Chapter 4🌸

577 46 20
                                    

Ayo di VOTE!⭐
➡KOMEN N' FOLLOW⬅
Happy Reading😊

🌸🌸🌸

Dari semenjak Jiyeon berteriak pada malam itu. Ia kembali terdiam seperti biasanya. Suster Yoora pun hanya bisa pasrah melihat pasiennya mengalami hal itu. Sebagai suster ia hanya bisa merawatnya, walaupun ada rasa iba dihatinya melihat Jiyeon.

Karena sudah bertahun-tahun merawat Jiyeon, Suster Yoora menganggap Jiyeon sudah seperti keluarganya sendiri, sejak Kedatangan Jiyeon ke rumah sakit jiwa ini, dialah yang ditunjuk dokter GwangYu untuk merawat Jiyeon.

Suster Yoora merasa kasihan dan prihatin pada kondisi kejiwaan Jiyeon. Bisa dibilang saat pertama kali masuk menjadi pasien, keadaan fisik maupun psikis Jiyeon sangat buruk.

.
.
.
.

Jiyeon berada dikamarnya saat ini. Setelah makan siang, Suster Yoora meninggalkan ruangan Jiyeon. Dan mengira Jiyeon akan pergi tidur jika sudah selesai makan.

Tetapi tidak kali ini. Jiyeon masih duduk dikursi rodanya dan menghadap ke jendela. Ia memandang ke luar jendela, karena jendelanya menghadap ke taman rumah sakit.

Tiba-tiba airmata Jiyeon menetes. Ia memejamkan kedua matanya sejenak. Airmatanya pun kembali membasahi pipinya.

Ia pun terisak, suara tangisnya sampai menyaring. Dimemorinya berputar ingat kehidupan dimasa lalunya.

TOKK....TOKKK....

Terdengar suara ketukan pintu dikamarnya. Jiyeon berusaha menghapus airmata dengan kedua tangannya.

"Nona Jiyeon???" sapa suara itu.

Seorang pria memasuki kamar pasien Jiyeon. Dan itu Kyuhyun.

Kyuhyun menghampiri Jiyeon dengan hati-hati.

"Maaf, apa aku mengganggu waktu anda? aku akan memeriksa kondisi anda nona." ucap Kyuhyun.

Kyuhyun membawa peralatan pemeriksaannya sendiri, tanpa diantar perawat.

Kyuhyun menyimpan alat periksanya diatas ranjang pasien. Ia melihat Jiyeon menangis.

"Nona??? kenapa anda menangis?? apa anda baik-baik saja?" tanya Kyuhyun dengan cemas.

Jiyeon hanya tertunduk, ia masih terisak. Suara tangisannya mengecil. Ia berusaha menahan tangisnya agar berhenti. Tapi tetap saja airmatanya masih mengalir.

Kyuhyun mengeluarkan sapu tangannya lagi.

"Maaf sebelumnya nona, izinkan aku menghapus airmata anda lagi."

Dengan sopan Kyuhyun mencoba menghapus airmata Jiyeon.

"Nona, jangan mengingat hal yang membuat anda sedih lagi, ku mohon, aku ingin melihat anda bisa berbicara lagi seperti kemarin, aku melihat senyum anda, sungguh anda terlihat sangat manis." ucap Kyuhyun. Ia pun berusaha menenangkan Jiyeon.

Jiyeon pun berusaha semampunya untuk tidak menangis lagi. Ia mendengar ucapan Kyuhyun.

"Senyummu lebih indah nona, kesedihanmu tidak ada artinya, melihat anda tersenyum itu lebih berharga." Ucap Kyuhyun.

"Coba untuk tersenyum lagi?" bujuk Kyuhyun.

Jiyeon mencoba melihat Kyuhyun dan memandang wajahnya, terpampang senyum manis Kyuhyun pada Jiyeon.

BURN IN LOVE (Kyuhyun Fanfiction) HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang