1, Di mana aku

1.4K 56 9
                                    

HANA POV

Di terotoar jalan kulihat seorang pria yang selama ini ku sukai diam diam malah jalan dengan Sahabat ku?.

Oh tuhan kenapa harus Sahabat ku, kenapa Sahabat ku sendiri? Bukankah dia sudah tahu kalau aku sudah lama menyukai lelaki itu.

Aku ingin menagis, tapi dimana?
Andai saja aku bisa menulis skenario jalan hidupku sendiri, aku ingin mati dan hidup kembali kedunia yang berbeda, yang bukan dunia saat ini. Ke sebuah dunia yang bisa membuat ku hidup bahagia dengan keinginan ku .

Segera ku tancap gas sepeda motor ku laju, namun tiba tiba aku menabrak sesuatu.

Brak ...!

Prang ...!

Aku terbaring di atas aspal panas, ingin sekali aku bangun dan berdiri tapi tubuhku tidak bisa ku gerakan, apa yang terjadi? Apa aku akan mati, apa aku akan kesurga?.

Aku hanya bisa memandang langit tapi tidak bisa bergerak, kurasakan ada darah segar mengalir di aspal, aku tidak bisa melakukan apa apa yang ku bisa ku lakukan hanyalah mendengar suara orang di sekelilingku ribut, aku merasakan tubuhku di angkat ke tempat yang lebih aman setelah itu aku tidak merasakan apa apa lagi.

Aku tersadar di sebuah pemandangan alam yang indah bunga teratai begitu besar dan harum dengan daun daun dan batang yang menjulang tinggi, ah tidak !!! teratai tidaklah besar tapi akulah yang kecil. Oh tuhan kenapa semua pohon berubah layaknya seperti pohon tertai semuanya.

"Ah Hana kau sudah sadar?," kata seorang gadis cantik yang bersayap menghampiriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah Hana kau sudah sadar?," kata seorang gadis cantik yang bersayap menghampiriku.

Hana? Kenapa dia kenal aku? Sayap itu? Dan Oh tuhan aku punya sayap juga.

"Ah tidak ini pasti mimpi kan?," ucap ku ketakutan dan bersembunyi di balik kelopak teratai.

"Hana kau kenapa apa kau amnesia," kata gadis itu memandang ku lekat.

A . a aku manusia tapi kenapa aku seperti ini? Bersayap dan aneh nya aku bisa terbang, aku bisa mengendalikan sayap ku meski kadang terjatuh.

Aku berkeliling di padang rumput yang di penuhi bunga bunga besar dan harum kalau melihat aku yang kecil ini mungkin hanya sekitar 5 cm , bunga bunga ini bagaikan pohon pohon tinggi yang berjejer rapi di hutan.

"Hana," teriak gadis itu mengejarku.

"Aku Nadia, teman kamu," katanya lagi.

"Ah Teman? Aku tak percaya lagi apa itu teman, di dunia ini aku terlahir sendiri jadi buat apa aku punya teman?," sahut ku tanpa senyum.

Gadis itu dengan tatapan sedih memandang ku.

Buk ...!

.
.
.

.

.

.

.

.

Bersambung

Tunggu part 2 nya

Jangan lupa vote dan comen ya

17 september 2019

Negri Peri ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang