" Kehidupan ku baru saja dimulai, tunggu dan lihatlah apa yang akan terjadi, tidak sesuai dugaan mu kawan" - Allamanda Vella Indramawan -
Vella berjalan di koridor kelasnya, pintu kelas 11-2 tinggal 50 senti dan matanya tertuju pada teman yang selalu menemaninya, Jeanne Azalea. Bukan karna tak punya banyak teman tapi Jean sama gila dan cerianya dengan Vella makanya mereka selalu cocok berdua.
" Oi VELL!! " Teriak Jean dari balik pintu
" Oi oi aja lu, gua ada nama, ngantin yuk gua blm makan, cowo-cowo udh disana " jawab Vella santai sambil naro tasnya.
" Iya iya, ayo neng Vela..." Kata jean sambil nyengir-nyengiran
Di jalan ke kantin, Vella sama Jean digodain cowo-cowo dekel maupun kakel. Paras keduanya sama-sama cantik dan manis, mereka bukan hanya jadi ikon kelas 11-2 tetapi kebanggaan SMA Nusa Satu.
" Rayy! Alan! " triakan jean menggema di pintu kantin
Tepat di pintu kantin, Ray sedang bertengkar kecil dengan Alan. Alan hanya diam saja saat Ray menjahilinya. Mereka nengok bersamaan..
" Lama bet ni nona-nona cantikk " goda Ray seperti biasa
" Sorry-sorry, eh ayo-ayo nanti keburu masuk" ajak Vella dengan tergesa-gesa merangkul ketuga temannya.
Mata Vella masih tertuju pada Alan, Alan masih saja diam tanpa kata-kata. Ada tatapan bahagia pada mata Alan yang dapat Vella lihat dan tatapan itu untuknya, Alan memang begini selalu tenang tapi bisa menjadi sandaran bagi Vella.
Flash back on
" Vel, udah Vel gapapa ada gue " kata Alan di telinga kecil Vella.
" Kenapa Lan , kenapa harus gua? gua udh cape Lan " kata Vella pelan sambil menahan isak tangisnya.
Posisi mereka ditaman dekat sekolah, tangan hangat alan berada di pundah Vella mencoba menenangkan.
Tiga jam sebelumnya, orangtua Vella datang ke sekolah karna Vella memang digoda kakak kelas, Vella merasa terganggu dan melaporkannya. Namun hasilnya membalikkan keadaan.
" Woi lu jangan sok tau, gua gak godaiin lu , lu jgn kegeeran deh. Emg lu siapa? " triak kakel itu di muka Vella. Takut dan gemetar, pasalnya Vella belum pernah diteriaki orang lain selain papanya.
Bugh
tangan kakel itu mendarat di pipi Vella.
Rasa itu, rasa itu datang kembali di seluruh badan Vella, menyahat hati kecil Vella. Vella berlari ke luar gerbang sekolah. Air matanya tak terbendung, membasahi pipinya yang dingin.
Di gerbang, Alan baru ingin menaiki motornya untuk pulang tapi terhenti karna Vella, sosok yang selalu Alan inginkan untuk digenggam datang kepadanya dalam keadaan yang kurang baik.
" Bentar aja Lan, bentar.. " kata Vella lirih sambil memeluk badan Alan yang besar dan hangat, menangis di bahunya
" Gua disini Vel, tenang ga ada orang yang bisa nyakitin lu " tegas Alan sambil memeluk Vella
Flash back off
Alan yang sekarang bukan berubah, dia memang begitu, berbeda dari yang lain.
***
Pulang sekolah, keempat-empatnya ada di tempat parkir. Kalau bukan karna Jean, Vella bakal langsung pulang. Jean pengen nebeng sama si Ray, minta ditemenin katanya.
" Nebeng ya Rayy " kata Jean sambil nyengir-nyengir di jok motor sport hitam Ray. Senyum selalu mengembang di muka Jean pasalnya Jean mulai naksir sama Ray sejak tadi, sejak dikantin tadi.
Jean's POV
Ray naro mangkok baksonya di depan gua, GILA HATI GUA GAK KUAT GANTENG BANGET ASTAGA
" Makasih yaa" biar sok kalem gitu
" Iya, makannya pelan-pelan" Ray natap gua sambil liatin gua makan suapan pertama
uhuk uhuk
keselek saat itu juga, dia nepok punggung gua pelan-pelan trus ngambilin minum dong ASTAGA HATI GUAA
Author's POV
Jean pulang bareng Ray sedangkan tadi Vella baru aja batalin janji sama supirnya.
" Vell, gua duluan ya " kata Jean saat motor Ray sudah menyala.
Mata Ray tertuju pada Vella, harusnya hari ini dia mau ngajak Vella pulang bareng tapi karna Jean gak ada yang bisa anter, cowo itu dengan senang hati mengantar Jean pulang.
Mata Ray dan Vella bertemu, mereka saling mengangguk menandakan sebuah tanda. Motor sport hitam itu melaju menyisakan Alan dan Vella. Alan sudah duduk di motornya memandangi vella yang hanya berdiri saja.
" Gak mau naik? " tanya Alan dengan tatapan itu lagi, tenang dan damai, belum pernah Vella temui di mata siapapun.
" Eh iya iya, ikut ya Lan. Tadi udah bilang gausah di jemput hehe " Vella naik ke jok belakang, menaruh tangannya ke pundak Alan. Membelah angin, melewati senja.
------------------------------------------------------
yang ini panjang atau gk? seru gk niii
jgn lupa voment yaaa
bakal update sering" kalau gk maless
thankyouu yang udh bacaa
happy readinggg
YOU ARE READING
Tentang Aku
Teen Fictiontentang aku,luka ku,dan identitasku seseorang yang baru mengerti rasa