lehernya. ia berbalik menatap kebelakang. tepat ia menghadap belakang...
"aaaaaa..." jerit kesya sambil memegangi rambut panjangnya. rambutnya seperti ditarik. ia menatap ke belang. ditangkapnya sosok seram yang menggagu kesya kemarin--waktu pingsan.
"aahhkk..." jerit kesya menahan sakit. "to- tol...tolong...!!"
***
lalala, aku senang sekali...
kalo
vote dan komennya banyak...
lalala
happy reading gaesy...
maaf ya baru publis sekarang...
tadi author sibuk...
maaf ya...
bye...see you...
KAMU SEDANG MEMBACA
behind the twilight
Randomgak ada deskripsi.kalo lu penasaran langsung baca aja. gak usah pake basa-basi.capcusss....!!! kita masuk ke alamnya mereka...!!! yang puas ya bacanya...,love you...😘