Part 2-Sekolah Baru

23 5 0
                                    

Rahel POV

Hari ini gue berangkat kesekolah tetapi dengan sebutan sebagai "murid baru".  Yap..gue baru pindah beberapa hari lalu, karena gue punya sedikit problem dengan sekolah gue yang dulu. Bukan status gue saja yang berubah menjadi murid baru tetapi penampilan gue sedikit  berubah dari gue yang dulu, tapi maaf gue gak bisa ngasih tau kalian alasan perubahan penampilan gue. Mungkin seiring berjalanya waktu rasa penasaran kalian akan terjawab. Sabar ya readers..heheh. Gue disini tinggal dengan kedua orang tua gue, di rumah gue yang dulu gue tinggal dengan nenek dan kakek gue karena sejujurnya gue gak suka dengan kota metropolitan, karena kota dengan sejuta kesibukanya dan kemacetanya yang setiap hari terjadi. Tetapi karena keadaan yang memaksa, gue pindah dan ikut tinggal dengan orang tua gue yang mungkin bakal sibuk sendiri karena bisnis yang mereka jalani. Yahh..mungkin itu juga alasan gue tinggal di rumah nenek dan kakek gue, walaupun kadang kakek juga sering keluar kota karena beliau masih mengurusi beberapa usahanya meskipun umurnya terbilang sudah lanjut tapi tak menyurutkan semangatnya.

Nama gue Rahelma Aruni Pradana, anak ke-2 dari 3 bersaudara. Gue punya kakak dan adik laki2 yang bertolak belakang dengan sifat gue. Mereka menyebalkan_bagi gue, tetapi mereka sangat menyayangi gue lebih dari apapun setelah nyokap dan bokap gue. Abang gue Bara Elno Pradana yang tengah duduk di bangku kuliah, umurnya 21 tahun dengan sifat menyebalkan yang melekat padanya, gue lebih suka manggil dia Bang El karena lebih irit ngomong.wkwkwk.. Oh..ya Bara itu gabungan dari nama bonyok gue yaitu BAyu Pradana dan RAtmi Pangestu, katanya Itu adalah janji mereka waktu masih muda. Ck.dasar ABG alay
Raka Alno Pradana, dia adek gue yang terlahir dengan cap PLAYBOY, adek gue yang satu ini jago dalam masalah tebar pesona, terbukti dari cerita yang gue denger dari Bang El kalau adek gue itu banyak ngoleksi yang namanya MANTAN selama gue tinggal dengan nenek dan kakek gue. Sekarang adek gue duduk di bangku 3 SMP, dan gue sekarang kelas 2 SMA. Mungkin gue salah satu orang yang beruntung di dunia ini karena terlahir dari keluarga yang berada. Papa gue seorang CEO yang sukses, dan mama mempunyai cafe yang sudah mempunyai beberapa cabang.

Ok..back to topik

Gue sampai di sekolah baru gue. Sekarang gue harus pergi ke ruang kepala sekolah untuk menanyakan kelas gue. Perlu kalian ketahui gue adalah salah satu bagian keluarga dari pemilik sekolah gue ini. Tapi, gue akan merahasiakan status gue ini, karena gue gak mau banyak orang yang mengetahui status gue ini dan mereka berteman dengan gue karena status gue, gue benci itu.

Ok..sudah berapa menit gue berkeliling di sekolah gue yang gedenya minta ampun, tapi gue gak nemuin ruangan yang gue cari.
Dan..ohh..apa ini? Jam pelajaran sudah di mulai..ohh..bagus Rahel, di hari pertama mu kau seperti anak ayam kehilangan induknya.  Bingung dan membingungkan. Huuuhh..bagus sekarang gue harus apa? Ohh..tuhan..bantu umatmu yang cantik ini..

"Heiii..kamu! Kenapa belum masuk kelas?"
Tanya seseorang dari belakang gue, dari suara beratnya gue tau itu pasti laki2.

Gue membalik kan tubuh perlahan, dan gue lihat sosok laki2 yang seperti nya seumuran dengan gue atau mungkin kakel/adkel gue. Oh..tidak mungkin adkel, wajahnya saja tidak seimut adik kelas kebanyakan. OMG rahel..kenapa kau malah memikirkan ini, ok mungkin orang ini bisa membantu gue.

"Maaf, saya sedang mencari ruang kepala sekolah. Apakah kau..ah..maksudku kakak bisa membantu saya?"
Tanya gue dengan nada formal.

"Lo anak baru? Wajah lo asing dari pengawasan gue." Tanyanya

Pengawasan? Apa maksudnya? Dia satpam apa?..batin gue

"Ya." Jawabku singkat, padat dan jelas.

"Ikut gue." Perintahnya.

Gue hanya ngikut di belakangnya tanpa banyak berbasa-basi, lagi pula gue g tau mau ngomong apa, dan ga ada niatan buat tau namanya juga.

"Jangan di belakang gue, gue bukan raja dan lo bukan pengawal gue." Ucap lelaki itu tegas. Lalu gue mensejajarkan langkah gue denganya tanpa berniat membalas ucapanya. Setelah itu terjadi keheningan.

"Nama lo siapa?" Tanyanya memulai percakapan

"Rahel." Ucap gue dingin tanpa berniat balik menanyakan namanya.

"Nama yang bagus. Oh..ya nama gue Nevan Prajahusada, panggil aja Nevan." Jelasnya.

'Lah...gue gak nanya juga.' Batin gue

"Hmmm." Gue hanya bergumam

"Lo pindahan dari mana?" Tanya nya lagi.

'Nie orang kepo banget dah.' Batin gue lagi.

"Bandung." Jawab gue sedikit ketus

"Ohh..eh..udah sampe, gue duluan." Ucap Nevan

"Hmm..thanks ya." Jawab gue.

"Ya..daaah."  Ucapnya lalu berlalu pergi sambil melambaikan tanganya sekilas.

Gue ketuk pintu dengan sopan, dan mendapati suara untuk menginstruki gue buat masuk. Gue duduk di depan kepala sekolah, dan berbicara sebentar. Setelahnya dia nyuruh gue nemuin wali kelas gue yang kebetulan berada di ruang BK untuk mengantarka gue kekelas. Kepala sekolah tak bisa mengantarkan gue ke kelas baru gue, di karenakan dia sedang sibuk.
Huftt..gue masuk sendiri bisa kali, gak usah di kawal.

Saat gue sedang berbicara dengan wali kelas gue, gue melihat seorang laki2 yang tengah duduk seperti sedang di introgasi oleh 2 ibu guru. Mungkin dia dapat masalah, pikir gue. Entahlah, gue gak terlalu perduli. Toh..untuk apa mengkepoi urusan orang, tak ada gunanya juga.

Dan sekarang disinilah gue sekarang, di kelas baru gue di 11IPA2, setelah memperkenalkan diri, gue duduk di kursi yang tersisa di bagian paling pojok belakang, duduk bersama cowok asing yang akan menjadi teman duduk gue. Dari penampilanya, gue bisa tebak dia seorang badboy. Terbukti dari cara berpakaianya yang urak2an.

Gue mengikuti pelajaran dengan cukup baik, sampai pelajaran usai gue sama sekali tak ada niatan untuk keluar kelas. Meski sudah banyak yang mengajak pergi tapi ya beginilah gue. Seorang Rahelma Anuri Pradana dengan sikap dingin yang melekat dalam diri gue, yang menuruni sikap papa gue.
Tapi, itu baru satu sifat yang kalian ketahui, jadi jangan menilai keburukan gue saja, perlahan kalian juga bakal tau sifat gue yang lain.

******

Nevan POV

ketika gue tengah patroli, gue ngeliat seorang cewek yang berdiri di bawah tangga.
Ketika gue bertanya dan ngeliat wajahnya, wajahnya begitu asing selama gue sekolah disini, dan plus gue tau gimana muka2 penghuni sekolah gue ini, secara gue ketos disini jadi tak di pungkiri kalo gue hafal wajah2 sekolah ini.
Gue akui, wajahnya cantik dan manis, tapi, sayangnya dia seorang nerd dengan kacamata besar dan rambut diikat dua di samping.

Cewek itu menjawab dengan nada formalnya dan terlihat bingung ketika memberi panggilan kakak untuk gue.
Tapi, gue tak mengidahkan pertanyaanya itu dan malah balik bertanya kepadanya.
Tetapi jawabanya berubah dingin dan irit juga untuk menjawab pertanyaan gue yang lainya. Ok gue mengklaim bahwa dia seorang yang berkepribadian ice entah karena faktor bertemu orang baru atau memang dari lahir.
Tapi, gue tetep gak akan ngejauhin dia sekalipun dia seorang nerd berkepribadin ice pun gue bakal tetep berteman baik denganya. Karena gue gak mau dianggap ketos yang pilih2 dalam bergaul.

Patroli gue selesai saat jam pertama usai, gue masuk kelas dan mendapati Rahel duduk sambil baca novel di tempat duduk paling pojok belakang. Dia sekelas sama gue_batin gue.
Sampai pelajaran usai, dia cuma diem duduk di kursinya dan sesekali membalas ajakan atau pertanyaan dari temen2 gue. Tapi, ya biasa jawabanya irit. Dia juga gak menyadari kalo dia sekelas sama gue.
Biarkanlah, ntar juga tau sendiri.

Hai guysss..
Apa kabar ni? Sehatkan?

Gimana ceritanya? Seru kan?

Hehehee..ada yang kepo mengenai masalah masa lalu rahel? Dan ada hubungan apa rahel dengan pemilik sekolah barunya?? Dan apa alasan rahel pindah sekolah? Lalu gimana sih penampilan rahel dulu?

Wihhh..sabar ya guys. Entar juga tau..hehehe.
Asal syaratnya satu, ikuti terus ceritanya wkwkwk..

Jangan lupa voment yaa guys
Lopyuuu😍😘

Secret Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang