⿴⃟۪۪⃕᎒⃟ꕤCHAPTER 2 : THE PART OF PALACE

49.1K 3.5K 55
                                    

Hari ini adalah hari penobatan Sejabin, Sebenarnya juga disebut sebagai peresmian pernikahan Putri dan putra mahkota. Hari ini juga merupakan hari ke tiga Jihye terjebak dalam tubuh Song Haerin. Jihye tidak tahu bagaimana caranya agar ia bisa kembali kezaman modern. Tapi ia juga bersyukur setidaknya kini disini hidupnya jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Ia berdiri di depan pintu balai pertemuan istana. Hwal-ot berwarna merah disertai sulaman emas melekat Indah di tubuh ramping Jihye, tidak pernah ia bayangkan sebelumnya ia mengenakan Hwal ot, yang biasanya ia lihat di drama. Jangan lupakan aksesori dan bunga bunga di kepalanya yang membuatnya kian menawan. Juga riasan yang membuatnya semakin cantik.

Di belakang Jihye ada sekitar 12 orang dayang dengan pakaian senada. Di samping kanan dan kiri Jihye ada 2 orang gadis yang cantik. Mereka tadinya adalah gadis yang merupakan kandidat 3 besar Putri mahkota, biasanya kandidat Putri mahkota yang tidak terpilih nantinya akan menjadi selir setelah putra mahkota menjadi Raja. Gadis Di samping kanan Jihye bernama jung min hwa ia adalah Putri dari seorang yangban kaya Raya dan adik dari Panglima perang jung, ia sangatlah cantik tetapi tentu saja tidak ada apa apa nya dengan Jihye. Sedangkan gadis di samping kiri Jihye Bernama Kang Jae in ia adalah Putri dari perdana mentri Kang, ia sedari kecil memang di didik untuk menjadi wanita putra mahkota. permaisuri Guang xin juga menyukai gadis itu tetapi keputusan terakhir mengenai Putri mahkota jatuh kepada Song Hae-Rin. Hal membuat Jae in sangat membenci Haerin.

Di belakang Jihye dayang terlihat berbisik-bisik membicarakan tentang Siapa yang lebih pantas menjadi Sejabin. Beberapa dari mereka bahkan menjelekkan Jihye. Hal itu membuat Jihye mendengus kesal. Apakah mereka tidak tahu jika dirinya mendegar apa yang mereka katakan.

Pintu besar dan megah terbuka perlahan membuat napas Jihye tercekat ia memejamkan matanya sesaat sekedar untuk menetralkan irama detak jantungnya yang tidak karuan. Di depan pintu ada Putra Mahkota yang menyambutnya dengan tatapan sinis. Tatapan mata elang itu seolah berkata-

'aku membencimu'

sudah Jihye duga putra mahkota pasti tidak akan menyukainya.

Ia melangkahkan kakinya lau berdiri disamping putra Mahkota lalu mereka berdua berjalan bersama menuju Altar tertinggi untuk memberi penghormatan kepada Raja dan Ratu negri ini untuk pembuka acara.

Di altar tertinggi adalah tempat untuk keluarga inti kerajaan. Dengan gagahnya yang mulia Raja Gwak duduk dengan jubah berwarna biru tua bersulamkan emas disamping kiri nya terdapat ibu suri Agung yang masih terlihat cantik di usianya yang tidaklah lagi muda. Sedangkan yang duduk di samping kanan Raja Gwak adalah permaisuri Guang xin yang berdarah Mongolia wanita itu memang sangat baik tetapi sosoknya tidak dapat mengantikan permaisuri Min di hati Hwan. Bagi Hwan tidak ada yang bisa mengantikan sosok ibu kandungnya tersebut.

Dibarisan altar ke dua terdapat 2 Pangeran dan empat Putri kerajaan mereka adalah anak Raja Gwak dari para selir karena dari dua permaisuri nya ia hanya memiliki satu putra yaitu Hwan. Kabarnya Raja tidak pernah bersedia menyentuh permaisuri Guang xin tidak ada yang tahu alasan dari hal itu. Raja Gwak hanya menjadikan Permaisuri Guang xin untuk mengisi kekosongan kursi permaisuri hanyalah sekedar itu tidaklah lebih.

Sedangkan dibarisan ketiga di isi oleh para penasihat istana dan orang orang penting istana mereka juga turut membawa istri beserta Putra Putri mereka.

Sedangkan di barisan paling bawah para Menteri berdiri dengan sangat rapi sesuai dengan posisi mereka masing masing. Disana Perdana menteri Song menatap Putrinya penuh haru semenjak ia mendengar kabar putrinya terpilih menjadi Sejabin ia berencana untuk mengunjungi putrinya tetapi sepertinya ia terlalu sibuk dengan urusan istana. Sebenarnya ia memang tidak terlalu dekat dengan Putri nya itu. Semenjak sang istri meninggal ia jarang sekali pulang ke kediamannya, ia hanya meninggalkan beberapa pelayan dan penjanga untuk putrinya tersebut. Dan kini putrinya sudah menjadi bagian dari keluarga istana ia yakin setelah ini akan sulit untuk menemui putrinya. Ah tak apa asalkan putrinya itu Bahagia.

THE PRINCE WOMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang