2; Si Penuntut Hak

6.9K 889 129
                                    

Jangan lupa vote dan komennya
✨Selamat membaca✨

🍂🍂🍂

Manusia-manusia modern adalah manusia tersibuk sepanjang sejarah. Mereka adalah makhluk hidup yang paling banyak memiliki masalah. Khawatir setiap hari, insecure sepanjang waktu. Padahal secara tidak langsung merekalah juga yang menciptakan sistem seperti itu di dalam kehidupan mereka. Mengubah dunia dengan banyak infrastruktur yang pada akhirnya merusak alam, menciptakan strata sosial dan standar hidup. Rupawan harus putih, memiliki hidung yang mancung, dan sebagainya. Harta adalah salah satu hal yang penting. Semakin kaya kamu, semakin kamu dihormati. Maka jangan tanyakan mengapa mereka jadi super sibuk, membaca bertumpuk buku, bekerja mati-matian dan kurang berempati terhadap sesama. Mereka merasa harus melakukan itu agar bisa berada di strata lebih tinggi dan agar bisa dihormati daripada hanya sekedar untuk bertahan hidup.

Berita baiknya, tak semua manusia seperti itu, hanya manusia-manusia yang berpikir mereka bisa hidup lebih lama atau bahkan selamanya. Ada juga manusia-manusia baik yang percaya mereka hidup sementara di dunia, hidup untuk berbuat kebaikan demi kebaikan dan akan kembali ke yang Maha Kuasa suatu waktu nanti. Sayangnya, jarang diantara mereka yang dikenal dunia. Mereka kebanyakan bersembunyi, melindungi diri, bertahan dan menolong dalam diam. Sebagian yang lain speak-up tentang toleransi, standar kecantikan dan bagaimana menjadi manusia yang lebih berempati.

Sekolah adalah konsep mini dari kehidupan dunia. Ada murid yang baik, ada murid yang buruk, ada yang cerdas, tampan, cantik, populer, diam, duduk bertemankan novel dan earphone, pengamat, happy virus, dan yang dibully. Semua peran dimainkan di sana. Ada yang terang-terangan menunjukkan sifat aslinya dan adapula yang bersembunyi dibalik topeng, bahagia di sekolah pendiam di rumah atau sebaliknya. Ada yang menganggap sekolah seperti neraka atau seperti seolah sekolah dibangun untuknya like I'm the only one yang lain hanyalah pemeran figuran, sang ratu dan budak-budaknya.

Cortex High School adalah salah satu contohnya. Meskipun telah diisi oleh banyak anak-anak dari keluarga terpandang, namun itu bukan berarti bahwa sistem ini tidak berlaku.

Murid-murid di dalamnya juga menyimpan rahasia seperti orang-orang protagonis di luar sana yang merangkap jadi antagonis.

Spanduk raksasa di depan Cortex yang menggambarkan anak ceria memegang buku sambil tertawa hanyalah pencitraan. Pemberitaan di televisi tentang sekolah ini juga sama omong kosongnya.

Kembali lagi bahwa di dunia ini tetap ada orang-orang baik yang pandai berempati dan bekerjasama tanpa perlu saling menjatuhkan. Cortex pun begitu. Buktinya, lima orang siswi yang saat ini memegang es krim berjalan sambil saling merangkul. Aku jamin ketulusan persahabatan diantara mereka berlima—sampai saat ini.

Mereka berjalan keluar gerbang megah berukiran sayap burung garuda. Jangan bayangkan sekolah ini seperti sekolah pada umumnya. Ini adalah Cortex High School, sekolah elite terbaik di kota ini.

Arabelle, Angela dan Juita pamit pulang lebih dulu. Secara bergantian mobil jemputan mereka datang dan terparkir tepat di hadapan. Laki-laki dengan pakaian hitam polos akan membukakan pintu mobil kepada nonanya sebelum kembali mengemudi.

Kini tersisa Debi dan Aeera yang saat ini berbincang tentang apa yang perlu mereka lakukan di hari libur. Hari ini mereka telah melihat hasil perjuangan mereka selama semester penuh. Gerombolan anak-anak di seberang mereka membahas tentang nilai rapor mereka.

"Matematikaku dapat delapan puluh lima. Orang tuaku pasti bangga," kata anak berambut ikal kecokelatan antusias, memancing teman-temannya yang lain untuk bercerita.

Pandangan Aeera kosong setelah mendengar itu.

Delapan puluh lima?

Sejujurnya itu bukan nilai yang tinggi bagi sesosok Aeera, yang masuk peringkat lima umum seantero Cortex. Nilai itu malah termasuk rendah baginya. Jadi dia tidak akan iri dengan pencapaian itu—tetapi yang membuatnya iri adalah...

CORTEX SCHOOL [PINDAH KE INNOVEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang