TWO SIDES ( KTH/ V BTS )

Part 2

Part 2

10 Agustus 2019

Sudah sekitar 9 tahun bajingan gila yang bernama Kim Taehyung itu menghilang tanpa jejak dari kehidupannya Miyoung. Setelah orang yang bernama Taehyung itu pergi bisa dibilang begitu banyak masalah yang menimpa Miyoung. Masalah yang datang menimpa Miyoung pada saat itu benar-benar datang seperti badai yang seakan-akan tidak memiliki masa untuk mereda apalagi untuk berhenti.

Kesialan Miyoung berawal dari Sang Ayah yang pada saat itu Miyoung masih berusia 12 tahun tertimpa suatu musibah sebuah kecelakaan kerja. Ayah Miyoung yang bekerja sebegai seorang Arsitek mengalami kecelakaan kerja, pada hari itu saat cuaca sedang mendung, Ayahnya Miyoung memutuskan untuk memeriksan lansung hasil kerja proyeknya tapi naas-nya entah karena fondasi gedung yang tidak kokoh karena kesalahan teknisi atau apalah, bangunan yang saat itu Ayahnya Miyoung pijak saat sedang evaluasi tiba-tiba runtuh. Tentu saja semua orang yang ada di dalam kontruksi gedung ataupun yang ada di luar pun semuanya tidak ada yang selamat karena tertimpa reruntuhan gedung.

Bisa dibayangkan bagaimana terpuruknya kondisi keluarga Miyoung saat itu mendengar berita bahwa salah satu anggota keluarga pergi meninggalkan mereka dengan cara yang mengenaskan seperti itu. Setelah kejadian itu, Miyoung harus hidup sebagai anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ayahnya lagi.

Tidak sampai disitu saja kesialan Miyoung, setelah harus hidup sebagai anak yang tumbuh tanpa kasih sayang ayah, ia juga harus hidup sebagai seorang anak yatim piatu setelah Sang Ibu diagnosis mengidap tumor dibagian otak. Lalu karena biaya pengobatan yang sangat mahal, Miyoung terpaksa meminjam uang dari berbagai tempat dan terpaksa bekerja demi membiayai biaya pengobatan Sang Ibu.

Tetapi tentunya tidak semua akan berjalan dengan muluskan di dunia ini. Realita tidak pernah seindah dengan ekspetasi, begitulah kondisi Miyoung saat mengetahui bahwa semua hasil jerih payahnya unyuk menyelamatkan Sang Ibu tidak membuahkan hasil yang baik. Ibunya meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakitnya selama 1 tahun dan terpaksa meninggalkan Miyoung sendirian dengan hutang senilai ratusan juta Won dipundak Miyoung.

Jika bisa diingat ingat lagi kondisi Miyoung pada saat itu benar-benar sangat terpuruk. Dia nyaris mengidap depresi karena hal itu. Pertama, dia masih belum bisa menerima fakta bahwa dia harus menjadi seorang yatim piatu di umurnya yang bahkan belum menginjak 17 tahun, Kedua, dia juga memikirkan bagaimana caranya ia bisa membayar semua hutang yang sangat banyak itu serta nanti biaya untuk dirinya sendiri. Tentu saja pasti ada saat dimana pikiran buruk muncul, tentu saja ada saat dimana Miyoung ingin menyerah dan mengakhiri semuanya.

Tapi ia tetap bertahan karena mengingat kata terakhir yang Ibunya ucapkan saat itu

" Miyoung-a, ingat perkataan Ibu ini Nak. Bertahanlah. Tetap hidup. Meski semua tulangmu hancur sekalipun, Kau harus bertahan hidup. Karena..."

Karena sudah sangat lama kejadiannya, Miyoung tidak bisa mengingat perkataan Ibunya lebih dari itu. Ia hanya ingat sebagian kalimat itu saja dan hanya ingat bahwa itu adalah perkataan terakhir Ibunya sebelum ia jatuh koma dan akhirnya meninggalkannya sendirian di dunia ini.

Ya, tahun telah berganti. Kondisi tentunya telah berbalik karena kerja keras yang tiada henti dari Miyoung akhirnya memberikan hasil yang sangat baik. Setelah kerja kerasnya selama bertahun-tahun, dia akhirnya telah berhasil bekerja sebagai seorang CEO muda di salah satu perusahaan besar di Korea Selatan diumurnya yang masih menginjak umur 22 tahun

Perusahaan yang dikelola Miyoung adalah salah satu perusahaan yang paling sukses dan paling disegani di kalangan pengusaha lainnya hampir di seluruh Asia. Dengan semua penghasilannya saat ini, ia bisa membayar semua hutang hutang keluarganya yang terbilang sangat banyak dan bisa membalikkan keadaan.