Part 5-Target

8 3 0
                                    

Di sebuah koridor yang nampak sedikit sepi dari hari biasanya, terlihat 2 orang gadis sedang berjalan beriringan.

"Hel... Lo mau minjem buku apa?" Tanya Megan

"Semua." Jawab Rahel

"Emang lo belum pinjem 1 pun gitu?" Tanya Megan lagi

"Belum." Jawab Rahel singkat

"Kenapa gak nyicil aja sih pinjemnya, emang lo kuat bawa semua buku2 itu balik? Kan buku yang bakal lo pinjem banyak Hel, gak satu dua buku." Jelas Megan

"Ntar gue taro di loker." Sanggah Rahel

"Terserah dah." Jawab megan pasrah.

Yapp..ke-2 gadis itu, Rahel dan Megan yang akan menuju perpustakaan untuk meminjam buku. Karena Rahel murid baru, jadilah buku paket harus dipinjam semua, agar tidak ketinggalan materi.
Kalula, Sahlan, Virna, dan Farhan tidak ikut, mereka lebih memilih duluan kekantin karena jam istirahat waktunya mengisi perut. Tapi, untung ada Megan yang mau menemani Rahel.
Selama perjalanan, Megan slalu mengajak Rahel berbicara. Namun, slalu dijawab singkat oleh Rahel. Yah, begitulah seorang Rahel, menjawab seperlunya.

Ketika keduanya baru tiba di depan pintu perpustakaan, ada suara nyaring terdengar, seperti memanggil seseorang.
"Cupu!" Teriak orang itu

Rahel dan Megan spontan berbalik badan untuk melihat siapa orang yang barusan berteriak.

"Lohh..Azam, dia manggil lo?" Tanya megan, yang dibalas hendikan bahu oleh Rahel

"Beliin gue makanan sama minum." Ucap seorang laki2 yang disebut Azam

"Gue juga sekalian dah." Ucap Bobi, yang notaben nya teman dari geng Azam

"Nih..." Ucap Rahel sambil menyerahkan beberapa lembar uang ratusan kepada Azam.

"Sebagai ganti rugi." Sambung Rahel

"Gue gak butuh uang lo, lagi pula lo lupa ucapan gue kemaren? Kalau lo gak bayar kemaren, berarti sekarang lo jadi babu gue selama 1 bulan." Ucap Azam

Yapp..orang yang kemarin Rahel temui di jalan adalah Syahrazam Firlando Sanjaya, pentolan sekolah yang tampan dan dikagumi oleh para wanita.

"Emang ada apa sih Hel?" Tanya Megan yang tidak tau apa2. Tetapi, teman2 Azam sudah mengetahui bahwa temanya itu akan mendapat asisten+babu dadakan.

"Jangan bersikap 'sok' jadi orang." Ucap Rahel tajam

"Wahhh..berani banget ya lo, lo gak tau Azam siapa?" Tanya teman Azam yang diketahui bernama Adit

"Gue udah mau tanggung jawab, jadi lo jangan memperbesar masalah." Ucap Rahel tajam

"Haha..lo berani juga ya cupu! Lo yang memperbesar masalah, karena lo gak nurut sama gue." Ucap Azam dengan nada sedikit meninggi

"Jangan kaya anak kecil!" Tegas Rahel yang mulai tersulut emosi.

"Sabar hel." Bisik Megan tepat di telinga Rahel

"Gue gak peduli." Ucap Azam acuh

"Udahlah zam, lo apa2an sih? Terima aja tuh duit, lagian Rahel juga mau tanggung jawab. Masa masalah kecil lo besar2in juga." Jelas teman Azam yang lain bernama Kevin dengan nada seperti tengah membela Rahel.

"Lo kenapa jadi belain si cupu? Lo suka?" Tanya Bobi sambil memicingkan mata ke arah Kevin.

"Membela bukan berarti suka kali, emak lo aja pasti belain lo kalo lo ribut ama anak tetangga, yaa..walau lo yang salah. Bukan berarti suka." Jawab  Megan menanggapi pertanyaan Bobi

"Sekali lagi gue minta maaf, dan ini ganti rugi dari gue." Jelas Rahel tajam, sambil menyerahkan uang secara paksa ketangan Azam.

"Gue.gak.mau."Ucap Azam penuh penekanan

"Terserah." Jawab Rahel sambil berjalan ingin meninggalkan Azam the geng.

Tapi, ketika melewati Azam, kakinya sengaja di slengket oleh Azam membuat Rahel terhuyung kedepan. Tetapi tubuh Rahel tidak jatuh kelantai, karena Kevin menahanya.

"Lo gapapa?" Tanya Kevin

"Ga, thanks." Ucap Rahel tulus, lalu beralih menatap Azam tajam

"Lo apa2an sih Zam, gak usah kaya anak kecil bisa gak sih?" Tanya Kevin kesal.

"Lo tuh yang kenapa? Kenapa jadi belain cupu terus hah? Lo suka?" Tanya Azam bertubi-tubi.

"Gue cuma membela yang benar." Jawab Kevin sinis

"Ohh..jadi gue salah hah?" Tanya Azam emosi

"Udah zam, gak usah ribut gara2 si cupu, ini masih di depan perpus, lo mau masuk BK gara2 masalah spele?." Tanya Adit menenangkan.

Setelahnya, Azam memilih pergi dari pada dirinya lebih tersulut emosi. Tapi, sebelum benar2 pergi, Azam sempat berbisik di telinga Rahel.

"Kali ini lo lolos." Bisik Azam tajam, lalu berlalu pergi diikuti ke-3 temanya.

"Gue duluan Hel." Ucap Kevin ketika melewati Rahel yang di balas anggukan dan ucapan terima kasih dari Rahel.

"Lo punya masalah apa sih sama Azam?" Tanya Megan penasaran yang sedari tadi diam

"Gak tau." Jawab Rahel acuh

"Ishh..lo jangan macem2 deh sama geng nya Azam." Ucap Megan yang di respon tatapan bertanya dari Rahel.

"Udahlah masuk kelas."  Putus Rahel

"Lahh.. Jadi minjem buku kagak nih?" Tanya Megan bingung

"Besok2 aja." Jawab Rahel datar

Kedua gadis itupun pergi menuju kelas

Haiiiii...wah wah wahhh...gimana nih?
Kayanya makin gajelas yah? Heheheh..
Maaf yah kalo ada typo

Ehh..sebenarnya Kevin ada apa yah sama Rahel? Kok sampe belain gitu..

Hihiiihihiii...yang kepo harus auto sabar.

Daaaahhh segini dulu yahh..
Jngan lupa Vote and coment

Salam Bidadari_Senja😘

Secret Or LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang