WENGA🎎

4

Yoongi menatap tajam Wendy yang masih berurai air mata sedangkan gadis itu tak berani menatap Yoongi kembali. Cengkraman tangan Yoongi makin erat ketika merasa diabaikan oleh Wendy. Seulgi yang melihat itu langsung melepaskan tangan Yoongi dari pergelangan tangan Wendy. Merasa diganggu, Yoongi menatap tajam Seulgi namun tak ditanggapi oleh gadis berambut pirang itu.

"Lo nggak lihat pergelangan tangan Wendy merah akibat genggaman lo"

"Bukan urusan lo"

Yoongi kembali menatap Wendy yang masih menundukkan kepalanya. Seulgi terkejut ketika melihat perlakuan Yoongi kepada sahabatnya. Lelaki itu memeluk tubuh Wendy dan mengusap rambut gadis itu, seolah-olah menenangkan tangisan Wendy.

"Jangan nangis"

Wendy langsung melepaskan diri dari pelukan Yoongi dan memukul dada lelaki itu.

"Kamu nggak tahu apa yang aku rasakan saat ini"

"Apapun masalah yang terjadi, jangan menangis di tempat umum. Menangislah di tempat tertutup yang tidak diketahui oleh orang lain"

"Kamu nggak usah sok-"

"Ketika lo nangis di tempat umum, berarti lo lagi menunjukkan sisi lemah lo. Apalagi cowok yang buat lo nangis liat, cowok itu akan berpikir kalo lo nggak bisa move on dari dia"

"Kamu kok tahu kalo aku-"

"Gue tadi nggak sengaja lihat perdebatan lo sama Chanyeol, so-"

"Bisakah kamu tidak menyebut namanya lagi?"

"Okay"

Ponsel Yoongi bergetar sehingga mau tak mau lelaki itu mundur beberapa langkah dari Wendy. Wendy mengerutkan dahinya saat melihat wajah kesal dari Yoongi ditambah kedatangan Jungkook yang berlari tergesa-gesa menghampiri Yoongi. Tanpa sepatah kata apapun, kedua lelaki itu pergi meninggalkan Wendy dan Seulgi yang menatap bingung.

"Pria yang aneh" gumam Wendy.

"Kalo aneh, kenapa lo balas pelukannya?"

"Siapa yang balas pelukannya?"

"Pake pukul dada segala" sindir Seulgi sambil terkekeh melihat wajah suram Wendy.

"Bodo ah!"

Wendy pun meninggalkan Seulgi yang hanya tertawa melihatnya memerah.

"Hey, gimana rasanya dipeluk oleh Yoongi?" teriak Seulgi sambil berlari mengikuti Wendy.

Tanpa mereka sadari, sosok lelaki yang dari tadi berdiri di balik pohon sedang menahan amarahnya. Kepalan tangannya yang memutih langsung meninju batang pohon yang ada dihadapannya.

"Mati lo Yoongi" gumamnya.

•••

Yoongi menatap tak percaya markas besarnya dibakar oleh OTK. Seluruhnya ludes terbakar tak bersisa termasuk mobil hasil rancangannya di universitas. Anggota Bastard menatap takut ke arah Yoongi yang kini tengah mengeluarkan aura negatifnya. Melihat ketegangan ini, Namjoon langsung menghampiri Yoongi.

"Siapa yang lakukan semua ini?"

"Sorry bang, kita semua pada nggak tahu siapa dalangnya. Lo kan tahu kalo kita semua ada di universitas" ujar Namjoon.

"Siapa yang pertama kali melihat markas kita terbakar?"

"Gue, bang" sahut Jimin muncul menghampiri Yoongi.

"Ada barang bukti yang kalian lihat di sekitar ini?"

"Salah satu anggota kita menemukan ini, bang" kata Jungkook sambil menyerahkan sebuah pena bercorak batik.

"P.C.Y?"

"Mungkin itu pemilik yang bakar markas kita"

Yoongi menatap lama pena batik tersebut dan mengenggamnya dengan erat.

"Cari tahu pelakunya dan selesaikan sampai tuntas. Masalah markas baru, nanti kita pikirkan"

Dan akhirnya Yoongi pun pergi meninggalkan anggota Bastard yang lainnya.

"Menurut lo siapa, bang?" tanya Jimin kepada Namjoon.

"Gue rasa bukan anggota geng lain yang bakar markas kita. Mungkin seseorang yang nggak suka sama kita"

"P.C.Y? Seperti inisial nama" kata Jungkook.

"Terlintas dipikiran gue kalo ini orang nggak suka sama Yoongi" seru Seokjin yang muncul secara tiba-tiba.

"Maksud lo, bang?"

"Selama ini gue pantau gerak-gerik Yoongi, sampai kedekatannya dengan Wendy pun gue pantau"

"Wah gile lo, bang"

"Feeling gue meyakinkan kalau ada yang nggak suka Yoongi dekat gadis itu"

"Dasar! Anak indigo" ejek Jungkook.

"Bukan anak indigo! Anak dukun!" kata Jimin sambil tertawa.

"Hey, bisa pada diam nggak sih lo semua? Sekarang itu kita pikirkan siapa yang berani bakar markas kita! Yang bakar, berarti cari mati sama Bastard"

"Ayo semuanya, buruan cari barang bukti. Semakin cepat kita cari, semakin cepat kita mengetahui musuh terbaru dari Bastard" teriak Jungkook.

~