✅Seeking Happiness

Bab 46 Pikiran yang tersembunyi

Penampilan Huiyun yang menyedihkan memang menyedihkan dan akan membuat orang merasa kasihan. Jika seseorang yang tidak mengetahui seluk beluk masalah masuk sekarang, mereka akan benar-benar berpikir bahwa Shu Huan memiliki hati yang beracun dan menganiaya seorang pelayan! Siapa yang akan tahu bahwa itu karena Huiyun telah mengkhianati tuannya dan melaporkan ke sisi lain yang hampir menyebabkan kehancuran reputasi Shu Huan, dia akan bercerai dan diusir dari kediaman Gu?

Orang itu tidak tega menyakiti harimau itu, tetapi harimau itu memiliki keinginan untuk melukai orang itu!

Sampai di sini, Huiyun masih mengelak dari tanggung jawab dan mengatakan setengah benar dan setengah bohong. Selain takut dihukum, tidak ada perasaan penyesalan!

Setelah mengeraskan hatinya, Shu Huan duduk dengan kuat. Mata tenangnya menatap Huiyun, menunggunya untuk melanjutkan. Bahkan, bahkan jika dia (H) tidak mengatakannya, dia bisa menebak apa manfaat yang dijanjikan nyonya tua padanya.

Bagi wanita kuno yang dibatasi oleh kebajikan dan yang tidak bisa memiliki karier dan mandiri, apa yang bisa lebih menggoda daripada pria baik yang bisa mereka andalkan?

Benar saja, Huiyun tidak tahan terhadap interogasi dan mengatakan semuanya sambil menangis.

Keuntungan yang dijanjikan nyonya tua adalah setelah Gu Xiran menikah dan menjadi sedikit lebih baik, dia (OM) akan mengembalikan kontrak budaknya, menyiapkan mas kawin untuknya dan dengan megahnya menjadikannya menjadi selir.

Seorang selir bukanlah pelayan untuk menghangatkan tempat tidur. Seorang selir memiliki wajah dan rasa hormat. Terlebih lagi, dia harus dibawa masuk setelah kontrak budaknya dikembalikan. Bahkan jika dia bukan selir yang terhormat, dia akan memiliki status lebih tinggi daripada selir Yun. Jika dia juga melahirkan seorang putra, maka dia tidak perlu khawatir tentang masa depan lagi. Itu selalu lebih baik daripada diberikan kepada seorang pelayan ketika dia mencapai usia dewasa. Jika itu masalahnya, maka anak yang akan ia lahirkan juga akan tetap menjadi budak dan menanggung kehidupan yang keras dan miskin.

Tentu saja, Huiyun hanya mengatakan apa yang bisa dia katakan secara terbuka. Kata-kata yang tidak bisa dia ucapkan secara terbuka, dia menguburnya jauh di dalam hatinya.

Awalnya, dia tidak mengagumi tuan muda kedua yang lemah dan sakit. Bahkan jika dia menjadi selirnya, dia harus khawatir kapan dia akan mati dan membiarkannya jatuh lagi dari cabang tinggi kembali ke tempat asalnya. Karena identitasnya sebagai pelayan dan karena dia takut jika dia melayani dengan buruk, dia akan dihukum oleh nyonya tua, jadi, dia selalu dengan hati-hati merawatnya.

Sampai ketika dia menikahi Shu Huan, dia melihat tubuhnya membaik hari demi hari. Ada juga lebih banyak senyum di wajahnya dan dia tidak begitu komunikatif dan antisosial seperti sebelumnya. Juga, dia menunjukkan kepercayaan diri dengan setiap gerakan dan dia menjadi lebih tampan dan halus setiap hari. Semua ini membuatnya terpikat. Dia tidak bisa mengendalikan hatinya agar tidak tergerak. Dia ingin bertemu dengannya setiap hari dan setiap saat. Dia ingin tinggal di sisinya sepanjang hidupnya ...

Hanya saja, perubahan ini tidak terjadi karena dia tetapi itu terjadi karena nyonya muda kedua di depannya.

Setiap orang yang berwawasan dapat melihat betapa dia memanjakan dan menghargai nyonya muda kedua ini yang datang dari keluarga miskin, yang bahkan tidak memiliki mahar. Dia hanya seorang gadis muda yang memiliki kehidupan yang beruntung!

Mereka semua adalah anak perempuan dari keluarga miskin. Mengapa dia hanya menjadi pelayan dan untuk menjadi selir, dia harus memeras otaknya untuk rencana, sementara nyonya muda kedua ini tidak perlu melakukan apa-apa? Dia bahkan tidak melihat dia (SH) hormat dan ramah pada tuan muda kedua, mengapa dia bisa dicintai di telapak tangannya? Kontras yang begitu kuat membuatnya tidak bisa merasa kesal dan cemburu.