si maret dan februari

5.1K 580 75
                                    

beberapa jam yang lalu hyunjin menghubungi kekasihnya agar berkunjung ke tempatnya, dengan alasan rindu ia berhasil membawa jeongin masuk kedalam apartemen minimalisnya.

jeongin menenteng kantung plastik berisi bahan makanan dikedua tangannya. berencana memasak sesuatu karena hyunjin mengadu kalau belum memakan apapun sejak pagi.


“kenapa ngga belanja keperluan dapur atau beli makanan di luar sih, kak?” jeongin bertanya dengan galaknya. “udah tau kakak sekarang tinggal sendiri di apartemen!”


“kamu kok ngomel terus sih? udah kayak istriku aja”


“yaa aku kan calon istrimu, kak!”


melihat hyunjin tersenyum setelah mendegar ucapannya membuat jeongin salah tingkah sendiri.

“udah ah, aku mau masak!” jeongin berlalu ke dapur dan memulai acara memasaknya.


membuat olahan sederhana seperti nasi goreng, dadar gulung, dan kudapan lainnya menjadi pilihan jeongin. sedikit terusik oleh hyunjin karena pemuda itu melingkarkan lengannya disekitar leher jeongin.


“kak, ngga usah aneh aneh!” kesal jeongin ketika yang lebih tua ikut mengiris bawang putih.


posisi hyunjin yang tepat berada di belakang jeongin membuat keduanya tanpa sengaja melakukan back hug. pemuda berbibir tebal itu bahkan tak segan mengusap pipi sang kekasih menggunakan pipinya sendiri.


jeongin hanya membiarkan kekasihnya melakukan apapun dan segera menyelesaikan masakannya. karena hyunjin setelah menjadi kekasihnya adalah hyunjin yang mengesalkan dengan sifat manjanya.

[•]

selesai memasak dan mengisi perut keduanya berencana akan melakukan maraton movie untuk mengurangi rasa bosan, tidak lupa beberapa snack dan juga minuman bersoda yang telah disediakan agar terasa lengkap.


jeongin yang sudah bersiap di depan televisi dan memangku snack dibuat heran oleh apa yang dilakukan oleh kekasihnya.

“kak hyun, ngapain pake sunblock?” tanya yang lebih muda heran, “kita kan mau nonton di dalem ruangan?”

hyunjin tersenyum, “karena ada matahariku disini, hehehe!”

hyunjin tertawa melihat reaksi yang ditunjukan oleh jeongin, pipinya bersemu dan bibirnya mengerucut.

“ih, kak hyunjin!” jeongin melempar isi snack yang ada di pangkuannya pada hyunjin, menghasilkan tawa nyaring dari sang korban.

“gimana? aku udah jago ngegombal juga kan?”

kejadian selanjutnya adalah jeongin yang melompat kearah hyunjin dan memeluknya dengan erat. saling berbagi kehangatan dan juga membisikkan kalimat kalimat cinta yang menenangkan.

'kak hyunjin...terima kasih'






end!

terima kasih dan mohon maaf ❤

parómoia. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang