Tekad yang kuat membawaku untuk bisa meraih mimpiku , kulangkahkan kakiku ku temui kedua pahlawanku .
Mereka adalah Ayah dan ibu .
Siap tidak siap , aku harus menemui mereka . Meskipun lara di hatiku . Ku pandang wajahnya satu persatu . Dan disitulah aku bersimpuh di hadapan keduanya , dengan mata memerah dan berlinang air mata ."Bu.. izinkan anakmu ini untuk meraih citanya.. ". Ucapku lirih , ku dongakkan wajahku menatap wajahnya . Kulihat juga raut wajah ayahku , ia hanya diam dan tersenyum memandangku .
Kulirik pun lagi wajah sang ibu , begitu beratnya aku harus meninggalkannya . Ia pun merengkuh ku dalam dekapannya.
Kini ku berganti bersimpuh di hadapan sang ayah , senyuman itu masih saja menghiasi di wajahnya . Meskipun aku tahu melalui tatapan matanya bahwa ia juga merasakan apa yang aku rasakan . Namun ia tetap tegar untuk anaknya .
"Nak.. jika beban di pundakmu sangatlah berat , lepaskanlah beban itu .. beristirahatlah sejenak , lalu ambil kembali dan lanjutkan perjalananmu . Karena akan ada banyak hal yang akan engkau tempuh anakku.. siapkanlah bekalmu . Jangan mudah puas dengan apa yang sudah engkau raih , karena akhir dari suatu hal adalah awal dari hal lain ". Ucapnya memegang bahuku . Lantas mendekapku dalam pelukannya .
"Ayah.. kata katamu akan ku jadikan sebagai motivasiku ". Ucapku sambil menatap wajahnya yang kini mulai menua namun tetap gagah di mataku .
Ayah adalah seorang Abdi Negara namun kini ia sudah pensiun . Ia adalah seorang Abdi negara berpangkat letnan Jendral . Pangkat perwira tinggi di TNI AD .
Ayahku lah yang selama ini menjadi idolaku serta semangatku untuk bisa menjadi sepertinya . Ia lah kebanggaanku .
*****
Inilah saatnya aku mengejar mimpiku . Meninggalkan mereka , seseorang yang amat aku cintai .
Aku pun berjalan menuju Stasiun Kereta api , aku akan berangkat menuju Magelang . Jarak dari rumah ke Stasiun tidaklah jauh . Jadi aku memanfaatkannya dengan berjalan kaki .
Ketika aku hendak menunggu kereta tiba tiba ada seseorang yang memanggilku .
"MAS LION TUNGGU !! ".
DEGG!!!
Suara itu ? , apakah benar itu dia . Ya Tuhan mengapa hati ini rasanya sesak sekali .
"Maas tunggu ! Ini Shinta mas ".
Akupun melirik ke arah sekitar mencari keberadaan suara itu . Ternyata benar itu dia . Sesak itulah yang kurasa .
Ia memang bukan kekasihku , ataupun apapun itu . Tapi hati ku berkata lain . Ketika hati berkata cinta . Namun tubuh berkata jangan . Maka disitulah aku hanya bisa diam tanpa berkata bahwa aku mencintainya .
"Ya . Ada apa Shinta ? Kenapa kamu kemari ? ". Ucapku menanyakan apa alasannya yang membuatnya kemari menemuiku .
"Mas... apakah engkau yakin dengan keputusanmu ?".
Aku tahu ia mengalihkan pembicaraanku . Atas apa alasannya baginya menemuiku .
"Aku yakin Shinta . Inilah citaku . Aku akan mengabdikan diriku kepada negeri ini ".
"Tapi mas sebenarnya ak--____
"Shinta maafkan aku yang selama ini diam diam mengagumimu dan menaruh hati padamu . Tapi ... Aku tidak akan menuntutmu untuk menungguku , menikahlah jika ada seseorang yang ingin mempersuntingmu . Aku ikhlas Shinta.. biarlah semua ini terjadi ". Ucapku lirih .
Pengecut itulah diriku . Kenapa baru sekarang aku mengutarakan perasaanku padanya . Di saat situasi yang memang aku harus meninggalkannya untuk menjadi Seorang Taruna .
"Tidak mas.. Aku pun akan menunggumu , apapun itu aku harus bersabar menantimu . Mas.. Aku tunggu Perwiramu ". Ucapnya lirih sambil mengangkat tangannya , hormat kepadaku .
Apakah itu artinya ia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku .
"Terimakasih Shinta . Jaga dirimu baik baik ". Ucapku hendak melangkah pergi namun tiba tiba sebuah tangan menggenggam tanganku . Aku pun tersentak .
"Mas.. tunggu . Ini untukmu ". Aku pun mengambil sesuatu itu dan melihatnya , akupun membolak balikan amplop coklat itu . Ketika aku mendongak . Kulihat dia sudah tiada .
Akupun tersenyum melihatnya melambaikan tangannya kepadaku , dan dengan tangannya yang berada di pelipisnya menghormat kepadaku ..
.
.
.
.
.
Bersambung.... next part berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruna Ku Tunggu Perwiramu
Romance"Aku yakin , inilah citaku . Aku akan mengabdikan diriku kepada negeri ini . Dan untukmu.. aku tak menuntutmu untuk menungguku , menikahlah jika ada seseorang yang ingin mempersuntingmu ". "Tidak mas.. Aku akan menunggumu . Apapun itu , aku harus b...