1 - Uchiha Family

1.1K 95 91
                                    

Matahari pagi sebentar lagi akan terbit. Langit ufuk timur dihiasi semburat oranye, membaur dengan biru gelap yang belum sempurna, menciptakan planet warna yang tidak biasa. Embun pagi menetes melalui sudut-sudut daun dan langit perlahan-lahan berubah cerah, seakan menyimbolkan harapan baru.

"Hei, Hime-chan, apa kau tidak ingin melihat pemandangan secantik ini sekarang?" tanya lelaki 37 tahun itu pada putrinya yang kini sudah berusia 14 tahun. Uchiha Himeka.

Hime, panggilan gadis remaja itu menguap lebar-lebar tanpa bisa ditahan lagi, mengusap air mata kantuk yang memenuhi sudut matanya. "Bagus, tapi aku mengantuk sekali, Tou-san,"

Sudah tiga hari yang lalu seorang Himeka resmi mengenakan hijabnya. Karena ia sudah mencapai usia baligh. Mengalami menstruasi pertama.

"Hari ini Tomoya-nii dan Takuya-nii datang dari Nara berkunjung kemari. Apa Hime-chan tidak merindukan mereka?" tanya sosok wanita cantik yang wajahnya sama persis dengan Himeka. Dialah Uchiha Hinata. Mengenakan t-shirt longgar lengan panjang dan rok panjang sambil menggandeng anak laki-laki berusia enam tahun. Hikaru, adik Himeka. "Hampir enam tahun kita tidak bertemu mereka. Terakhir mereka kemari saat Hikaru-chan lahir."

Wajah Himeka langsung berseri. "Takuya-nii? Dia mau kemari?! Wah, apa dia masih ingat denganku?"

Pria dengan rambut raven itu menoleh dan tersenyum tipis. Namanya Uchiha Sasuke. "Yang datang dua orang tapi kenapa kau hanya bertanya Takuya?" goda ayahnya.

Wajah Himeka langsung bersemu merah. Dulu saat kecil copy-an Hinata itu sangat dekat dengan Takuya. Ke mana Takuya pergi, Himeka selalu membuntutinya mirip ekor.

Mereka berempat menunggu kedatangan Tomoya dan Takuya hingga matahari meninggi dan langit berubah jingga, tidak bergerak hingga kehangatan sinarnya menyentuh wajah mereka.

"Assalamu'alaikum!"

Mereka segera menoleh pada asal suara itu. Dua orang pria tampan berdiri gagah di depan pintu halaman rumah mereka. Dua orang bersaudara yang terlahir dengan wajah yang serupa. Mereka adalah si duo Uchiha. Tomoya dan Takuya. Keponakan Sasuke.

"Wa'alaikum salam," jawab semuanya kompak. Dua pemuda tadi menghampiri Sasuke dan Hinata, bergantian mencium tangan mereka lalu saat Himeka ingin bersalaman seperti keduanya, mereka menarik tangannya dan mengatubkan di depan dada.

"Loh, kenapa?" tanya Himeka tak mengerti.

Hinata tertawa pelan. "Mereka sudah bukan mahram-mu lagi. Ingat itu," bisiknya tepat di telinga putrinya.

Himeka hanya tersenyum malu. Lalu Sasuke menyuruh mereka istirahat sejenak. Hingga satu jam kemudian mereka kembali berkumpul di halaman rumah.

"Tou-san, bisakah bercerita bagaimana kalian dulu bertemu?" Himeka menatap orang tuanya.

"Menarik, aku juga penasaran bagaimana kalian bertemu," timpal Tomoya.

"Aku masih ingat puisi yang ditulis, Ji-san dulu," ledek Takuya.

Sasuke tertawa pelan, memandang putrinya lalu berkata, "Kalau kau mau mendengar cerita tentang kami, kau harus ikut pergi ke 15 tahun yang lalu."

"Aku akan menjadi pendengar yang baik." Himeka menopang dagu dengan kedua tangannya. Matanya lekat menatap wajah ayahnya.

"Hei, kenapa wajahmu merah sekali?" Hinata menyentuh hidung putrinya.

Sang putri tertawa. "Tou-san pasti dulu sangat tergila-gila pada kaa-san," ujar Himeka yakin sambil tersenyum geli membayangkan sosok ayahnya mendekati sang ibu. Di mata Himeka, ayahnya sangat perhatian pada wanita berkerudung pink mungil kini, sampai-sampai ia berpikir sang ayah tak bisa hidup tanpa ibunya. Namun, pikiran remaja penyuka tomat itu salah, justru ibunya yang tertarik duluan pada sang ayah.

[END] ✅ Laa TahzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang