Prolog

72 1 0
                                    

Terus belari, tak tau arah mana yang dituju bahkan kanan kiri pun aku tak bisa membedakan. Makhluk itu terus mengejar dan aku berlari sekuat tenaga. Ntah kenapa aku tak merasa capek, mungkin ini sudah berjam-jam makhluk itu terus mengejarku dan aku terus berlari menghindarinya.

Apa salahku?

Makhluk berbadan tinggi berwarna gelap, mata menyala, kuku runcing dan gigi tajam yang siap menerkamku.

Apa dosaku?

"Ayah tolong Laras." Aku berlari sambil memanggil ayah dan menangis.

“Aaaaaaaahhhh!!” Aku terpental hingga menabrak sesuatu yang sangat keras dikepalaku.

Ayah, laras sayang sama ayah dan ibu.

*
*
*
pemanasan aja dulu biar ga tegang ehe, jgn lupa vote and comments❤

MUJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang