Ooh Sehun

3K 171 17
                                    

Jongdae?

Pria itu mencurigakan.

Aku harus menjauhkannya dari Minseok hyung. HARUS!
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sehun, kau tidak pergi bersama Minseok?"

"Tidak eomma, Minseok hyung sedang sibuk."jawab Sehun sembari membulak balikkan majalah kesukaannya.

Ia rindu kebersamaannya dengan Minseok. Pria manis yang berumur lebih tua darinya itu adalah segalanya bagi Sehun.

Sehun sangat khawatir pada Minseok. Gerak geriknya sangat berbeda dengan yang biasanya.

"Sehun, bantu eomma sini~!"

"Ah, nee eomma."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi yang cerah. Waktunya untuk berangkat sekolah bersama Minseok seperti biasanya.

Sehun menggendong tas ranselnya. Menyisir rambut dengan rapih, dan memakai kacamata. Sungguh tampan sekali Sehun pagi ini.

"Aku berangkat dulu eomma!"pamit Sehun sambil meninggalkan rumah.

Ia menatap rumah Minseok sebentar. Menunggu pemilik rumah keluar dari sana.

Pintu rumah terbuka. Menampilkan Minseok yang manis dengan seragamnya.

"Ah! Hyung! Minse-"panggilan Sehun tertahan. Ia melihat Jongdae keluar setelah Minseok.

Jongdae memeluk Minseok dan mencium pipi hyungnya berkali kali. Membuat Minseok merona tak karuan.

Suasana hati Sehun mulai menurun. Ia kesal. "Jangan merebut hyungku dasar kau Jongdae!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sehun! Istirahat! Ayo ke kantin!"ajak Luhan. Lamunan Sehun buyar seketika.

"Ah, eum iya."Sehun mengangguk. Lalu berjalan beriringan dengan Luhan.

"Oya Sehun, tumben tidak bersama Seok hyung?"Sehun tersenyum kecut. Ia bingung harus menjawab apa.

"Mungkin aku ditikung. Hahaha."Luhan mengernyit. Sehun sepertinya sedang mengalami patah hati.

"Aku tahu kau menyukai Seok hyung. Oleh karena itu, perjuangkan dia. Dia butuh kau Sehun."Luhan menepuk nepuk bahu Sehun. Berusaha membuatnya kembali semangat.

"Hm, kau benar. Mungkin belum terlambat juga."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hm, Minseok hyung akan suka tidak ya?"Sambil menggenggam kotak hitam berpita yang berisi bakpao aneka rasa, Sehun berjalan menuju rumah Minseok.

Keputusannya sudah bulat.

Ia harus menyatakan perasaannya pada Minseok hari ini juga.

Langkahnya membawa Sehun tepat di depan pintu rumah Minseok. Jantungnya berdebar kencang. Wajahnya merona.

"Ayolah Sehun, kuatkan dirimu!"ucap Sehun berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Sehun memencet bel 3 kali. Lalu menunggu pemilik rumah membukakan pintu.

"Tunggu sebentar!"

Sehun mengernyit. Ini bukan suara Minseok. Ini suara orang lain.

Pintu pun terbuka. Menampilkan sosok pria berkulit gelap dengan mata sayu.

"Siapa kau?"tanya pria asing itu. Sehun semakin bingung dengan kehidupan Minseok.

"Harusnya aku yang bertanya! Siapa kau? Apa yang kau lakukan di rumah hyungku?! Mana Minseok hyung?"tanya Sehun berderet.

"Oh, namanya Minseok. Oke oke~ nama yang bagus untuk pria manis dan nikmat sepertinya."

Apa? Nikmat?

Seketika Sehun naik darah. Ia berusaha menonjok pria di depannya. Tapi dengan mudahnya bisa menghindar.

"Hahaha, slow~ Kenapa kau marah? Kau pacarnya? Kau kekasihnya? Suaminya? Hahaha, lucu sekali. Minseok adalah milik hyungku. Mengerti? Hak milik Kim Jongdae!"

Sehun terbelalak. Apa katanya? Milik Jongdae? Apa ia bercanda?

"Jangan bercanda! Minseok hyung milikku!"

"Sehun?"

•●✪TBC✪●•

WATCH OUT!●CHENMIN🔞✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang