"Memendam itu menyakitkan namun hanya inilah caraku mencintaimu"
-Kanza
********
Bintang dengan santainya berjalan melewati lorong sekolah membuat siswi perempuan memekik histeris melihatnya, bagaimana tidak? Bintang punya segalanya, wajah tampan bak pangeran, badan proporsional bak seorang model dan jangan lupakan fakta bahwa sekolah ini adalah milik kedua orang tuanya
Banyak perempuan yang terang-terangan mencari perhatiannya bahkan menyatakan cintanya, namun yang Bintang lakukan hanyalah mengabaikan mereka semua, karena dihatinya hanya ada seorang wanita
Frida Angelina penakluk hati sang pangeran, gadis manis dengan wajah polos dan senyuman indahnya, namun jangan salah artikan wajahnya yang polos karena sifatnya sangat berbanding terbalik dengan wajahnya
Menjadikan sang pangeran sebagai tamengnya dan menindas siapapun yang berani melawannya itulah prinsip hidup seorang Frida
"Bintang!" Teriak Frida lalu memeluk kekasihnya tersebut
Bintang pun membalas pelukan Frida tak kalah eratnya
"Kamu kesini mau nemuin aku kan?" Tanya Frida
Bintang pun mengangguk kemudian tersenyum, ya... senyuman yang orang bilang hanya milik Frida
"Bintang tau gak tadi mereka marahin aku, mereka ngatain aku, mereka bilang aku itu cuman bergantung sama kamu, bilang kalau aku ini gak lebih dari cewek murahan" ucapnya sembari terisak pelan
Bintang terlihat menahan amarahnya, tangannya mengepal dengan kuat
"Siapa!" Teriak Bintang pada seisi kelas
Hening
"Siapa yang berani ganggu Frida, kalian bosan sekolah disini hah! Jawab gue! Kalian punya mulut kan!" Teriakan Bintang menggema di ruangan ini
"Ini yang terakhir kalinya gue peringatin kalian! Jangan pernah ada yang berani nyakitin Frida! kalau gak mau berurusan sama gue!" Bentaknya membuat semua penghuni kelas itu terdiam
"Lo gak papa" Tanya Bintang
Frida pun hanya mengangguk sembari terisak dalam pelukan Bintang
"Lo mau disini atau ikut ke kelas gue?" Tanya Bintang lembut
"Disini aja" jawabnya
"Gak papa?" Tanyanya sekali lagi
"Mereka pasti takut sama kamu, gak akan ada yang berani sama aku" jawabnya
"Yaudah gue tinggal dulu ya, nanti istirahat gue jemput" ucapnya sembari mengacak pelan rambut kekasihnya itu
Bintang pun keluar dari kelas Frida dengan tatapan tajamnya, semua orang di kelas Frida hanya berani menunduk takut
Setelah memastikan Bintang pergi dari kelasnya, Frida mulai menghapus air mata buayanya dan tersenyum kecil
"Kalian kenapa kok mendadak bisu sih? Atau bisu beneran?" Kekeh Frida
"Gue ingetin sekali lagi, jangan ada yang berani sama gue kalau gak mending kalian keluar duluan, sebelum cowok gue yang ngusir kalian"
"Cewek munafik" sahut salah seorang diantara mereka
"Apa Nia sayang, munafik? coba ulangin sekali lagi gue gak denger?" Ucapnya sembari mencengkeram tangan Nia dengan kasar
"Lo bisa ulangin lagi dan gue pastiin sekarang hari terakhir lo disekolah ini" ucapnya sarkas
****
"Kanza menurut kamu bagusan yang mana" Tanya Shafa kepada sahabatnya itu
"Yang ini deh, warnanya lucu" jawabnya
"Yaudah, aku beli dua yah biar samaan kan lucu kalau botol minum kita samaan, udah tas kita warnanya sama, botol minumannya juga sama, biar kayak anak kembar" celoteh Shafa
"Gak usah Fa, aku"
"Kenapa sih selalu nolak Za, kita ini udah temenan dari sd, kenapa selalu nolak apa yang aku beliin, Kamu gak anggap aku sahabat, lagian ini kan cuman botol minum" ucap Shafa matanya sudah berkaca-kaca
Kanza pun tersenyum mendengar penuturan Shafa, memang mereka sudah bersahabat sejak di bangku sekolah dasar, dan Shafa adalah sahabat yang selalu ada dalam suka duka kehidupan Kanza
"Ih.. jangan nangis dong Fa, iya aku mau biar kita kayak anak kembar kan" ucap Kanza sembari memeluk sahabatnya itu
"Alay banget deh udah kayak teletubbis" sahut Karin
"Biarin, Karin jangan iri.. sini kita pelukan" ucap Shafa
"Ogah" jawabnya
"Oh iya karin beli botol minum yang ini yuk, lucu..." Shafa pun menunjukkan ponselnya kepada Karin
"Warna pink?" Tanya karin
"Iya, lucu kan" jawab Shafa
"Mendingan gue gak usah minum, daripada bawa botol minum warna pink"
Karin bergidik ngeri membayangkannya, membawa botol minum saja tidak pernah, apalagi ini yang berwarna pink, mau ditaruh dimana harga diri perempuan ganas seperti Karin
"Karin mana mau disuruh beli kayak gituan Fa" ucap Kanza sembari tertawa kecil
Saat Kanza akan berbalik, tanpa sengaja tatapannya beradu dengan tatapan tajam milik Bintang, mereka hanya diam membiarkan tatapan mereka yang saling berbicara tanpa ada satupun diantara mereka yang berniat memutuskan kontak mata tersebut
Tersadar dengan apa yang dilakukannya Kanza segera mengalihkan pandangannya ke sembarang arah, jantungnya berdetak begitu kencang dan semburat merah muncul di pipinya
"Kanza, kamu sakit?" Tanya Shafa
"Gak kok, aku gak papa" jawabnya sembari tersenyum manis kearah Shafa
●●●●●●Jangan lupa vote, komen dan share
❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
gladiol
Fiksi RemajaBunga gladiol adalah bunga yang bermakna kesetiaan, ketulusan hati, keberanian dan pantang menyerah persis seperti karakter seorang Kanza Namun tidak ada yang tahu apakah kanza akan terus kuat seperti bunga itu atau justru menyerah..