Hilangnya Jingga Pada Senja

3 - Malaikat Yang Di Nanti

Kamu

Aku telah menjadi seorang yang sangat bajingan pada semua teman wanita ku..

Tetapi dengan mu
Senduku berubah menjadi madu

Dalam palung hatiku
Ada namamu tertera
Yang menjadi nazarku
Untuk kuhiasi dengan tawamu..

Seseorang mengenakan kardigan, menggendong Ransel,  dengan tatapan yang tak biasa, dibalik kaca helm ia menatap Soffie tajam.

Motor matic yang ia kendarai tiba-tiba memblokir jalan 3 sejoli itu. 

Dengan cepat pria itu membuka kaca helm, dan mencari sesuatu dalam saku baju nya.
Dan menyodorkan ponsel yang ia pegang ke arah Soffie.

"bagi kontak lo "
Ucap pria bertubuh proporsional itu, siapa lagi jika bukan raka si ketua OSIS terkece yang pernah ada di bumi persekolahan ini.

Spontan orang orang yang ada di sekitar tkp berteriak sekencang mungkin, melihat moment langka seperti ini.

Memang Raka adalah pria termempesona yang di ciptakan tuhan pada generasi saat ini.

Tapi sayang nya ia dikenal sebagai Playboy Elegant yang sering php in kaum kaum pecinta ghibah.
Banyak wanita yang gegana karna ulah nya.

Banyak wanita yang mendekatinya bahkan banyak pula yang menembaknya duluan dan paling banyak sih, yaaa korban perasaan.

"kasih Soff kasihhh" bisik ayu dengan mensenggol senggol lengan Soffie

"dia cuma minta kontak lo kok bukan nyawa lo"

"kasih aja napa Soff, move on move on "sindir Sarah

Soffie tak menggubris nya, dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Raka dan kedua sahabatnya itu.

***

Hari selasa adalah hari yang terkutuk bagi siswa siswi di kelas Soffie,  karna Pada hari itu adalah mata pelajaran Yang di ajar oleh pak Robert yaitu mata pelajaran b. Inggris.

Mengapa di katakan Terkutuk ?  Karna pak Robert selalu masuk sebelum pelajaran nya di mulai.

sangking disiplinnya beliau, sampai sampai jam istirahat kami pun di korupsi oleh nya.

Bell istirahat mulai berbunyi,  namun pak Robert Belum mengakhiri mata pelajaran nya...

"uhukkkk uhhuukkkk uhhuukkkk eehemmm hausssss eeheemm" suara Arif menyindir.

"lanjutkan Riff..  Sindir terus biar pak Robert  peka" bisik Soffie dengan nada agak keras.

"itu kenapa yang di belakang itu  ? Kalo batuk di komik aja "ucap pak Robert membuat seisi kelas melirik Arif sambil menahan tawa.

"di komik aja Rif... Beli dulu ntar di kantin tempat bude say kalo udah istirahat "teriak Sada dengan sindiran yang cukup keras.

Namun pak Robet si pria berambut klimis belah samping berkacamata bak Nobita tetap saja tak peka.

"sudahh diamm diamm, mengapa kalian ini ribut !!.  Heyy kaliann yang di barisan nomor 3 dan 4 di belakang Dari tadi berisik terus mengganggu saja !!"
seru pak Robert sembari menunjuk kearah bangku Soffie, Sarah, Sada dan Arif