Crazy I am

383 42 8
                                    

Warning : thypo merajalela

"ketika kegilaan muncul dalam diriku"


Kai dan So Eun beranjak dari tempatnya, mereka menuju parkiran. Setelah mereka di dalam mobil, Kai langsung menancap gas dan mulai menggerakkan mobilnya.

So Eun terus memandang wajah sang kekasih dengan penasaran "aku masih bertanya-tanya hadiah apa yang akan kau berikan".

"Kau tak akan kecewa honey," Kai mengamit tangan So Eun dan memberi kecupan masih dalam keadaan menyetir.

"Eumm, kuharap kau segera percepat mobil ini atau kau akan melihatku mati penasaran di mobil ini" canda So Eun

"With my pleasure, Bae" tanggap Kai dan langsung menaikkan kecepatan mobilnya.

Lima belas menit kemudian, mereka pun sampai di rumah Kai. Beberapa maid menyambut mereka dan membuat So Eun tersenyum manis, entah kenapa ia selalu senang ke rumah ini karena memang banyak sekali maid-maid yang selalu stand by untuk membantu keperluan Kai membuat suasana tampak ramai. Tidak seperti di rumahnya.

Kai terus mengamit tangan So Eun dan membawanya ke lantai atas menuju kamarnya. Ketika sampai di salah satu pintu berwarna merah yang So Eun tahu itu adalah kamar Kai, dia sudah sering kesini. Sebelum membuka pintu Kai berinisiatif untuk menutup kedua mata So Eun dengan tangannya.

"Oh apa-apaan sih Kai, nanti aku terjatuh" gemas So Eun pada tingkah Kai.

Kai mendekatkan wajahnya ke arah samping So Eun, bertumpu pada pundak kanan So Eun, kedua pipi mereka menempel seraya berbisik "aku memegangmu honey, kau aman bersamaku".

Kai mulai melangkah mendekati pintu "ayo sekarang maju sedikit" Kai memagang tangan kanan So Eun membimbing ke arah knop pintu kamarnya dan membuka pintu tersebut bersama.

Ceklek
"Sekarang maju ke arah jam 12, lima langkah ke depan" So Eun dan Kai melewati ranjang berwarna merah dan hitam berukuran king size milik Kai.

So Eun meraba ruang hampa di depannya. "Berbelok ke arah jam 9 dan maju tiga langkah, yaa... nice, sekarang aku akan menurunkan tanganku, ketika hitungan ke tiga kau baru boleh membuka matamu, ok ?"

So Eun kembali tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya "ok Kai".

1..2..3
So Eun membuka matanya, dan ia melihat sang kekasih menggendong seekor kucing berwarna putih bersih dan berucap "surpriceeee...."

So Eun sangat terkejut, dia sangat menyukai kucing. "Ohh Kai.. ini indah sekaliii..." Reaksi So Eun seraya mengambil alih kucing tersebut dari gendongan sang kekasih.

"Thanks a lot, honey ... Cuupp..cuupp" saking senangnya So Eun mengecup dua kali bibir Kai dan membuat Kai tersenyum lebar.

Kai mengusap ubun-ubun kepala So Eun seraya mengecup kening So Eun. "Apa kubilang, kau tak akan kecewa, kira-kira kita beri nama siapa ya ? Eumm...kau ada ide, honey?"

So Eun yang tadinya sedang menciumi kucing tersebut langsung mendongakkan wajahnya kembali menghadap Kai "hihi, sebenarnya aku punya satu nama yang sudah aku persiapkan jika aku membeli kucing, aku akan memberinya nama Cunni."

"Uuhh..annyeong my Cunni" Kai menyapa kucing tersebut.

"Annyeong Cunni appa" balas So Eun.

Sebutan yang So Eun berikan pada Kai membuat hati Kai berdesir hangat ia merasa beruntung memiliki So Eun.

***


Kim Bum menikmati indahnya Seoul pada malam hari, angin berhembus menerbangkan rambut hitamnya. Kim Bum kembali teringat pertama kali ia bertemu dengan dua sejoli yang tadi siang ia lihat di kampusnya.

Love the WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang