Ch. 5 : Change

18 5 0
                                    

{ Author Pov }

"Coba jelasin kenapa kamu bisa kayak gini!" pinta Shiro sambil memperhatikan Miyu yang sedang sibuk menempelkan plester luka.

"Bukan masalah besar kok. Ini udah biasa." jawab Miyu sembari tersenyum kecil.

Shiro hanya terdiam dan menatap Miyu dengan bola matanya yang besar. Ia memperhatikan mata Miyu yang terlihat sayu, badannya yang terlihat kelelahan, dan dari punggungnya yang nampak kesepian. "'Pasti capek kan? Coba kamu bilang capek.'"

"Apa? Uwa-!?" Miyu terkejut karena tiba-tiba saja Shiro sedang berdiri tegak di depannya.

"Selama ini kamu selalu ditindas, dikucilkan, diperlakukan dengan buruk, tak dianggap, bahkan kamu ditinggalkan oleh keluargamu--"

Prakk!!
"Berisik!! Kucing kayak kamu emangnya tau apa!? Nggak usah ngomong seakan-akan kamu tau tentang aku!!"

Shiro terdiam selepas Miyu membanting kotak P3Knya ke lantai dan membuat semua isi-nya menjadi berantakan. Tubuhnya gemetar, mata merahnya sudah berkaca-kaca namun Miyu menahannya agak tak jatuh air mata itu. Ia mengepalkan kedua tangan dan hanya bisa menggeretakkan giginya.

"Aku tau," jawaban Shiro membuat Miyu tersentak. "Karena itu aku datang kepadamu." sambung Shiro.

"Ma.. maksudmu apa?" tanya Miyu yang kebingungan dengan sikap Shiro.

"'Kamu sudah terlalu lama hidup menderita sendirian. Kini giliranku untuk datang dan akan membuatmu bahagia,'"

"'Semua penderitaan, amarah, dan kesedihan yang telah kamu alami, aku akan mengambil semua itu darimu. Agar kamu bisa hidup bahagia selamanya.'"

Tubuh Shiro dikelilingi oleh banyak bola cahaya berwarna hitam yang ukurannya tidak sama dan bola cahaya itu mengitari tubuh Shiro secara acak. Perlahan para bola cahaya itu makin mendekat ke tubuh Shiro dan ternyata mereka dapat melukainya. Shiro nampak menahan sakitnya itu dan berusaha agar tetap berdiri tegak. Namun luka di tubuh Shiro semakin banyak dan Shiro sudah meringis kesakitan.

"Hentikan, Shiro!! Kau bisa mati! Ouch-!?" seru Miyu yang terkejut karena ia tak bisa menyentuh tubuh Shiro yang sedang dikelilingin oleh bola cahaya itu. Bahkan jarinya tergores.

"Ti.. tidak Miyu.. jangan mendek-ka--akh!! Ggh!" Shiro berkata demikian ketika tubuhnya diserang oleh mereka.

"Shiro, badanmu terluka! Hentikan!!" Miyu mencoba menggapai badan Shiro untuk ditarik keluar dari dalam bola cahaya itu. Namun Miyu hanya akan mendapat luka yang sama jika berani masuk ke dalam sana.

"'Selama ini kamu sudah menderita. Diam di sana dan biarkan aku ikut mengalami hal yang sama sepertimu.'"

Para bola cahaya itu semakin banyak dan semakin cepat juga mereka melukai Shiro yang sudah tersungkur ke bawah karena keempat kaki-nya tak bisa lebih lama untuk menopang tubuhnya yang sudah dipenuhi oleh luka dan memar itu.

Miyu semakin tak dapat mendekati Shiro. Namun ia terkejut ketika satu bola cahaya melintas tepat di depan matanya. Terlihat jelas. Jelas sekali pantulan dari bola cahaya itu di mata Miyu. Pantulannya itu ternyata menggambarkan ketika Miyu sedang ditindas oleh beberapa orang.

"A-apa ini?" Miyu tampak terkejut sekaligus kebingungan. Ketika ia memperhatikan beberapa bola cahaya itu, ternyata semua pantulannya itu adalah penderitaan yang dialami Miyu dari awal hingga sekarang.

"... Nggak. Kamu nggak perlu ngerasain apa yang aku alami." tanpa sadar Miyu merentangkan tangan kanannya dan memasuki para bola cahaya itu. Tentu saja tangannya ikut terluka karena terkena bola cahaya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful White Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang