tiga

20 3 0
                                    

" Yang bisa aku lakukan saat ini hanya menunggu, menolong dan menjagamu " - Delana Alan Alvaro-

Putih, ramai dan berisik ; Saat ini Vella duduk sendiri di meja makan sebuah hotel mewah di tengah kota Jakarta. Adiknya, Via tidak ikut. Mama dan Papanya sibuk mengurus tamu undangan. Gilang Indramawan, papa Vella mengadakan pesta untuk ulang tahunnya. Hall itu sangat ramai, Vella sesak dan ingin segera pulang. Vella berniat minta ijin tapi ada orang yang tiba-tiba memanggilnya dengan berbisik-bisik;

" Velll, ini gua " Ray memanggil Vella dari balik Horden putih dekat jendela, ya dengan sembunyi-sembunyi. Orang tuanya selalu menjaga ketat Ray saat di luar rumah.

Ray?  batin Vella, teman masa kecilnya, Ray berdiri di situ memberi kode agar Vella mengikutinya.

Di balkon jendela, keaadan tiba-tiba mencengkram. Pasti ada sesuatu hal yang harus dia tahu.

" Vel, gua pengen cepet aja"

ini cowo kenapa sih tiba-tiba jadi serius gini, takut kan jadinya

" Iya kenapa sih? " lanjutnya

" Orang tua kita mau jodohin gua sama lu" Kata Ray terang-terangan

Deg

kaget, kaget sekaligus takut yang Vella rasakan di sekujur tubuhnya. Orang tuanya belum sama sekali membicarakan dengannya tentang  hal ini.

" Nanti mau di umumin ke orang-orang " lanjut Ray, cowo itu tetap tenang, tak ada rasa takut di mukanya seperti menjelaskan kalau dia siap menjalaninya tapi dia juga harus tetap membicarakan dengan Vella terlebih dahulu. Terbalik dengan Vella, cewe itu berlari menuju orang tuanya.

Tak peduli banyak orang yang ditabrak ataupun yang dilewatinya. Vella menarik baju yang dia panggil mama selama ini.

" Ma, Vella mau ngomong, bentaran doang deh" kata-kata itu yang Vella keluarkan dari mulutnya saat ini sambil menahan tangis, dia tahu saat ini bukan waktunya untuk cengeng dan lebay. Serius yang Vella harus lakukan.

" Mama sama papa mau jodohin aku? " langsung diutarakan isi hatinya saat mereka sudah di luar hotel. Sangat sesak berada di situ, sakit rasanya.

" Em iya Vel, mama sama papa mau ngomongin itu nanti di depan keluarganya Ray juga nak" kata mama Vella tanpa rasa bersalah sedikitpun. Itukah orang yang telah membesarkannya? Perjodohan adalah satu hal yang besar bagi Vella.

Vella menangis sejadi-jadinya di depan mamanya. Perjodohan itu pasti penting bagi keluarganya, tidak bisa dibatalkan seenaknya. Untuk sementara Vella harus menerimanya.

***

Vella

Ray, gua udh ngerti tapi bisa gak lu kasih waktu ke gua buat berpikir.

Gua gamau ini jadi paksaan buat gua. Lu ngerti kan?

Ray

Gua ngerti Vell, gua gak bakal sakitin perasaan lu

Lu tenang aja, gua bakal lakuin apa yang seharusnya.

Mulai besok pulang bareng gua ya?

Vella

yaudah iya, makasih ya udah bisa jaga perasaan gua

---------------

yg dukung Ray Vella wkwk

happy readingg

pendek ni maap-maap

Tentang AkuWhere stories live. Discover now