Prologue

11 3 3
                                    

Tangisan adalah sahabat baginya, tapi tak pernah ia menjatuhkan air matanya sepilu ini. Tangisan yang bahkan tak bersuara namun rasanya begitu sakit. Menyayat hati.

Semuanya begitu hampa.

Semuanya sangat memuakkan.

Topengnya telah luruh, ia sudah tak sanggup dengan alur takdir pada dunianya.
Sesungguhnya ia hanya ingin bernapas dengan tenang, diberi kesempatan untuk bahagia.

Namun dunia seolah tak pernah merestui kebahagiaannya. Dunia begitu bahagia dengan derita yang menimpanya.

Keadaan di sekelilingnya telah berkolaborasi dengan dunia. Menciptakan nada lagu terpilu nan menyakitkan bagi perjalanannya.

Ia hanya meminta satu, ketenangan.

Hingga saat itu ia memutuskannya dengan yakin. Ia telah pasrah oleh dunia. Ia melepas segala luka.

Tangannya penuh luka, namun rasanya tak sesakit sesuatu yang telah menggerogoti hatinya. Seulas senyum terbit di bibirnya. Ia sangat bahagia. Dia yakin, berikutnya ia pasti bahagia.

1, 2, 3 ...

***

Lagi belajar ngitung mungkin.

Queenlvn.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SerenityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang