He's right!

177 18 2
                                    

Wanda berjalan sambil bersenandung ria mendengarkan suara yang mengalir dari ponsel dan di salurkan oleh kabel kecil ke telinga nya. Wanda sangat menikmati waktu nya jika saja dia tidak melihat pria yang mengajak nya berkencan kemarin.

"Wanda," panggil pria itu. "Ak-aku minta maaf karena ku Avanger berantakan."

Wanda melepas earphone nya lalu tersenyum, "It's okay. Semua nya membaik."

"Benarkah?" Harry terlihat gugup. "K-kalau begitu, b-bisakah kita....,?"

"Berkencan?" Tebak Wanda, "Nanti malam. Jam 7. Oke?"

Harry terpaku beberapa saat sebelum akhir nya tersadar. "Jam 7? Oke! Jam 7!"

Harry berbalik sambil mengingat-ingat perkataan Wanda membuat gadis itu kembali terkekeh pelan. Wanda hendak memasang earphone nya kembali jika saja seseorang menarik kabel itu menjauh.

"Actually, Nona. Di larang membawa earphone ke sekolah."

Wanda mendelik kesal. Pietro maximoff. Pria yang di kenal bandal namun pintar, untung saja Wanda tidak sekelas dengan nya.

"Yeah, seperti nya kau lupa siapa ayah asuh ku." Cetus Wanda sambil merebut kembali earphone nya.

Pietro tertawa. "Ternyata kau masih menganggap nya ayah ya?" Walaupun dia bukan anggota Avanger seperti Peter dan Wanda tapi dia memiliki koneksi dengan kami karena apa? Karena dia punya kekuatan super!

"Yeah, kau seharus nya tahu kalau Mr. Stark tidak suka musim dingin dan kegiatan favorit nya adalah memakan cookies buatan mu. Yeah, jika kau masih menganggap nya ayah tentu nya." Ujar Pietro sedikit menyindir.

Wanda tergelak pelan, "Aku tahu apa yang aku lakukan, Mr. Maximoff!"

"No, you don't know what you do! Kau tidak tahu orang seperti apa yang mengajakmu berkencan!" Ujar nya sedikit membentak.

"Lalu katakan siapa diri mu yang dengan berani nya mencampuri urusan ku!"

Final. Pietro di buat bungkam dengan kalimat nya. Ketegangan terjadi, Pietro dan Wanda saling melempar tatapan sengit. Semua berakhir saat Peter datang dengan heran.

"Oke, bisa jelaskan kalian kenapa?"

Mereka langsung menoleh ke arah Peter. "Dia menyebalkan!" Kesal Wanda sambil menunjuk pria di depan nya.

"Oho! Aku hanya memperingatkan mu!" Balas Pietro yang tidak terima atas ucapan Wanda.

"Memperingatkan? Peringatan apa?" Bingung Peter.

"Harry Obsorn bukan pria baik-baik!"

Peter terdiam sebentar mendengar nama sahabat nya di sebut. Namun sedetik kemudian amarah nya memuncak, dia tidak rela sahabat nya di hina orang lain.

"Kau kelewatan, Mr. Harry adalah teman ku, aku mengerti dia lebih baik dari mu. Jaga ucapan mu." Cetus Peter penuh penekanan.

"Bu-bukan seperti i-itu maksud ku. Ak-aku hanya--"

"Mr. Cap, sudah menjemput. Simpan alasan mu untuk lain kali. Ayo, Wanda, kita pergi." Peter menggengam tangan gadis itu lalu menarik nya menjauh meninggalkan Pietro yang terlihat merasa bersalah.

********

Wanda turun ke lantai dasar dengan pakaian sedikit feminim menunjukkan sisi wanita nya. Semua menoleh, melihat nya heran karena mereka tidak berjanji untuk pergi keluar.

"Wanda? Where you go?" Tanya Steve serius.

Belum sempat Wanda menjawab, Loki kembali memotong. "Wohoo, benarkah ini gadis yang mencampak ku ke dindin kemarin?"

FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang